MENINGGALKAN
PENGHALANG-PENGHALANG
Pamadam
appamadena yada nudati pandito pattapasadamaruyha’ti
“Bilamana
orang bijaksana telah mengatasi kelengahan dengan kewaspadaan, maka ia akan
terbebas dari kesedihan”. (Dhammapada 28)
Setiap tujuan yang sudah ditetapkan
biasanya akan tidak mudah untuk dicapai. Karena setiap ada tujuan juga pasti
akan muncul juga halangan atau rintangannya. Demikian pula dalam kehidupan ini
apa yang menjadi tujuan atau cita-cita
kita, akan selalu muncul rintangan-rintangan untuk mencapainya. Seperti halnya
seorang pelajar yang ingin lulus dalam sekolahnya, dia harus belajar dengan
tekun dan memenuhi persyaratan untuk kelulusannya. Halangannya bisa muncul
seperti malas belajar, sering tidak masuk kelas atau mungkin karena tidak mampu
membayar biaya sekolahnya sehingga tujuannya tidak tercapai karena rintangan
tersebut. Demikian pula dengan pekerjaan, berumah tangga, dan mencapai
tujuan-tujuan lainnya semuanya akan memiliki rintangannya masing-masing. Sang
Buddha juga membabarkan dalam Anguttara
Nikaya, berkenaan tentang rintangan-rintangan dalam menggapai tujuan.
Demikianlah seperti yang Sang Buddha sabdakan dalam Anguttara Nikaya sebagai
berikut:
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka nafsu-nafsu indera yang tadinya belum
muncul kemudian muncul dan nafsu-nafsu yang telah muncul kemundian meningkat
dan menjadi kuat sedemikian besar seperti yag disebabkan oleh hal ini : suatu
objek yang indah. Bagi orang yang secara tidak benar memperhatikan suatu objek
yang indah, nafsu indera yang tadinya belum muncul akan muncul dan nafsu indera
yang telah muncul akan meningkat dan menjadi kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka niat jahat yang tadinya belum muncul
kemudian muncul dan niat jahat yang telah muncul kemundian meningkat dan
menjadi kuat sedemikian besar seperti yag disebabkan oleh hal ini : suatu objek
yang tidak menyenangkan. Bagi orang yang secara tidak benar memperhatikan suatu
objek yang tidak menyenangkan, niat jahat yang tadinya belum muncul akan muncul
dan niat jahat yang telah muncul akan meningkat dan menjadi kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum muncul kemudian muncul dan
kemalasan serta kelambanan yang telah muncul kemundian meningkat dan menjadi
kuat sedemikian besar seperti yang disebabkan oleh hal ini : lesu, lamban,
peregangan tubuh yang malas-malasan, mengantuk setelah makan, kemalasan
mental. Bagi orang yang pikirannya
malas, kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum muncul akan muncul dan
kemalasan serta kelambanan yang telah muncul akan meningkat dan menjadi kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka kegelisahan serta kekhawatiran yang
tadinya belum muncul kemudian muncul dan kegelisahan serta kekhawatiran yang
telah muncul kemundian meningkat dan menjadi kuat sedemikian besar seperti yag
disebabkan oleh hal ini : pikiran yang tidak tenang. Bagi orang yang pikirannya tidak tenang,
kegelisahan serta kekhawatiran yang tadinya belum muncul akan muncul dan
kegelisahan serta kekhawatiran yang telah muncul akan meningkat dan menjadi
kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu keraguan yang tadinya belum muncul kemudian
muncul dan keraguan yang telah muncul kemundian meningkat dan menjadi kuat
sedemikian besar seperti yang disebabkan oleh hal ini : perhatian yang tidak
benar. Bagi orang yang secara tidak
benar memperhatikan segala sesuatu, keraguan yang tadinya belum muncul akan
muncul dan keraguan yang telah muncul akan meningkat dan menjadi kuat.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka nafsu indera yang tadinya belum muncul
tidak akan muncul dan nafsu indera yang telah muncul kemudian ditinggalkan
sedemikian besar seperti yang disebabkan oleh hal ini : suatu objek yang
menjijikan. Bagi orang yang dengan benar memperhatikan objek yang menjijikan,
maka nafsu indera yang tadinya belum mucul tidak akan muncul dan nafsu indera
yang telah muncul akan ditinggalkan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka niat jahat yang tadinya belum muncul
tidak akan muncul dan niat jahat yang telah muncul kemudian ditinggalkan
sedemikian besar seperti yang disebabkan oleh hal ini : pembebasan hati karena
cinta kasih. Bagi orang yang dengan benar memperhatikan pembebasan hati karena
cinta kasih, maka niat jahat yang tadinya belum mucul tidak akan muncul dan
niat jahat yang telah muncul akan ditinggalkan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka kemalasan serta kelambanan yang tadinya
belum muncul tidak akan muncul dan kemalasan serta kelambanan yang telah muncul
kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan oleh hal ini :
elemen kebangkitan, elemen ketekunan, elemen usaha yang kuat. Bagi orang yang
telah membangkitkan dua energy, kemalasan serta kelambanan yang tadinya belum
mucul tidak akan muncul dan kemalasan serta kelambanan yang telah muncul akan
ditinggalkan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka kegelisahan serta kekhawatiran yang
tadinya belum muncul tidak akan muncul dan kegelisahan serta kekhawatiran yang
telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian besar seperti yang disebabkan
oleh hal ini : pikiran yang sudah tenang. Bagi orang yang pikirannya sudah
tenang, maka kegelisahan serta kekhawatiran yang tadinya belum mucul tidak akan
muncul dan kegelisahan serta kekhawatiran yang telah muncul akan ditinggalkan.
Tak ada hal lain yang kuketahui, O para
bhikkhu, yang oleh karena hal itu maka keraguan yang tadinya belum muncul tidak
akan muncul dan keraguan yang telah muncul kemudian ditinggalkan sedemikian
besar seperti yang disebabkan oleh hal ini : perhatian yang benar. Bagi orang
yang dengan benar memperhatikan segala sesuatu, keraguan yang tadinya belum
mucul tidak akan muncul dan keraguan yang telah muncul akan ditinggalkan.
Demikianlah Sang Buddha sudah membabarkan
tentang hal-hal yang perlu dan tidak perlu untuk kita lakukan demi keberhasilan
dari cita-cita kita. Sehingga ketika kita mampu mengalahkan rintangan-rintangan
tersebut atau juga yang biasa disebut lima rintangan itu maka keberhasilan
sudah tentu akan menjadi miliki kita.
Oleh karena itu marilah berusaha untuk
menerapkan apa yang sudah Sang Buddha babarkan tersebut dalam kehidupan kita
sehari-hari. Semoga kita selalu maju dalam Dhamma, semoga cita-cita luhur kita
tercapai dan juga semoga semua mahluk berbahagia.
Ceramah Dhamma oleh
Bhikkhu Atthakusalo tanggal 9 Desember 2012.
Sumber : Berita
Dhammacakka No. 959 tanggal 9 Desember 2012.
No comments:
Post a Comment