Pasang Iklan Di Sini

Monday, December 22, 2014

Jf Dedy Winata : Tetap Eksis Di Bisnis Developer Masa Krisis

Jf Dedy Winata : Tetap Eksis Di Bisnis Developer Masa Krisis

Senin, 22/12/2014 - 09:42
Tak banyak pelaku usaha individual yang bisa bertahan menghadapi krisis moneter yang melanda tanah air pada 1998. Salah satunya JF Dedy Winata. Putra Bali, lulusan Teknik Arsitektur Universitas Petra Surabaya tahun 1997 ini bukan hanya “survive” melainkan justru semakin mantap menjejakkan kaki di bisnis developer.
Berawal dari menjual jasa menggambar disain rumah, lalu menjadi kontraktor dan berkembang menjadi developer, putra seorang dokter ini terbukti bermental baja, berhasil merubah hambatan menjadi peluang.
Lonjakan harga bahan bangunan pasca krisis moneter tak ayal membuat usaha kontraktor Dedy yang masih “batita” itu  sempat terguncang. Namun berbeda dari kontraktor-kontraktor lain yang lari dari tanggung jawab meninggalkan para pembeli property-nya, Dedy memilih tetap melanjutkan pekerjaannya walau harus menderita kerugian. “Yah, apapun yang terjadi saya harus tetap menunjukkan itikad baik dan tanggung jawab”, ujar pria santun ini.
Tak hanya menyelesaikan pekerjaan, Dedy pun memberi bonus dengan menyediakan furniture sebagai kelengkapan proyek rumah tinggal yang dibangunnya. Komitmen Dedy akhirnya membuat banyak pemilik property yang ditinggalkan kontraktornya memilih Dedy untuk melanjutkan penyelesaian rumah tinggal mereka. Keputusan Dedy ternyata tepat. Bisnis kontraktor bukan hanya bangkit lagi namun semakin berkibar bahkan berkembang merambah ke  bisnis furniture.
Pulang Kampung Membangun Bisnis Developer
Rupanya Surabaya bukan pelabuhan terakhir bisnis Dedy. Usai menuntaskan semua tanggungjawabnya sebagai kontraktor di ibukota propinsi Jawa Timur itu, ayah tiga anak ini  memilih pulang kampung ke Bali. Kala itu, belum banyak yang bermain di bisnis ini di Bali, peluang menjadi kontraktor property masih sangat terbuka baginya.
Tahun 2002 bisnis developer berbendera PT Bali Mitra Investama didirikannya di Bali dengan proyek pertama membangun perumahan di kawasan Sanur. Tak dinyana, hanya dalam waktu 6 hari, property yang dijualnya laris manis. Padahal, belum lama Bali diguncang ledakan bom. Apa rahasia sukses Dedy? Ternyata ia menawarkan “security” yang kala itu sungguh sangat dirasakan perlu oleh masyarakat Bali. Ya, kala itu property dari PT Bali Mitra Investama dengan konsep cluster yang mengutamakan  keamanan dengan one gate system untuk pertama kali ditawarkan di Bali.
Anak ke empat dari lima bersaudara ini seolah menemukan “jalan hidup”nya. Dengan menggandeng Tauzia Hotel Management sebagai operator Harris Hotel, Dedy  lalu membangun hotel berkapasitas 195 kamar di kawasan Sunset Road Kuta.  Di dalam kawasan yang sama Dedy juga membangun 2 kawasan perumahan (real estate) lengkap dengan fasilitas pengamanan serta sarana olah raga. Bahkan menggandeng atlet binaraga Indonesia asal Bali, Ade Rai, Dedy juga membuka sebuah fitness center tak jauh dari lokasi real estate-nya yang semakin melengkapi kawasan hunian eksklusif itu.
Laju bisnisnya tak berbendung. Bali yang bukan hanya menjadi kunjungan wisata utama di Indonesia juga kerap sebagai tempat diselenggarakannya berbagai event nasional maupun internasional. Peluang ini tak luput dari pengamatan  Dedy yang lantas menambah fasilitas Harris Hotel miliknya dengan convention centre yang terdiri dari ballroom dan enam meeting room.
Kini tak kurang dari 11 kompleks perumahan dan villa yang sudah berhasil dibangun dan dipasarkan pria kelahiran 1974 ini yang lokasinya tersebar dikantong-kantong pariwisata Bali; Sanur, Kuta dan Nusa Dua.
Memiliki darah bisnis dari ibundanya yang pernah mengelola sebuah toko emas di Bali, Dedy mengaku mental wirausahanya digembleng oleh sang bunda yang sudah mewajibkan anak-anaknya untuk tidak bergantung pada orang lain dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Sang ibu juga menekankan pentingnya keberanian dan kejujuran  yang hingga kini dijadikan pegangan dalam menjalankan bisnisnya.
Dedy tak pernah gentar dengan iklim kompetisi di bisnis developer di bali yang kian ketat. Berbekal tanggung jawab, kreativitas dan berani tampil beda Dedy tetap percaya diri. “Ada banyak developer namun kami tetap eksis karena berani membuat konsep yang berbeda”, ungkapnya lagi.
Sebuah rencana besar pun tak lama lagi diwujudkannya dengan membangun sebuah minimal di kompleks wisata Nusa Dua Bali. Untuk menunjang permodalannya, nasabah BCA Kuta ini menjalin kerjasama dengan BCA yang sudah dikenalnya sejak masa kuliah. “BCA itu suatu keharusan ya bagi saya. BCA itu fair, pola pikirnya seperti pengusaha sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan saat akan mengajukan kredit atau meminta solusi terkait bisnis”, tambah pehobi renang ini.
Masih banyak mimpi yang ingin diwujudkan Dedy, diantaranya membangun perumahan yang menyasar kelas menengah bawah namun dengan kenyamanan yang maksimal seperti kota satelit atau kawasan yang mandiri.  Meskipun tidak mudah mewujudkannya, namun bagi Dedy, tidak ada yang tidak mungkin jika tetap berdoa dan berusaha.
BCA Terdaftar dan Diawasi OJK. BCA Senantiasa di Sisi Anda.



http://www.pikiran-rakyat.com/beritabca/jf-dedy-winata-tetap-eksis-di-bisnis-developer-masa-krisis

No comments:

Post a Comment