VIVAnews - Seorang siswa SMP asal Semarang, Jawa Tengah, Handika Rizki Lusti, patut menjadi contoh keteladanan. Di tengah modernitas yang menggurita di Tanah Air, ia tampil menjadi oase dengan prestasinya.
Ya, siswa kelas III C SMP Islam Terpadu (SMPIT) Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Palebon, Pedurungan, Semarang, itu terpilih menjadi salah satu delegasi Indonesia yang dikirim ke negeri Sakura, Jepang, untuk mengikuti kompetisi roket air di Jepang, 28 November 2014 lalu.
Untuk mengikuti perlombaan bergengsi di Jepang, Rizki harus melewati sejumlah kompetisi ketat dari tingkat lokal di Kota Semarang, serta tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sampai akhirnya, dia dinobatkan masuk lima besar tingkat nasional.
Jerih payah Rizki menciptkan sebuah roket ajaib patut diacungi jempol. Putra terbaik SMP di Semarang itu memilih bahan botol plastik bekas minuman mineral dengan berbahan bakar air.
Ya, siswa kelas III C SMP Islam Terpadu (SMPIT) Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB) Palebon, Pedurungan, Semarang, itu terpilih menjadi salah satu delegasi Indonesia yang dikirim ke negeri Sakura, Jepang, untuk mengikuti kompetisi roket air di Jepang, 28 November 2014 lalu.
Untuk mengikuti perlombaan bergengsi di Jepang, Rizki harus melewati sejumlah kompetisi ketat dari tingkat lokal di Kota Semarang, serta tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sampai akhirnya, dia dinobatkan masuk lima besar tingkat nasional.
Jerih payah Rizki menciptkan sebuah roket ajaib patut diacungi jempol. Putra terbaik SMP di Semarang itu memilih bahan botol plastik bekas minuman mineral dengan berbahan bakar air.
Selanjutnya, melalui modifikasi dan desain khusus, Rizki menyulap barang bekas itu dengan melengkapi wahana daya tekan yang berfungsi sebagai mesin roket.
Ajaibnya, air yang dipaksa keluar oleh udara yang telah terkompresi itu, bisa membuat roket ciptaan siswa ini bisa melesat dengan jarak tertentu. Bahkan, daya luncur roket air hasil ciptaan Rizki mencaai jarak kurang lebih 30 meter.
Usman Ro'in, salah seorang guru SMPIT PAB Semarang, mengaku bangga atas capaian prestasi salah satu anak didiknya itu. Sebab, tiket ke Jepang hanya berhak diperoleh bagi siswa yang dinilai sebagai salah satu ilmuwan cilik dan memiliki kemampuan cemerlang.
"Kami sangat bangga, anak didik kami bisa menjadi salah satu peserta yang mewakili Indonesia dalam kompetisi roket air di Jepang. Ini bukan perjuangan mudah," ungkapnya kepada VIVAnews di Semarang, Sabtu 6 Desember 2014.
Dikatakan Usman, meski di Jepang belum bisa menaklukkan sejumlah pesaing negara lain, namun Indonesia patut berbangga bahwa Rizki menjadi pesaing ketat dalam event bertaraf Internasional itu.
Dijelaskannya, proses roket air milik Rizki didesain menggunakan tekanan udara, yang kemudian menciptakan gelembung dan bisa menekan volume udara di bagian atas botol. Botol dilepaskan dari pompa. Air kemudian didorong keluar nossel oleh udara terkompresi. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti hukum Newton Ketiga.
"Dulu awalnya sering melakukan uji coba. Tidak sekali langsung berhasil. Beberapa kali diuji coba hingga akhirnya berhasil. Bahkan, akhirnya menyabet best desain," katanya.
Roket air, lanjut dia, memang sengaja dikembangkan di sekolahnya sebagai percobaan sains. "Kini, telah masuk dalam ekstrakurikuler. Bahkan, hasil karya roket air adalah murni hasil ciptaan para siswa," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Drs HM Ramelan, SH MH, menyatakan rasa salut atas torehan prestasi yang diraih anak didiknya. Bahkan, sebelum ke Jepang, tim roket air sekolahnya pernah mewakili Jawa Tengah dalam lomba tingkat nasional di Graha Widya Bakti PUSPIPTEK Serpong Tangerang.
"Handika Rizki Lusti Pradani siswa kelas 9 C masuk lima dari enam besar seluruh Indonesia. Lolos dalam kompetisi internasional di Jepang itu sudah prestasi luar biasa," jelas Ramelan. (one)
Ajaibnya, air yang dipaksa keluar oleh udara yang telah terkompresi itu, bisa membuat roket ciptaan siswa ini bisa melesat dengan jarak tertentu. Bahkan, daya luncur roket air hasil ciptaan Rizki mencaai jarak kurang lebih 30 meter.
Usman Ro'in, salah seorang guru SMPIT PAB Semarang, mengaku bangga atas capaian prestasi salah satu anak didiknya itu. Sebab, tiket ke Jepang hanya berhak diperoleh bagi siswa yang dinilai sebagai salah satu ilmuwan cilik dan memiliki kemampuan cemerlang.
"Kami sangat bangga, anak didik kami bisa menjadi salah satu peserta yang mewakili Indonesia dalam kompetisi roket air di Jepang. Ini bukan perjuangan mudah," ungkapnya kepada VIVAnews di Semarang, Sabtu 6 Desember 2014.
Dikatakan Usman, meski di Jepang belum bisa menaklukkan sejumlah pesaing negara lain, namun Indonesia patut berbangga bahwa Rizki menjadi pesaing ketat dalam event bertaraf Internasional itu.
Dijelaskannya, proses roket air milik Rizki didesain menggunakan tekanan udara, yang kemudian menciptakan gelembung dan bisa menekan volume udara di bagian atas botol. Botol dilepaskan dari pompa. Air kemudian didorong keluar nossel oleh udara terkompresi. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti hukum Newton Ketiga.
"Dulu awalnya sering melakukan uji coba. Tidak sekali langsung berhasil. Beberapa kali diuji coba hingga akhirnya berhasil. Bahkan, akhirnya menyabet best desain," katanya.
Roket air, lanjut dia, memang sengaja dikembangkan di sekolahnya sebagai percobaan sains. "Kini, telah masuk dalam ekstrakurikuler. Bahkan, hasil karya roket air adalah murni hasil ciptaan para siswa," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Drs HM Ramelan, SH MH, menyatakan rasa salut atas torehan prestasi yang diraih anak didiknya. Bahkan, sebelum ke Jepang, tim roket air sekolahnya pernah mewakili Jawa Tengah dalam lomba tingkat nasional di Graha Widya Bakti PUSPIPTEK Serpong Tangerang.
"Handika Rizki Lusti Pradani siswa kelas 9 C masuk lima dari enam besar seluruh Indonesia. Lolos dalam kompetisi internasional di Jepang itu sudah prestasi luar biasa," jelas Ramelan. (one)
https://id.berita.yahoo.com/hebat,-roket-air-bawa-siswa-091106916.html
No comments:
Post a Comment