Cina, Pasar Potensial Kopi Indonesia
Ilustrasi biji kopi. REUTERS/YT Haryono
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan Cina merupakan salah satu pasar ekspor kopi yang potensial. "Kami melihat ini sebagai sebuah peluang memperluas pasar," kata Nus, Senin, 24 November 2014. Pada 2013, total nilai ekspor kopi Indonesia sebesar US$ 1,17 miliar.
Tahun lalu, Negeri Tirai Bambu masih menempati urutan ke-18 sebagai importir kopi Indonesia. Namun, Kementerian Perdagangan mencatat, nilai ekspor kopi ke Cina selama lima tahun terakhir terus tumbuh dengan tren sebesar 82,6 persen karena gaya hidup minum kopi menggeser konsumsi teh di Cina.(Baca :Ekspor Kopi Ditargetkan Naik 10 Persen)
Tahun lalu, Negeri Tirai Bambu masih menempati urutan ke-18 sebagai importir kopi Indonesia. Namun, Kementerian Perdagangan mencatat, nilai ekspor kopi ke Cina selama lima tahun terakhir terus tumbuh dengan tren sebesar 82,6 persen karena gaya hidup minum kopi menggeser konsumsi teh di Cina.(Baca :Ekspor Kopi Ditargetkan Naik 10 Persen)
Untuk mendorong ekspor tersebut, Kementerian Perdagangan telah memfasilitasi eksportir dan pelaku industri kopi dalam pameran Tea & Coffee China pada 12-14 November lalu di Shanghai New International Expo Centre, Shanghai, Cina.
Tea & Coffee China merupakan bagian dari pameran Food and Hospitality China 2014. Pameran ini diikuti oleh 1.820 peserta dari 70 negara dan meraih 26.188 pengunjung.
Total nilai transaksi peserta selama pameran sebesar US$ 1.124.000 untuk produk green bean coffee dan roasted bean coffee jenis Arabica Gayo dan Arabica Mandailing.
Saat ini, ekspor kopi Indonesia ke Cina masih didominasi oleh green bean coffee yang nilainya relatif rendah. Untuk itu, ekspor kopi Indonesia perlu diarahkan ke roasted bean coffee yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Untuk menyasar konsumen yang lebih luas, pelaku usaha kopi Indonesia dapat terus mempromosikan ekspor kopi instan untuk entry level selain menyasar ke segmen pasar yang lebih premium dengan mempromosikan kopi spesial, termasuk kopi luwak melaluicoffee shop dan hotel berbintang," kata Nus.(Baca : Jejak Genetik Kopi Kalosi)
Chen Zhi Ming, Sekretaris Jenderal Shanghai Coffee Enterprise Association, menyampaikan perihal potensi konsumsi kopi di Shanghai dan sekitarnya. Saat ini di Shanghai dan sekitarnya terdapat 4 ribu kafe dan 200 perusahaan pemanggangan kopi. "Kami membutuhkan 20 ribu ton kopi setiap tahun," katanya.
Berdasarkan data riset dari Minte, jumlah kafe di Cina meningkat dua kali lipat dari 15.898 menjadi 31.283 selama periode 2007-2012. Merek global seperti Starbucks masuk Cina pada 1999 dengan menyasar generasi muda dan segmen pasar premium. Saat ini Starbucks memiliki 1.001 cafe dan menargetkan pembukaan 1.500 outlet di seluruh Cina pada akhir 2015.
Tea & Coffee China merupakan bagian dari pameran Food and Hospitality China 2014. Pameran ini diikuti oleh 1.820 peserta dari 70 negara dan meraih 26.188 pengunjung.
Total nilai transaksi peserta selama pameran sebesar US$ 1.124.000 untuk produk green bean coffee dan roasted bean coffee jenis Arabica Gayo dan Arabica Mandailing.
Saat ini, ekspor kopi Indonesia ke Cina masih didominasi oleh green bean coffee yang nilainya relatif rendah. Untuk itu, ekspor kopi Indonesia perlu diarahkan ke roasted bean coffee yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
"Untuk menyasar konsumen yang lebih luas, pelaku usaha kopi Indonesia dapat terus mempromosikan ekspor kopi instan untuk entry level selain menyasar ke segmen pasar yang lebih premium dengan mempromosikan kopi spesial, termasuk kopi luwak melaluicoffee shop dan hotel berbintang," kata Nus.(Baca : Jejak Genetik Kopi Kalosi)
Chen Zhi Ming, Sekretaris Jenderal Shanghai Coffee Enterprise Association, menyampaikan perihal potensi konsumsi kopi di Shanghai dan sekitarnya. Saat ini di Shanghai dan sekitarnya terdapat 4 ribu kafe dan 200 perusahaan pemanggangan kopi. "Kami membutuhkan 20 ribu ton kopi setiap tahun," katanya.
Berdasarkan data riset dari Minte, jumlah kafe di Cina meningkat dua kali lipat dari 15.898 menjadi 31.283 selama periode 2007-2012. Merek global seperti Starbucks masuk Cina pada 1999 dengan menyasar generasi muda dan segmen pasar premium. Saat ini Starbucks memiliki 1.001 cafe dan menargetkan pembukaan 1.500 outlet di seluruh Cina pada akhir 2015.
http://www.tempo.co/read/news/2014/11/24/090624036/Cina-Pasar-Potensial-Kopi-Indonesia
No comments:
Post a Comment