MERAJUT
MIMPI MERAIH ASA DI TAHUN BARU IMLEK
Yo
ca vassasatam jive, Kusito hinaviriyo
Eka
ham jivitam heyyo, Viriyamarabhato dalham ‘ ti
“Dari
pada hidup selama 100 tahun bermalas-malasan dan kurang berusaha, lebih baik
hidup satu hari yang penuh dengan semangat perjuangan”
(Dhammapada
VIII: 112)
Pendahuluan
Apabila kita bertanya kepada seorang anak
kecil yang masih polos, tentang cita-cita mereka kalau sudah besar nanti.
Kemungkinan mereka akan menjawab dengan lantang “aku ingin menjadi presiden”
atau “aku ingin jadi dokter” dan lain sebagainya. Setiap manusia besar maupun
kecil, kaya ataupun miskin , terpelajar ataupun yang kurang terpelajar, pasti
memiliki impian cita-cita yang ingin dicapai kelak di kemudian hari. Sebagai
manusia biasa, wajarlah kita masih memiliki impian. Karena impian itulah , maka
kita bisa berjuang untuk hidup. Sejak dahulu kala ketika manusia masih sangat
primitive, manusia selalu berpikir untuk berupaya menemukan sesuatu yang akan
menjadikan hidupnya senang dan nyaman. Tidak bisa dipungkiri, bahwa sepanjang
hidup manusia selalu mengejar apa yang menjadi impian mereka. “Hidup berawal
dari mimpi”, itulah sepenggal syair dari
sebuah lagu yang bisa menjadi motivasi bagi kita untuk berjuang meraih
apa yang menjadi keinginan kita di masa mendatang. Kalau kita memperhatikan
setangkai bunga mawar,kelopaknya yang mekar idah menyenangkan hati bagi siapa
saja yang melihatnya. Nmun dibalik keindahannya itu ada duri-duri tajam yang
siap menusuk mereka yang tidak hati-hati memegang tangkainya. Demikian juga ada
tiga jenis manusia dalam memandang hidup dan kehidupan ini sebagai :
1.
Bagai seseorang yang kaya raya, mapan
dalam perekonomian, terpandang karena jabatan, orang yang optimis, ia yakin
bahwa di dunia yang ia tempati hanya ada kebahagiaan, kesenangan dan kemewahan.
Tidak ada ruang bagi kesedihan dan ratap tangis. Baginya hidup seperti berada
di alam surga.
2.
Bagi seseorang yang didera kemiskinan,
kesulitan ekonomi, berada di kelas bawah dalam masyarakat, tidak terdidik.
Seorang pesimis yang memandang kehidupan ini sebagai neraka penuh
Sumber : dikutip dari Berita Dhammacakka
No comments:
Post a Comment