PEMBERIAN
SUPERIOR
Eso
nidhi sunihito, Ajjeyyo anugamiko
Pahaya
gamaniyesu, Etam adaya gacchati.
Harta
karun itu telah dipendam baik olehnya, tiada siapapun dapat menjamahnya.
Kebajikan itu pergi mengikuti pembuatnya.
Harta
karun berupa kebajikan ini akan dibawa saat dia meninggal.”
(Nidhikanda Sutta,
Khuddaka Patha)
Minggu ini adalah
minggu terakhir para bhikkhu menjalankan masa Vassa di tahun Buddhis 2555. Hari
terakhir masa Vasa disebut hari Pavarana. Ada 2 pengertian Pavarana :
1.
Pavarana, akhir vassa yang dilakukan
para bhikkhu yaitu mengundang kepada bhikkhu lain atau sangha untuk memberi
nasehat, sara, kritik berkenaan dengan sesuatu yang dilihat dan didengar selama
masa vassa agar ada perbaikan dalam menjalani kebhikkhuan di waktu-waktu
selanjutnya.
2.
Pavarana umat kepada bhikkhu yaitu umat
mengundang / menawarkan bantuan kepada bhikkhu berkenaan yang berhubungan
dengan kebutuhan bhikkhu.
Satu hari setelah hari
Pavarana adalah hari Kathina, hari dimana umat Buddha mendapat kesempatan untuk
praktik dana kepada para bhikkhu yang baru saja menyelesaikan vassa.
Manusia
Unggulan
Dalam kitab suci Anguttara Nikaya (IV, 113), Sang Buddha memberikan penjelasan kepada para bhikkhu
bahwa ada empat kuda keturunan murni yang bagus terdapat di dunia ini.
1.
Kuda yang hanya melihat baying-bayang
tongkat saja ia sudah langsung waspada & terguugah , siap untuk diberi
tugas.
2.
Kuda yang rambutnya disentuh tongkat
baru ia waspada & tergugah, siap untuk diberi tugas.
3.
Kuda yang ketika kulitnya ditusuk
tongkat baru ia waspada & tergugah, siap untuk diberi tugas.
Sutta yang sama
memberikan penjelasan bahwa ada empat jenis manusia di dunia ini.
1.
Manusia yang ketika mendengar berita ada
orang lain yang sedang sakit atau telah mati, ia tergerak dan tergugah untuk
berbuat baik, mengarahkan dirinya menuju Kebenaran Tertinggi (Nibbana).
2.
Manusia yang melihat sendiri ada orang
lain yang sedang sakit atau telah mati, ia tergerak dan tergugah untuk berbuat
baik, mengarahkan dirinya menuju Kebenara Tertinggi.
3.
Manusia yang sanak keluarganya sendiri
sedang sakit atau telah mati, ia tergerak dan tergugah untuk berbuat baik,
mengarahkan dirinya menuju Kebenaran Tertinggi.
4.
Manusia yang dirinya sedang sakit dan
terancam akan mati, ia tergerak dan tergugah untuk berbuat baik, mengarahkan
dirinya menuju Kebenaran Tertinggi.
Kebenaran menuju Kebenaran
Tertinggi
Dana
adalah dasar dalam melakukan kebajikan, di samping sila dan bhavana. Dana
adalah memberi. Dalam Dhamma pemberian dapat dilakukan yang bersifat materi
maupun non materi. Arah dari tujuan kebajikan ini adalah menuju terealisasinya
Kebenaran Tertinggi (Nibbana).
Kepada
siapa dana diberikan ?
Cetiyamhi ca sanghe va, puggale
atithisu va. Matari pitari vapi, athojetthamhi.
Dalam Nidhikanda Sutta, gatha ke
tujuh dijelaskan bahwa dana dapat diberikan kepada :
1.
Cetiya (pembangunan tempat pemujaan
kepada Sang Buddha / Vihara),
2.
Sangha , pesamuan orang-orang suci,
3.
Puggala, orang-orang yang membutuhkan,
4.
Atithi, tamu yang datang berkunjung
5.
Mata-pita, ayah-ibu, kedua orang tua,
6.
Bhatari, saudara tua.
Manfaat-manfaat Berdana
Dalam
kitab Suci Anguttara Nikaya (V, 31)
terdapat percakapan antara Sang Buddha dan Putri Sumana.
Putri
Sumana bertanya tentang kelahiran kembali dari dua orang siswa yang sama dalam
keyakinan, kemoralan, dan kebijaksanaan, tetapi yang satu pemberi dana yang
lain bukan pemberi dana.
Sang
Buddha memberikan jawaban bahwa dalam kelahiran surgawi (menjadi dewa) adan
kelahiran duniawi (menjadi manusia) dari dua orang tersebut akan terdapat
perbedaan. Yang memberi dana akan melampaui bukan pemberi dana dalam hal :
usia, keelokan, kebahagiaan, kemasyhuran, dan kekuatan.
Demikian
juga jika seandainya keduanya menjadi bhikkhu, si pemberi dana akan melampaui
bukan pemberi dana dalam hal menerima empat kebutuhan pokok dan menerima
keramahan dari bhikkhu lain.
Putri
Sumana masih bertanya lagi : “Bhante, jika keduanya mencapai tingkat Arahat,
apakah masih ada perbedaan di antara
keduanya?”
Sang
Buddha, “Dalam hal itu, Sumana, Ku nyatakan tidak aka nada perbedaan antara
satu pembebasan dan pembebasan lain.”
Putri
Sumana menyatakan kekagumannya atas penjelasan Sang Buddha. Kini ia mengerti
bahwa kebajikan berdana dapat membantu seseorang menjadi dewa, membantu sebagai
manusia, dan membantu sebagai bhikkhu.
Pemberian Superior
Dalam
Kitab Suci Anguttara Nikaya (V, 148),
Sang Buddha menjelaskan bahwa ada lima macam pemberian dana yang superior.
1. Memberi dengan keyakinan,
2. Memberi dengan penuh hormat,
3. Memberi pada saat yang tepat,
4. Memberi dengan hati yang dermawan,
5. Memberi tanpa menjelekkan.
Selamat
berdana di masa Kathina, Jasa kebajikan yang ditanam pasti emmbuahkan
kebahagiaan.
Ceramah
Oleh Bhikkhu Dhammiko Tanggal 9 Oktober 2011.
Sumber
: Berita Dhammacakka No. 898 Tanggal 9 Oktober 2011.
No comments:
Post a Comment