Pasang Iklan Di Sini

Friday, March 13, 2015

Ceramah Dhamma (16) : MENGOBATI KESERAKAHAN

MENGOBATI KESERAKAHAN
Jine kadariyam danena ‘ ti
Kalahkan kekikiran dengan kemurahan hati
(Dhammapada 223)

Dua Jenis Penyakit

      Dalam Kitab Suci Anguttara Nikaya, Dukanipatapali, Buddha menjelaskan bahwa ada dua jenis penyakit, yaitu : penyakit jasmani dan penyakit batin. Penyakit jasmani ada banyak macamnya, mulai dari penyakit jasmani yang ringan sampai penyakit jasmani yang berat, yang mungkin mengancam kehidupan orang yang terdera penyakit itu. Penyakit batin adalah keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin. Dalam keseharian bisa ditemukan beberapa mahluk / orang dapat bebas dari penyakit jasmani selama seminggu, dua minggu, … , setahun, dua tahun, … , bahkan mungkin seratus tahun. Tapi sulit untuk menemukan mahluk / orang yang terbebas dari penyakit batin walaupun hanya sesaat saja.

Kekayaan Sejati

      Dalam Anguttara Nikaya, Cakkanipatapali, terdapat percakapan antara Sang Buddha dan Ugga, seorang perdana menteri yang mengabdi pada Raja Migara Rohaneyya. Sebagai abdi raja, Ugga memuji-muji kekayaan materi yang dimiliki oleh Raja Migara di hadapan Buddha.

Hananti bhoga dummedham.
Kekayaan dapat menghancurkan orang bodoh . (Dhammapada 355)

      Kepada Ugga, Buddha menjelaskan bahwa kekayaan materi yang dimiliki oleh Raja Migara bukanlah kekayaan sejati, kekayaan materi itu dapat musnah karena : terbakar, kebanjiran, disita oleh pemerintah, dirampok, direbut musuh, dan dihamburkan oleh ahli waris .

Bhogatanhaya dummedho, Hanti anneya attanam.
Karena serakah dan mengumbar harta orang bodoh akan menghancurkan orang lain dan dirinya sendiri . (Dhammapada 355)

      Kepada Ugga, Sang Buddha menjelaskan bahwa ada Tujuh Kekayaan Sejati yang aman dari segala ancaman dan tidak dapat dimusnahkan , yaitu : Keyakinan (Saddha), Kemoralan (Sila), Malu berbuat jahat (Hiri), Takut akan Perbuatan jahat (Ottappa), Giat belajar dhamma (Bahusacca), Kemurahan Hati (Caga / Dana), dan Kebijaksanaan (Panna).

Dua Macam Dana
      Seperti disebutkan di atas bahwa salah satu dari Tujuh Kekayaan Sejati adalah Kemurahan Hati (Dana). Dalam kitab Suci Ittivutaka, Buddha menjelaskan bahwa ada dua macam dana, yaitu dana yang bersifat materi dan dana yang bersifat non materi.

Sifat Pendana

      Kitab Suci Ittivutaka Kelompok Tiga, memuat perumpamaan yang menjelaskan bahwa sifat orang dalam berdana itu seperti kondisi cuaca; ada awan tanpa hujan (kemarau), hujan local, dan hujan dimana-mana.

Maksud dari perumpamaan ini adalah ;
1.      Dalam keseharian ada orang yang tidak memiliki kedermawanan, kikir, pelit, orang seperti ini adalah bagaikan awan tanpa hujan (kemarau).

2.      Ada orang yang memberi, tapi dalam memberi dia memilih-milih si penerima, di sini dia memberi – di sana dia tidak memberi, orang seperti ini diibaratkan seperti hujan local, hujan setempat.
3.      Orang yang ketiga selalu memberi dimanapun dan kepada siapapun (hujan dimana-mana).

Berdana Tepat Waktu

      Dalam Kitab Suci Anguttara Nikaya, atthakanipatapali disebutkan bahwa salah satu syarat dalam berdana adalah Tepat Waktu (Kalenadeti).

      Dalam pancakanipatapali dari kitab yang sama dirujuk bahwa pemberian yang dikatakan tepat waktu dapat dipersembahkan kepada lima orang: 1. Orang baru tiba , 2. Orang yang akan pergi , 3. Saat makanan sukar didapat , 4. Orang Sakit, dan 5. Saat panen pertama.

Pahala Nyata dari Berdana

      Anguttara Nikaya , pancakanipatapali memuat bahwa ada pahala-pahala nyata yang hasilnya langsung dirasakan saat ini dari berdana. Ada lima pahala nyata, yaitu : 1. Disukai dan dihargai orang banyak, 2. Kebaikan dan Kebijaksanaan mengikutinya, 3. Nama baiknya beredar, 4. Punya rasa percaya diri, 5. Setelah meninggal lahir kembali di surga.

Na ve kadariya devalokam vajanti
Orang kikir tidak dapat pergi ke alam surga. (Dhammapada 177)

Kesimpulan
Penyakit dapat memunculkan penderitaan. Demikian pula batin yang serakah, kikir, penuh kemelekatan akan membuat derita dalam kehidupan ini dan akan datang. Oleh karena itu marilah mengurangi derita batin dengan berlatihan mempraktekkan kemurahan hati, karena berdana mengobati kekikiran , keserakahan, dan kemelekatan.

Ceramah oleh Bhikkhu Dhammiko tanggal 14 September 2014.
Sumber : Berita Dhammacakka No. 1053 tanggal 14 September 2014.


  

No comments:

Post a Comment