Memetik Laba dari Pohon Cemara Kota Batu
Mampu menjual hingga 350 pohon cemara dalam satu bulan.
ddd
Selasa, 9 Desember 2014, 09:31Sigit A. Nugroho, D.A. Pitaloka (Malang)
(D.A. Pitaloka (Malang))
VIVAnews - Kota Batu, Jawa Timur, yang terletak di ketinggian 680-1200 meter di atas permukaan laut, dikenal sebagai produsen aneka rupa tanaman hias. Tak heran jika Natal menjelang, banyak pembeli berburu pohon cemara di kota yang berhawa sejuk itu.
“Akhir tahun, banyak yang cari cemara. Sudah mulai terasa sejak masuk bulan Desember ini,” kata Solihin, salah satu pedagang bunga di Jalan Gelora Bunga, Kota Batu, Selasa, 9 Desember 2014.
Solihin menyebut, kiosnya mampu menjual hingga 350 pohon cemara dalam satu bulan ini. Pembeli datang dari sekitar Malang, Surabaya, Sidoarjo hingga pembeli dari luar Jawa Timur seperti Jakarta.
“Setiap hari, selalu ada pengunjung. Kalau akhir pekan, semakin ramai, karena bertepatan hari libur dan mereka berwisata ke Batu,” katanya.
Meningkatnya minat pembeli juga berdatangan dari luar pulau Jawa. Tanpa harus mendatangi kios, pesanan dari luar pulau dilakukan melalui telepon. Tanaman dikirim melalui perusahaan kurir.
Menurut Solihin, pemesan luar Jawa banyak berasal dari Kalimantan dan Papua. “Kalau ke luar pulau, pesannya pasti dalam jumlah banyak, karena yang ditimbang beratnya,” lanjutnya.
Namun, baik pembeli dari Jawa dan luar Jawa, umumnya banyak memesan pohon cemara kecil. Ada tiga jenis cemara yang banyak diminati pembeli ditempatnya, yaitu cemara rentis, cemara pecut, dan cemara resik.
Cemara jenis tersebut punya ketinggian sekitar 40 sentimeter dalam usia sekitar 1,5 tahun. Pohon yang diwadahi dalam plastik polybag itu dijual dengan harga antara Rp18 ribu hingga Rp25 ribu per pohon.
“Banyak yang suka membeli cemara kecil karena bisa dimasukkan dalam rumah atau ditanam di taman rumah. Cara perawatannya juga sangat mudah,” katanya.
Tahun lalu, Solihin mampu menjual tiga jenis cemara itu hingga 300 pohon. “Masing-masing laku sekitar 100 pohon dalam satu bulan,” katanya.
Selain cemara rentis, cemara pecut, dan cemara resik, pembeli kini juga banyak berminat pada tumbuhan pucuk merah (oleina syzygium). Jika diperhatikan, tanaman ini sebenarnya memiliki bentuk yang menyerupai tanaman perdu. Bentuk daunnya lebar, tidak seperti cemara yang daunnya seperti jarum.
Layaknya tanaman perdu, pucuk merah juga mudah dihias menjadi bentuk apapun termasuk berbentuk cemara. Daunnya yang berwarna merah di bagian pucuk pohon, berpadu dengan warna hijau atau merah kekuningan di bagian lain.
“Beberapa tahun ini, pucuk merah jadi tren cemara alternatif. Di akhir tahun, banyak yang suka membeli pucuk merah untuk cemara (Natal) mereka,” kata Solihin.
Tanaman setinggi setengah meter dengan harga Rp25 ribu itu,bisa terjual lebih dari 100 pohon selama bulan Desember saja pada tahun lalu. “Tidak hanya di bulan Desember, bulan lain juga banyak peminat pucuk merah ini. Jadi bisa dibilang dia primadonanya di sini,” katanya.
Di samping tanaman hias, pedagang tanaman di Kota Batu juga kebanjiran pesanan dari banyak toko bunga di Malang ataupun kota lain di Jawa Timur. Menjelang Natal dan Tahun Baru, permintaan akan terus mengalir.
