VIVAlife - Sebagian besar orang yang menjalani diet memilih untuk tidak makan di atas jam 6 sore. Hal ini karena makan malam dianggap mampu membuat lemak menumpuk di dalam tubuh. Ternyata, hal tersebut bukan sekadar mitos.
Sebuah studi yang belum lama ini dilakukan, menunjukkan bahwa makan malam adalah alasan mengapa berat badan seseorang terus bertambah.
Para peneliti dari Salk Institute menemukan kerangka waktu yang mengungkapkan, waktu mengonsumsi makanan berdampak pada berat badan. Hal itu berpengaruh juga terhadap kadar kolesterol dan risiko diabetes. Bisa menjadi lebih parah.
Studi yang diterbitkan jurnal Cell Metabolism mengungkapkan, makan dalam jangka waktu 8-12 jam, seperti yang kita lakukan di zaman sebelum munculnya makanan olahan dan cepat saji, membantu kita tetap sehat dan menjaga berat badan.
"Hewan yang diberi makan delapan sampai dua belas jam memiliki sejumlah manfaat kesehatan, dibandingkan dengan hewan diizinkan untuk mengonsumsi jumlah kalori yang sama dari sumber makanan yang sama setiap saat," ujar Profesor Salk sekaligus penulis utama studi tersebut seperti dilansir dari Foodbeast.
Setelah menguji hampir 400 tikus yang diamati melalui jadwal makan. Peneliti studi menemukan bahwa tikus yang dibatasi makan hanya selama 9-12 memiliki berat badan yang lebih rendah, tak peduli apapun makanan yang dikonsumsi.
"Anda tidak perlu benar-benar menghitung kalori. Biarkan tubuh Anda menggunakan jam metabolik sendiri untuk mengubah makanan menjadi energi," ujar salah satu peneliti, Amir Zarranpar. (ms)
Sebuah studi yang belum lama ini dilakukan, menunjukkan bahwa makan malam adalah alasan mengapa berat badan seseorang terus bertambah.
Para peneliti dari Salk Institute menemukan kerangka waktu yang mengungkapkan, waktu mengonsumsi makanan berdampak pada berat badan. Hal itu berpengaruh juga terhadap kadar kolesterol dan risiko diabetes. Bisa menjadi lebih parah.
Studi yang diterbitkan jurnal Cell Metabolism mengungkapkan, makan dalam jangka waktu 8-12 jam, seperti yang kita lakukan di zaman sebelum munculnya makanan olahan dan cepat saji, membantu kita tetap sehat dan menjaga berat badan.
"Hewan yang diberi makan delapan sampai dua belas jam memiliki sejumlah manfaat kesehatan, dibandingkan dengan hewan diizinkan untuk mengonsumsi jumlah kalori yang sama dari sumber makanan yang sama setiap saat," ujar Profesor Salk sekaligus penulis utama studi tersebut seperti dilansir dari Foodbeast.
Setelah menguji hampir 400 tikus yang diamati melalui jadwal makan. Peneliti studi menemukan bahwa tikus yang dibatasi makan hanya selama 9-12 memiliki berat badan yang lebih rendah, tak peduli apapun makanan yang dikonsumsi.
"Anda tidak perlu benar-benar menghitung kalori. Biarkan tubuh Anda menggunakan jam metabolik sendiri untuk mengubah makanan menjadi energi," ujar salah satu peneliti, Amir Zarranpar. (ms)
https://id.berita.yahoo.com/inikah-alasan-berat-badan-terus-065348823.html
No comments:
Post a Comment