Tiga Hal untuk memenuhi “Dana”
Bagaimana mempraktekkan “Dana” dengan cara yang bermakna ? Kondisi apa saja yang perlu dipenuhi?
Kemurnian pikiran
“Kehendak adalah karma” sabda Sang Buddha. Jika Anda tidak memiliki niat untuk memberi, Anda tidak dapat mempraktekkan “Dana”. Pikiran harus penuh dengan kebajikan. Selalu memberi dengan bermurah hati. Berbelas kasihlah dan hargailah orang yang menerima. Penuhi pikiran dengan cinta kasih dan persahabatan.
Sadar pada apa yang muncul dalam pikiran. Jangan biarkan pikiran negative mencemari kemurnian pikiran. Pikiran harus bebas dari amarah, kebencian, niat buruk, keterikatan atau kebodohan batin.
Kehendak Anda, sebelum, pada saat dan setelah tindakan berdana sangat penting. Senang sebelum berdana. Pikiran jernih dan murni pada saat berdana. Bergembira atas kebaikan yang telah dilakukan.
Anda mempersembahkan “Dana“ kepada para bhikkhu setiap bulan. Pada hari persembahan itu, ada kelompok umat lain juga membawa makanan untuk dipersembahkan kepada para bhikkhu. Anda tidak senang. “Mengapa mereka harus datang dan berdana ? Ini adalah hari dana kami, mereka seharusnya mendapatkan izin kami lebih dahulu. “Anda kehilangan kemurnian pikiran. Kecemburuan, amarah, keakuan, keserakahan muncul di pikiran Anda. Anda berdana dengan pikiran yang kotor. Ini bukanlah ”Dana” yang sempurna.
Jika Anda adalah orang bijaksana, Anda akan merasa senang bila orang lain ikut berpartisipasi dalam berdana. Semakin banyak orang bergabung untuk berdana, maka semakin banyak pahala yang Anda peroleh. Dengan mendorong orang lain untuk bergabung melakukan perbuatan baik, Anda akan selalu mempunyai banyak pengikut di mana pun Anda dilahirkan.
Ada orang miskin datang dan memberitahu Anda mengenai kesulitan ekonominya. Dia mencari bantuan. Anda merasa simpati terhadapnya. Anda memberikan uang kepadanya. Tetapi setelah Anda memberi, Anda berpikir, “Oh , saya dapat menggunakan uang tersebut untuk diri saya sendiri, saya bisa membeli ini atau itu; saya telah melakukan kesalahan konyol dengan memberinya uang” keserakahan muncul dan mencemari kemurnian pikiran. Ibukan “Dana” yang murni.
Kekayaan diperoleh dengan cara yang benar.
Apapun yang akan Anda berikan, haruslah sesuatu yang Anda peroleh dengan cara yang benar. Dalam proses mendapatkan kekayaan, Anda seharusnya tidak membawa penderitaan dan bencana bagi mahluk hidup lainnya.
Seseorang dengan usaha narkoba. Dia mendapatkan banyak uang dari bisnis ini. Sebuah organisasi social meminta bantuannya untuk membangun rumah sakit. Dia mendanakan sejumlah besar uang. Jika ia memberi dengan belas kasihan, beniih kebajikan yang ada dalam pikiran ini akan menghasilkan energy karma baik.
Tetapi di sini, kekayaan yang diperoleh tidak murni karena dia menyebabkan banyak penderitaan dan membawa bencana kepada sesame manusia dalam proses mendapatkan kekayaannya.
Seseorang sedang sakit. Dia tidak memiliki uang untuk berobat. Anda merasa kasihan terhadapnya. Tapi Anda juga tidak memiliki uang. Anda masuk ke sebuah rumah, mencuri uang dan memberikan kepada dia, walaupun Anda penuh belas kasihan, hal ini bukanlah “Dana” yang murni. Dalam proses dana ini, Anda menciptakan energy karma positif dan negative.
Buddhisme mendorong anda agar menjadi orang baik, memperoleh kekayaan dengan cara yang benar, berdana dengan belas kasihan. Demikian dana yang diberikan harus diperoleh secara murni agar bisa memenuhi keberhasilan dana yang sempurna.
Mereka yang Layak Untuk Menerima
Beberapa orang ingin berdana tetapi mereka tidak tahu kepada siapa dana diberikan. Saat itu, Raja Kosala bertanya kepada “Sang Buddha, “Sang Bhagava, kepada siapa dana seharusnya diberikan ?” “Raja yang Mulia, dana seharusnya diberikan kepada mereka sebagaimana pemberi merasa senang hati.”
Jika Anda bisa berbahagia dengan memberi, tidak ada masalah kepada siapapun Anda berdana. Yang paling penting adalah kebahagiaan yang diperoleh dari pemberian tersebut. Kebahagiaan inilah jasa kebajikan. Kekuatan karma inilah yang dapat menimbulkan hasil baik. Anda seharusnya tidak menyesali pemberian dalam bentuk apapun. Kemudian Raja bertanya lagi, “Bhagava yang mulia, pemberian kepada siapa akan mendatangkan hasil yang besar ?”
Sang Buddha menjawab, “Pemberian yang diberikan kepada para Arya akan menghasilkan paahala yang besar.” Beliau menjelaskan lebih lanjut, “Apa yang diberikan kepada para Arya (Mereka yang telah bebas dari keserakahan, kebencian dan kekhawatiran, keraguan dan mereka yang memiliki moralitas, konsentrasi, kebijaksanaan) akan membuahkan jasa kebajikan yang besar.
Di sini, Sang Buddha mengarahkan Sang Raja untuk berdana kepada para Arya yang telah melenyapkan semua kekotoran batin dan yang telah mencapai kesucian sempurna.
“Nafsu, kebencian, kebodohan batin dan kemelekatan adalah noda manusia. Dana yang diberikan kepada mereka (yang telah terbebas dari noda tersebut) akan menghasilkan pahala yang besar seperti bibit yang ditaburkan di lahan yang subur, dengan jumlah air yang tepat, akan membuahkan hasil yang berlimpah.
Sumber : Buku berjudul “Indahnya Berdana” (Ven. K. Rathanasara)
Judul asli : The Art of Giving
Penulis : V. K. Rathanasara
Email : rathanasathero@hotmail.com
Edisi bahasa Inggris diterbitkan oleh :
Education & Dharma Propagation Subcommittee ,
Srilankaramaya Buddhis Temple,
30-C, St. Michael’s Road, Singapore 328002
No comments:
Post a Comment