Pasang Iklan Di Sini

Monday, December 22, 2014

Suami Tak Berikan Pendampingan Saat Hamil, Nyawa Bumil Terancam

Suami Tak Berikan Pendampingan Saat Hamil, Nyawa Bumil Terancam

M Reza Sulaiman - detikHealth
Senin, 22/12/2014 16:58 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta, Peran serta suami dalam pendampingan istri yang sedang hamil tentunya tak bisa dikecilkan. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa ada kaitan antara pendampingan yang dilakukan oleh suami dengan risiko ibu hamil terserang pre-ekslampsia dan eklampsia.

Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan, dr Anung Sugihantono, MKes mengatakan bahwa tekanan darah tinggi yang dialami ibu hamil rentan mengakibatkan eklampsia usai melahirkan. Hal ini disebabkan oleh stres yang dialami oleh ibu hamil sejak awal kehamilan.

"Ibu hamil sangat rentan stres ya. Ketika stres nanti tekanan darah akan tinggi dan bisa mengakibatkan pre-ekslamsia dan ekslamsia. Otomatis risiko meninggal ketika melahirkan semakin besar," tutur dr Anung.

Beban stres tersebut dapat hilang jika suami selalu melakukan pendampingan ketika istri sedang hamil. Belaian lembut, memberikan kata-kata penyemangat hingga mendengarkan cerita dan keluhan istri ketika hamil dapat mengurangi bebas stres yang dirasakan oleh istri.

Lalu bagaimana jika suami sibuk bekerja atau kerja di luar kota? dr Anung mengatakan bahwa di zaman modern saat ini, suami bekerja bukanlah halangan untuk memberikan pendampingan. Pendampingan sederhana dapat dilakukan dengan menelepon atau mengirim pesan singkat kepada istri.

"Kan sudah ada handphone. Meski kerja di luar kota kan masih bisa SMS atau telepon istrinya. Kalau masih nggak bisa juga berarti memang suaminya hanya cari-cari alasan karena nggak mau repot," tutur dr Anung kepada wartawan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).

Ia menambahkan, pendampingan oleh suami tak bisa digantikan oleh orang lain, termasuk tenaga kesehatan. Istri yang sedang hamil membutuhkan moral support sehingga kata-kata sejuk dari suami dapat mengurangi beban stres yang dirasakan istri.

"Itu mengapa saya berulang kali mengatakan kalau hamil itu direncanakan. Suami jangan mau hanya bikinnya saja, tapi ketika hamil istri ditinggalkan. Kehamilan itu tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab istri saja, tetapi suami juga," ungkapnya lagi.

http://health.detik.com/read/2014/12/22/165819/2784625/764/

No comments:

Post a Comment