Kisah Sukses Hendy, Pengusaha Kebab Beromzet Miliaran
JAKARTA - Industri kuliner memang tidak pernah
kehabisan nafasnya. Industri kuliner, kerap diburu masyarakat karena
merupakan bagian dari kebutuhan pokok. Selain itu, beragamnya masakan
juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya, baik masakan
dalam negeri maupun luar negeri.
Salah satu makanan yang tengah naik daun adalah kebab Turki, khas Timur Tengah. Adalah Hendy Setiono yang membawa kebab Turki untuk diperkenalkan di Indonesia melalui usaha kulinernya yang berlabel “Kebab Turki Baba Rafi”.
Nama Hendy pun disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2015 di JCC. Jokowi membanggakan Hendy karena omzet usahanya mencapai ratusan miliar Rupiah.
"Saya diberikan informasi, dia omzetnya sudah lebih dari Rp100 miliar," sebut Jokowi.
Penelusuran Okezone, pengusaha muda yang lahir di Surabaya, 30 Maret 1983 ini memang masih muda untuk memulai usaha di bidang makanan. Tapi kenyataannya, kini dia sukses menjabat Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise, yang memayungi sejumlah produk kuliner-kulinernya, antara lain Kebab Turki Baba Rafi, Piramizza, dan tak ketinggalan pula Ayam Bakar Mas Mono.
Awal dirinya berbisnis kebab terinsirasi dari perjalanannya ke Qatar, yakni sewaktu dia berlibur mengunjungi kedua orang tuanya yang bekerja dan tinggal di negara tersebut.
Saat itulah dia melihat peluang kebab yang belum dijumpai di Indonesia. Pada September 2003, dia mulai jualan. Gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden Semolo, tak jauh dari kampus dan rumahnya. Dengan modal Rp4 juta yang merupakan pinjaman dari adik perempuannya, ia berjualan kebab dengan seorang karyawan.
Ingin lebih penuh dalam menjalankan bisnis, ia harus berhenti kuliah pada semester empat. Padahal, kedua orang tuanya tidak setuju jika anak sulungnya keluar dari bangku kuliah untuk melakukan bisnis dan menganggap proyeknya hanya sebatas iseng.
Tapi, dia berhasil membuktikan kegigihannya dengan Kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi telah banyak menerima banyak penghargaan di dalam maupun di luar negeri.
Tahun 2015 ini tercatat lebih dari 1.200 outlet tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 23 outlet di Malaysia dan tujuh outlet di Filipina. Tak ketinggalan pula di Eropa, outlet pertama mereka dibuka di Belanda, Jerman, Belgia, dan Inggris.
Salah satu makanan yang tengah naik daun adalah kebab Turki, khas Timur Tengah. Adalah Hendy Setiono yang membawa kebab Turki untuk diperkenalkan di Indonesia melalui usaha kulinernya yang berlabel “Kebab Turki Baba Rafi”.
Nama Hendy pun disebut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2015 di JCC. Jokowi membanggakan Hendy karena omzet usahanya mencapai ratusan miliar Rupiah.
"Saya diberikan informasi, dia omzetnya sudah lebih dari Rp100 miliar," sebut Jokowi.
Penelusuran Okezone, pengusaha muda yang lahir di Surabaya, 30 Maret 1983 ini memang masih muda untuk memulai usaha di bidang makanan. Tapi kenyataannya, kini dia sukses menjabat Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise, yang memayungi sejumlah produk kuliner-kulinernya, antara lain Kebab Turki Baba Rafi, Piramizza, dan tak ketinggalan pula Ayam Bakar Mas Mono.
Awal dirinya berbisnis kebab terinsirasi dari perjalanannya ke Qatar, yakni sewaktu dia berlibur mengunjungi kedua orang tuanya yang bekerja dan tinggal di negara tersebut.
Saat itulah dia melihat peluang kebab yang belum dijumpai di Indonesia. Pada September 2003, dia mulai jualan. Gerobak jualan kebabnya beroperasi di Nginden Semolo, tak jauh dari kampus dan rumahnya. Dengan modal Rp4 juta yang merupakan pinjaman dari adik perempuannya, ia berjualan kebab dengan seorang karyawan.
Ingin lebih penuh dalam menjalankan bisnis, ia harus berhenti kuliah pada semester empat. Padahal, kedua orang tuanya tidak setuju jika anak sulungnya keluar dari bangku kuliah untuk melakukan bisnis dan menganggap proyeknya hanya sebatas iseng.
Tapi, dia berhasil membuktikan kegigihannya dengan Kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi telah banyak menerima banyak penghargaan di dalam maupun di luar negeri.
Tahun 2015 ini tercatat lebih dari 1.200 outlet tersebar di seluruh Indonesia, termasuk 23 outlet di Malaysia dan tujuh outlet di Filipina. Tak ketinggalan pula di Eropa, outlet pertama mereka dibuka di Belanda, Jerman, Belgia, dan Inggris.
http://economy.okezone.com/read/2015/03/13/320/1118148/kisah-sukses-hendy-pengusaha-kebab-beromzet-miliaran
No comments:
Post a Comment