Susi Susanti (Bernard Chaniago/Yahoo! Indonesia)
Penulis : Qidsy Cikal
Meniti karier sebagai atlet tidak selamanya membawa kemakmuran di usia purnabakti. Meski sepanjang karier mendulang banyak emas dan trofi, beberapa atlet nasional terpaksa hidup dalam kekurangan di usia senja. Mereka tidak memiliki dana pensiun.
Kondisi inilah yang membuat beberapa mantan atlet berbisnis setelah masa berlaga usai. Biasanya, bisnis mereka tidak jauh-jauh dari dunia olahraga yang pernah mereka geluti. Dalam penelusuran Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia setidaknya ada lima mantan atlet yang fokus berbisnis kala pensiun.
1. Liem Swie King
Mantan pemain bulu tangkis ini selalu menjadi buah bibir sepanjang karier. Di antaranya kala dia mampu menantang seniornya, Rudy Hartono di final All England tahun 1976. Saat masa tampil di lapangan usai, ia merambah bisnis perhotelan dan pijat kesehatan. Usaha ini disebut-sebut berhasil menyamai keberhasilan Liem di lapangan badminton.
Sebelum menjadi pebisnis, Liem sempat terjun ke dunia film. Dan kini griya pijat kesehatan Liem telah beranak menjadi tiga cabang di Jakarta dengan lebih dari 400 karyawan.
2. Achmad Djaja
Mantan atlet dan pelatih tenis meja era tahun 80-an ini sukses dalam bisnis pengiriman ponsel, voucher pulsa, dan nomor ponsel. Achmad memang gigih mengelola bisnisnya. Itu pun terdorong oleh keberanian Achmad mengaplikasi semangat atlet yang masih bergejolak di hatinya.
Gerai PlayerPoz milik Achmad Djaja mampu mengirimkan 400 hingga seribu ponsel, untuk memenuhi pesanan dari seluruh pelosok Indonesia Timur. Demikian pula dalam pengiriman voucher pulsa dan nomor ponsel.
3. Vivin Cahyani Sungkono
Mantan pebasket wanita ini mengenyam kesuksesan lewat bisnis lantai lapangan. Berlabel VSport, Vivin Cahyani Sungkono memiliki usaha sports flooring, yakni aneka lantai atau karpet lapangan olahraga. Vivin menjadi produsen dan distributor beberapa jenis sports flooring dan produk aksesori seperti jaring, gawang, dan bola pada beberapa kota di Indonesia dan Malaysia.
Saat ini olahraga dalam ruangan yang membutuhkan jasanya memang sedang merebak. Sampai-sampai, Vivin mengaku kewalahan melayani pesanan yang terus berdatangan.
4. Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma
Mantan atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia ini mendapatkan label sebagai duo maut badminton. Setelah kompak di lapangan dan keluarga, pasangan ini tetap tetap sukses meski di luar lapangan. Melalui perusahaan yang mereka dirikan, Astec (Alan Susi Technology).
Astec memproduksi raket bulu tangkis dan sepatu olah raga. Bahkan mereka sudah memiliki agen di berbagai negara seperti Malaysia, Filipina, Brunei, Prancis, serta Vietnam. Belakangan perusahaannya berhasil menjadi sponsor tim bulutangkis berbagai klub Indonesia dan juga pemain di Pelatnas Cipayung.
5. Eddy Roostopo
Eddy Roostopo, merupakan mantan atlet panahan era 1977. Selain sebagai alat olahraga panahan, karena kecintaannya pada dunia panah itu, atlet asal Solo tersebut memilih menjadi pengrajin panahan. Panahan tradisional yang memiliki nama lain gendewo mataraman itu berhasil membuatnya menjadi pengrajin sekaligus pebisnis.
https://id.olahraga.yahoo.com/news/pensiun--inilah-bisnis-atlet-indonesia-104208261-spt.html
No comments:
Post a Comment