“Puncaknya, ya sampai Natal habis, kemudian disambung tahun baru. Yang penting bunganya sehat dan harganya terjangkau, pembelinya pasti banyak,” ujarnya. (ms)
“Akhir tahun, banyak yang cari cemara. Sudah mulai terasa sejak masuk bulan Desember ini,” kata Solihin, salah satu pedagang bunga di Jalan Gelora Bunga, Kota Batu, Selasa, 9 Desember 2014.
Solihin menyebut, kiosnya mampu menjual hingga 350 pohon cemara dalam satu bulan ini. Pembeli datang dari sekitar Malang, Surabaya, Sidoarjo hingga pembeli dari luar Jawa Timur seperti Jakarta.
“Setiap hari, selalu ada pengunjung. Kalau akhir pekan, semakin ramai, karena bertepatan hari libur dan mereka berwisata ke Batu,” katanya.
Meningkatnya minat pembeli juga berdatangan dari luar pulau Jawa. Tanpa harus mendatangi kios, pesanan dari luar pulau dilakukan melalui telepon. Tanaman dikirim melalui perusahaan kurir.
Menurut Solihin, pemesan luar Jawa banyak berasal dari Kalimantan dan Papua. “Kalau ke luar pulau, pesannya pasti dalam jumlah banyak, karena yang ditimbang beratnya,” lanjutnya.
Namun, baik pembeli dari Jawa dan luar Jawa, umumnya banyak memesan pohon cemara kecil. Ada tiga jenis cemara yang banyak diminati pembeli ditempatnya, yaitu cemara rentis, cemara pecut, dan cemara resik.
Cemara jenis tersebut punya ketinggian sekitar 40 sentimeter dalam usia sekitar 1,5 tahun. Pohon yang diwadahi dalam plastik polybag itu dijual dengan harga antara Rp18 ribu hingga Rp25 ribu per pohon.
“Banyak yang suka membeli cemara kecil karena bisa dimasukkan dalam rumah atau ditanam di taman rumah. Cara perawatannya juga sangat mudah,” katanya.
Tahun lalu, Solihin mampu menjual tiga jenis cemara itu hingga 300 pohon. “Masing-masing laku sekitar 100 pohon dalam satu bulan,” katanya.
Selain cemara rentis, cemara pecut, dan cemara resik, pembeli kini juga banyak berminat pada tumbuhan pucuk merah (oleina syzygium). Jika diperhatikan, tanaman ini sebenarnya memiliki bentuk yang menyerupai tanaman perdu. Bentuk daunnya lebar, tidak seperti cemara yang daunnya seperti jarum.
Layaknya tanaman perdu, pucuk merah juga mudah dihias menjadi bentuk apapun termasuk berbentuk cemara. Daunnya yang berwarna merah di bagian pucuk pohon, berpadu dengan warna hijau atau merah kekuningan di bagian lain.
“Beberapa tahun ini, pucuk merah jadi tren cemara alternatif. Di akhir tahun, banyak yang suka membeli pucuk merah untuk cemara (Natal) mereka,” kata Solihin.
Tanaman setinggi setengah meter dengan harga Rp25 ribu itu,bisa terjual lebih dari 100 pohon selama bulan Desember saja pada tahun lalu. “Tidak hanya di bulan Desember, bulan lain juga banyak peminat pucuk merah ini. Jadi bisa dibilang dia primadonanya di sini,” katanya.
Di samping tanaman hias, pedagang tanaman di Kota Batu juga kebanjiran pesanan dari banyak toko bunga di Malang ataupun kota lain di Jawa Timur. Menjelang Natal dan Tahun Baru, permintaan akan terus mengalir.
“Puncaknya, ya sampai Natal habis, kemudian disambung tahun baru. Yang penting bunganya sehat dan harganya terjangkau, pembelinya pasti banyak,” ujarnya. (ms)
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/566604-memetik-laba-dari-pohon-cemara-kota-batu
No comments:
Post a Comment