Bintik Merah pada Bayi Tak Selalu Campak
Oleh Sutji Decilya | Plasadana – 19 jam yang lalu
Aira, bayi 6 bulan, mendapatkan diagnosis campak oleh bidan yang memeriksa dan menemukan bintik merah di sekujur wajah serta badannya. Langsung saja bidan memberikan obat dan vitamin, juga menyarankan Aira beristirahat penuh.
Kejadian yang sama terjadi pada bayi Hannan. Setelah demam, muncul bintik merah yang membuat orang tuanya khawatir. Dokter di sebuah rumah sakit Depok meminta Hannan kembali berobat setelah tiga hari. Jika demam belum turun, bayi 7 bulan itu mesti menjalani cek darah.
Banyak orang tua panik ketika muncul bintik merah pada anak yang masih bayi. Ketika dokter atau bidan memberikan obat, mereka cenderung pasrah menerima dengan harapan bintik merah akan berkurang.
Menurut dokter spesialis anak, Rastra, bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun lumrah bila mengalami bintik merah setelah demam. Bintik merah itu tidak akan berefek apa pun kepada si bayi. Tapi bayi akan lebih rewel, mudah lelah, dan hilang selera makan.
"Bintik merah ini akan muncul setelah bayi demam selama tiga hari. Bercaknya pun bakal hilang sekitar tiga hari setelah itu. Hilang tanpa bekas," ujar Rastra kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
"Bintik merah ini akan muncul setelah bayi demam selama tiga hari. Bercaknya pun bakal hilang sekitar tiga hari setelah itu. Hilang tanpa bekas," ujar Rastra kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia.
Dunia kedokteran bintik merah itu roseola infantum. Yaitu sejenis infeksi pada bayi yang menimbul bercak kemerahan pada kulit dengan pola seperti seperti bunga mawar. “Angka kejadian paling tinggi ketika bayi berusia 6 hingga 12 bulan,” kata dia.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit keenam atau sixth disease. Karena gejalanya yang berupa bintik merah pada kulit mirip dengan lima jenis penyakit lain. Yakni campak, sebagai penyakit kesatu; Dukes, penyakit kedua; campak Jerman, penyakit ketiga; Scarlet, penyakit keempat; dan eritrema infeksiosum, penyakit kelima. Dari kelima itu, sejumlah dokter kerap salah mendiagnosis roseola sebagai campak Jerman.
Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit keenam atau sixth disease. Karena gejalanya yang berupa bintik merah pada kulit mirip dengan lima jenis penyakit lain. Yakni campak, sebagai penyakit kesatu; Dukes, penyakit kedua; campak Jerman, penyakit ketiga; Scarlet, penyakit keempat; dan eritrema infeksiosum, penyakit kelima. Dari kelima itu, sejumlah dokter kerap salah mendiagnosis roseola sebagai campak Jerman.
Meski banyak bintik merah di sekujur tubuh, Rastra menegaskan, bayi tetap harus mandi seperti biasa. Ini agar menangkal kuman lain muncul. "Jangan seperti orang dulu yang membiarkan bayi enggak mandi karena ada bintik merah. Tetap harus mandi, supaya segar dan terhindar dari kuman," ujarnya.
Roseola berbeda dengan campak. Sebab bercak bunga mawar muncul setelah demam anak turun. Sementara pada campak, bintik merah timbul kala demam tengah tinggi. Campak pun jarang terjadi ketika anak masih di bawah 9 bulan. “Apalagi bayi mendapatkan ASI eksklusif,” kata Rastra. “Karena sebelum mendapatkan vaksinasi campak di usia 9 bulan, bayi mendapatkan kekebalan tubuh dari ibu.”
https://id.she.yahoo.com/bintik-merah-pada-bayi-tak-selalu-campak-154110969.html
No comments:
Post a Comment