Pasang Iklan Di Sini

Monday, December 22, 2014

Dari Tukang Kompor, Kamadjaya Jadi Bos Gula

Dari Tukang Kompor, Kamadjaya Jadi Bos Gula

Suhendra - detikfinance
Minggu, 21/12/2014 18:22 WIB
Halaman 2 dari 2
Setelah itu, ia kembali memutuskan untuk bekerja di perusahaan multinasional yaitu Coca Cola pada 1999. Ia dipercaya mengelola gudang distribusi Coca Cola, di sini lah Kama mulai mengenal soal dunia gula, semenjak 2000 ia dipercaya mengelola pasokan gula rafinasi ke perusahaannya.

"Selama 1 tahun mengelola rafinasi, saya keluar," katanya.

Pasca keluar dari Coca Cola, rasa ketertarikannya terhadap dunia gula makin tinggi. Ia bertekad ingin menjadi pengusaha gula, yang dimulainya dengan berkeliling mencari pabrik-pabrik gula yang butuh direvitalisasi.

Pada 2002, Kama menemukan pabrik Gula Cepiring di bawah PT Industri Gula Nusantara (IGN) yang sempat tak beroperasi bertahun-tahun, dengan pola kerjasama dengan pemegang saham, ia mencoba membangkitkan pabrik tersebut. Pada 2009, ia sempat untung besar karena mendapat alokasi impor gula rafinasi‎. Keuntungannya ini lah yang selanjutnya mengubah jalan hidupnya lagi.

Singkat cerita, Kama akhirnya memutuskan keluar dari IGN dan mencoba membangun pabrik gula baru. Melalui jaringannya selama ini, ia akhirnya mencoba keberuntungan mendirikan pabrik gula pada akhir 2010, setelah menunggu 4 tahun akhirnya Juni 2014 pabrik gula yang diberi nama PG Blora tersebut resmi berdiri di bawah Bendera PT Gendhis Multi Manis (GMM). Ia pun menjadi Presiden Direktur GMM.

Kini, setelah ‎PG Blora beroperasi 5 bulan, ia mengambil keputusan besar dengan berencana mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur di GMM mulai awal Januari 2015. Selanjutnya, kursinya akan diisi oleh generasi baru yaitu direktur keuangan PT GMM yang kebetulan adalah seorang wanita.

"Alasan resign saya mau fokus ke petani. Mau edukasi petani saja," katanya.

http://finance.detik.com/read/2014/12/21/181608/2783684/68/2/dari-tukang-kompor-kamadjaya-jadi-bos-gula

No comments:

Post a Comment