Lima Cara Menghadapi Pengidap Gangguan Bipolar
Oleh Rachmat Muslim | Plasadana – Jum, 29 Agu 2014 17:54 WIB
Penyakit bipolar disorder makin akrab di telinga masyarakat Indonesia setelah artis Marshanda mengaku mengidapnya. Menurut psikolog Universitas Indonesia, Dyah Pustpita, bipolar disorder tergolong gangguan jiwa berat. Penderita akan mengalami perubahan suasana hati yang sangat ekstrem. Bahkan membuatnya kehilangan pemahaman tentang gangguan yang diderita, juga hubungannya dengan orang lain.
"Karena itu, penderita gangguan bipolar dapat menyulitkan keluarga dan orang-orang di sekitarnya," ujar Dyah kepadaPlasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Kamis, 14 Agustus 2014.
Namun dukungan keluarga dan orang terdekat pun mampu membantu penderita bipolar disorder menjalani hidup secara normal. Sebab suasana hati dan perilaku penderita bipolar kerap terpengaruh orang di sekitarnya. "Banyak penderita gangguan bipolar yang sukses, memiliki kehidupan, dan berinteraksi baik dengan orang di sekelilingnya," kata dia.
Berikut lima cara menghadapi penderita gangguan bipolar:
1. Pelajari tentang gangguan bipolar
Informasi seputar gangguan bipolar, baik tentang penyebab ataupun proses pengobatan, akan membuat Anda siap menghadapi keluarga atau teman yang mengidapnya. Terutama kala mereka mulai bertindak destruktif. "Anda bisa melakukan hal-hal pencegahan. Seperti menyembunyikan kartu kredit, kunci mobil, atau langsung membawanya ke dokter," ujar Dyah.
Informasi seputar gangguan bipolar, baik tentang penyebab ataupun proses pengobatan, akan membuat Anda siap menghadapi keluarga atau teman yang mengidapnya. Terutama kala mereka mulai bertindak destruktif. "Anda bisa melakukan hal-hal pencegahan. Seperti menyembunyikan kartu kredit, kunci mobil, atau langsung membawanya ke dokter," ujar Dyah.
2. Jangan menyalahkan penderita atas penyakitnya
Siapa pun pasti tak ingin menderita sakit. Begitu pula dengan penderita bipolar disorder. Harus diingat, gangguan ini bukan sesuatu hal yang dapat dikontrol oleh penderita.
Siapa pun pasti tak ingin menderita sakit. Begitu pula dengan penderita bipolar disorder. Harus diingat, gangguan ini bukan sesuatu hal yang dapat dikontrol oleh penderita.
3. Dukung penderita untuk mendapatkan pertolongan
Gangguan bipolar sangat memerlukan pertolongan profesional. Karenanya, bantu mereka mengabaikan stigma malu pergi ke psikiater. "Banyak orang merasa malu kalau ada anggota keluarga atau orang terdekat mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut yang harus dibuang jauh-jauh," ujar Dyah.
Gangguan bipolar sangat memerlukan pertolongan profesional. Karenanya, bantu mereka mengabaikan stigma malu pergi ke psikiater. "Banyak orang merasa malu kalau ada anggota keluarga atau orang terdekat mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut yang harus dibuang jauh-jauh," ujar Dyah.
4. Rasa empati dan peduli
Penderita bipolar disorder sangat membutuhkan rasa nyaman dan kehangatan dari keluarga, sahabat, kekasih dan orang-orang terdekat. Bukanlah perasaan diasingkan dan dijauhi.
Penderita bipolar disorder sangat membutuhkan rasa nyaman dan kehangatan dari keluarga, sahabat, kekasih dan orang-orang terdekat. Bukanlah perasaan diasingkan dan dijauhi.
5. Sabar terhadap penderita
Jangan mengharapkan pemulihan yang cepat ataupun kesembuhan permanen. Sebab, mengendalikan gangguan bipolar adalah proses seumur hidup. Namun bila penderita dan orang terdekat terbiasa dengan gangguan ini, akan lebih mudah pengendaliannya.
Jangan mengharapkan pemulihan yang cepat ataupun kesembuhan permanen. Sebab, mengendalikan gangguan bipolar adalah proses seumur hidup. Namun bila penderita dan orang terdekat terbiasa dengan gangguan ini, akan lebih mudah pengendaliannya.
https://id.she.yahoo.com/lima-cara-menghadapi-pengidap-gangguan-bipolar-043613695.html
No comments:
Post a Comment