Yang Mana Gaya Pengasuhan Anda?
Republika/Mardiah
REPUBLIKA.CO.ID, Setiap orang tua memiliki gaya pengasuhan masing-masing. Terkadang gaya pengasuhan orang tua ini dipengaruhi oleh gaya pengasuhan yang ia terimanya sejak kecil. Tapi tak jarang pula yang memiliki gaya pengasuhan berbeda dengan orang tuanya dulu.
Psikolog anak, Ine Indriani Aditya, M.Psi, mengajak Anda pembaca ROLdi hari Jumat (26/2) ini, mengenali yang mana gaya pengasuhan Anda selama ini.
Gaya otoriter
Pertama ada gaya pengasuhan otoriter. Gaya pengasuhan ini memiliki peraturan kaku. Biasanya orang tua menghukum perilaku yang tidak sesuai. Mereka juga kerap melakukan komunikasi satu arah. Tidak mendengar pendapat anak dan menekankan peraturan dengan paksaan. Orang tua juga terkesan kurang hangat namun tegas.
Gaya permisif
Berbeda dengan gaya pengasuhan otoriter, gaya pengasuhan permisif justru sebaliknya, tidak memaksakan peraturan. Penjelasan tentang peraturan kurang komunikatif. Orang tua juga mudah luluh dengan bujukan dan tangisan anak. Mereka cenderung tidak menuntut anak untuk mandiri. Dan biasanya orang tua menerima tingkah laku anak yang tidak sesuai tapi orang tua dengan gaya pengasuhan ini relatif hangat.
Gaya demokratis
Bagaimana dengan gaya pengasuhan demokratis? Gaya pengasuhan ini cenderung tegas dan ada aturan. Orang tua menunjukkan sikap tidak senang dlm menghadapi perilaku anak yang tidak baik. Sebaliknya orang tua senang dan supportif saat anak melakukan sesuatu yang baik. Orang tua juga melakukan komunikasi dua arah. Mereka hangat dan responsif. Selain itu, orang tua memiliki standar harapan yang realistis terhadap anak.
Neglecting (Mengabaikan)
Selain gaya pengasuhan otoriter, permisif dan demokratis, ada lagi gaya pengasuhan neglecting atau mengabaikan. Orang tua menyerahkan tanggung jawab mengasuh anak kepada orang lain. Mereka pun memiliki peraturan yang tidak jelas. Mereka cenderung tidak peduli dengan anak, tidak mendengar pendapat atau keinginan anak. Orang tua dengan gaya pengasuhan ini juga komunikasinya tidak jelas dan kurang hangat.
Nah, gaya pengasuhan mana yang paling efektif? Apakah gaya pengasuhan kita sudah efektif? Simak bahasan selanjutnya dari Ine Indriani Aditya.
Gaya otoriter
Pertama ada gaya pengasuhan otoriter. Gaya pengasuhan ini memiliki peraturan kaku. Biasanya orang tua menghukum perilaku yang tidak sesuai. Mereka juga kerap melakukan komunikasi satu arah. Tidak mendengar pendapat anak dan menekankan peraturan dengan paksaan. Orang tua juga terkesan kurang hangat namun tegas.
Gaya permisif
Berbeda dengan gaya pengasuhan otoriter, gaya pengasuhan permisif justru sebaliknya, tidak memaksakan peraturan. Penjelasan tentang peraturan kurang komunikatif. Orang tua juga mudah luluh dengan bujukan dan tangisan anak. Mereka cenderung tidak menuntut anak untuk mandiri. Dan biasanya orang tua menerima tingkah laku anak yang tidak sesuai tapi orang tua dengan gaya pengasuhan ini relatif hangat.
Gaya demokratis
Bagaimana dengan gaya pengasuhan demokratis? Gaya pengasuhan ini cenderung tegas dan ada aturan. Orang tua menunjukkan sikap tidak senang dlm menghadapi perilaku anak yang tidak baik. Sebaliknya orang tua senang dan supportif saat anak melakukan sesuatu yang baik. Orang tua juga melakukan komunikasi dua arah. Mereka hangat dan responsif. Selain itu, orang tua memiliki standar harapan yang realistis terhadap anak.
Neglecting (Mengabaikan)
Selain gaya pengasuhan otoriter, permisif dan demokratis, ada lagi gaya pengasuhan neglecting atau mengabaikan. Orang tua menyerahkan tanggung jawab mengasuh anak kepada orang lain. Mereka pun memiliki peraturan yang tidak jelas. Mereka cenderung tidak peduli dengan anak, tidak mendengar pendapat atau keinginan anak. Orang tua dengan gaya pengasuhan ini juga komunikasinya tidak jelas dan kurang hangat.
Nah, gaya pengasuhan mana yang paling efektif? Apakah gaya pengasuhan kita sudah efektif? Simak bahasan selanjutnya dari Ine Indriani Aditya.
No comments:
Post a Comment