Pasang Iklan Di Sini

Sunday, March 15, 2015

Ceramah Dhamma (28) : KIAT HIDUP SUKSES DENGAN BERINVESTASI KEBAJIKAN

KIAT HIDUP SUKSES DENGAN BERINVESTASI KEBAJIKAN

Sabbapapassa akaranam, kusalassa upasampada
Sacittapariyodapanam, etam buddhana sasana’ti

Tidak berbuat segala keburukan , mengembangkan kebajikan, menyucikan pikiran sendiri, ini adalah ajaran para Buddha.
(Dhammapada XIV : 183)


Kegagalan hidup
      Dalam kehidupan setiap orang mendapatkan bahagia atau tidak, semua tergantung pada perbuatan yang dilakuakn. Perbuatan baik akan menghasilkan yang baik, sebaliknya perbuatan buruk akan menghasilkan yang tidak baik. Kita dapat melihat berbagai kasus dalam masyarakat mengenai kegagalan hidup, seperti : usaha mengalami kerugian, putus cinta, pertengkaran, kekerasan, hingga perceraian dalam rumah tangga, ada pula karena hutang piutang. Mereka tertekan, khawatir, putus asa, kecewa, dan malu, sehingga ada yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri akibat dari stress berkepanjangan tanpa menemukan solusi. Kegagalan hidup terjadi karena tidak adanya pengertian benar dalam menghadapi kehidupan ini. Apabila seseorang tidak memiliki pengertian benar, maka orang tersebut akan sangat marah, kecewa, putus asa, selain itu juga dapat mendorong diri mereka melakukan kejahatan apabila keinginannya tidak terpenuhi. Pengertian salah, dan nafsu keinginan muncul akibat dari ketidaktahuan.

      Ketidaktahuan itu akan menimbulkan penderitaan, batin mereka terbakar, dan mereka tidak menemukan solusi dalam hidupnya. Beberapa orang berpikir bahwa dengan minum-minuman keras dan penggunaan narkoba adalah cara yang baik dan tepat untuk meluapkan stress. Hal itu bukanlah solusi, justru mereka membuat permasalahan baru. Kesuksesan yang diraih dengan cara yang tidak benar, akan berakhir juga dengan tidak baik (kegagalan hidup). Kegagalan hidup selain dari pada harta, tahta, dan pasangan hidup, juga yang terpenting adalah gagal dalam menjalani spiritual hidup. Orang yang jauh dari keyakinan terhadap agama, maka orang itu sudah gagal dalam menata dirinya dalam kebaikan. Apa yang ia kerjakan selalu bertolak belakang dengan kebaikan. Beberapa orang berpikir dengan kesuksesan materi, maka akan tercapai kesuksesan hidup. Tidak peduli terhadpa kualitas batin, sehingga tidak sedikit diantara mereka yang melekat pada keserakahan, akan meratapi materi yang hilang karena perubahan.

Investasi kebajikan
      Seseorang yang berinvestasi dalam suatu perusahaan dengan penanaman modal selalu memiliki tujuan memperoleh keuntungan. Secara Dhamma, berinvestasi yang baik dan tidak tercela, serta mampu menjaga asset, menjalani dengan kebenaran, kesabaran, dan kejujuran, maka hasilnya juga akan baik. Keuntungan yang didapat juga mampu dikelola untuk kebaikan. Dalam melakukan kebaikan, sama halnya seseorang telah berinvestasi, ia menanam modal kebajikan di dalam dirinya sendiri dengan meperoleh keuntungan yaitu kebahagiaan. Seseorang dapat berinvestasi kebaikan secara mendasar dengan memiliki pengetahuan Dhamma. Adapun langkah yang dapat dimulai dengan:

1.      Seseorang selayaknya memiliki kesabaran dan tabah dalam menjalani hidup, tidak membenci, tidak melukai, tidak menyakiti orang lain, tidak karena marah mengharapkan orang lain celaka. Karena sifat tidak sabar, emosional akan menjauhkan seseorang dari perbuatan baik. Selain itu akan membuat seseorang dijauhi oleh teman-teman dan orang lain.

2.      Menjalankan moralitas dengan baik, tidak berbuat segala keburukan, baik melalui pikiran, ucapan, dan perilaku. Keburukan dapat dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki pengendalian dalam dirinya. Pengendalian dalam diri seseorang akan membuat seseorang terhindar dari keburukan, yaitu terhindar dari pembunuhan, mencuri, perbuatan asusila, berbohong, dan minum-minuman keras.

3.      Mengembangkan Samadhi dengan cara berlatih dalam satu objek hingga mencapai keteguhan pikrian, mencapai kemanunggalan pikiran. Setelah seseorang tekun melatih meditasi, maka ia akan menjauhi keburukan dalam dirinya.

4.      Seseorang yang gemar bermeditasi akan muncul dengan sendirinya kebijaksanaan dalam batinnya. Sehingga ia mampu melihat muncul dan tenggelamnya pancakhandha. Selain itu jauh lebih tinggi ia akan memahami empat kebenaran mulia berkenaan dengan penderitaan, asal mula penderitaan, terhentinya penderitaan, jalan menuju lenyapnya penderitaan. Samadhi yang dilandasi dengan pengembangan sila akan memberikan hasil dan keuntungan.

Kesuksesan Hidup
      Sukses tidaklah harus kaya, ataupun memiliki jabatan, akan tetapi perubahan menjadi lebih baik merupakan bagian dari kesuksesan. Seseorang yang telah melakukan investasi kebajikan dengan praktik kesabaran, melaksanakan moralitas, mengembangkan konsentrasi, dan mampu melihat segala fenomena batin dan jasmani dengan kebijaksanaan, maka ia telah sukses. KEsabaran yang dipraktikkan akan membuat seseorang belajar menjadi tabah dalam menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat. Seseorang yang telah memiliki kesabaran, ketabahan dengan semangat juang ia akan bangkit kembali dan berusaha untuk meraih sukses. Praktik moralitas juga penentu dari kesuksesan. Orang yang tidak beretika atau bermoral akan menjalankan usaha dengan tidak baik. Kewaspadaan merupakan alat control dari batin yang berkembang. Batin yang berkembang didapat dari pengembangan meditasi. Kesuksesan dari memiliki kewaspadaan adalah membuat seseorang memiliki pengendalian diri melalui pikiran , ucapan, dan perilaku. Sebaliknya batin yang kering akan membuat seseorang menjadi menderita karena ketidakwaspadaannya. Hal yang terpenting apabila seseorang memiliki kebijaksanaan mampu melihat segala fenomena batin dan jasmani dengan kebijaksanaan, maka pengertian benar akan berkembang. Seperti yang telah Sang Buddha babarkan dalam Ovadapatimokkha bahwa kesabaran, ketabahan adalah cara melatih batin terbaik. Nibbana adalah yang tertinggi. Marilah bapak ibu selalu melakukan investasi kebaikan, mengembangkan kebaikan, jauhkan diri dari keburukan, maka hidup akan menjadi sukses dan bahagia.

Sadhu…sadhu…sadhu…
Selamat memperingati Magha Puja 2558
Ceramah Dhamma oleh : Bhikkhu Uggaseno tanggal 8 Maret 2015
Sumber : Berita Dhammacakkka No. 1078 tanggal 8 Maret 2015





1 comment:

  1. Kunci sukses itu hanya kerja keras, tidak malas, konsisten, udah gitu aja.. Coba lakukan dalam 2-3 tahun, selanjutnya lihat hasilnya.. :)

    ReplyDelete