Pasang Iklan Di Sini

Thursday, June 21, 2012

Data Preformulasi

DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 MARET 2015


======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a



Data Preformulasi:

Kloramfenikol (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 189 ; FI III hal 144).
Rumus molekul               = C11H12Cl2N2O5.
Berat Molekul                 = 323,13.
Rumus Struktur               =

Pemerian                         = Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih hingga putih  kelabu atau putih kekuningan.
Kelarutan                        = Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etenol, dalam propilena glikol.
Titik Lebur                      = Antara 1490 dan 1530 C.
pH                                   = Antara 4,5 dan 7,5.
OTT                                 = Endapan segera terbentuk bila kloramfenikol 500 mg dan eritromisin 250 mg atau tetrasiklin Hcl 500 mg dan dicampurkan dalam 1 liter larutan dekstrosa 5%.
             Stabilitas                         = Salah satu antibiotik yang secara kimiawi diketahui paling stabil dalam segala pemakaian. Stabilitas baik pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7, suhu 25oC dan pH mempunyai waktu paruh hampir 3 tahun. Sangat tidak stabil dalam suasana basa. Kloramfenikol dalam media air adalah pemecahan hidrofilik pada lingkungan amida. Stabil dalam basis minyak dalam air, basis adeps lanae. (Martindale edisi 30 hal 142).
Dosis                               = Dalam salep 1 %  (DI 2010 hal 223-227).
Khasiat                            = Antibiotik, antibakteri  (gram positif, gram negatif, riketsia, klamidin), infeksi meningitis (Martindale edisi 30 hal 141).
Indikasi                           = Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap kloramfenikol.
Efek Samping                 = Kemerahan kulit angioudem, urtikaria dan anafilaksis.
Penyimpanan                   = Wadah tertutup rapat.
Penetapan Kadar             = Sejumlah salep mata yang ditimbang seksama setara dengan 10 mg kloramfenikol, larutkan dalam 50 ml eter minyak tanah P. Sari berturut turut dengan 50 ml, 50 ml, 50 ml, dan 30 ml air. Kumpulkan sari, encerkan dengan air secukupnya hingga 200 ml, campur, saring, buang 20 ml filtrat p[ertama, encerkan. Encerkan 10 ml filtrate dengan air secukupnyua hingga 50 ml. ukur serapan-1cm larutan pada maksimum lebih kurang 278 nm. Hitung kadar C11H12Cl2N2O5 ; A (1%,1cm) pada maksimum lebih kurang 278 nm adalah 298. (FI III hal 144).
·             

Polietilenglikol 400 (FI III hal 504, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 517).
Rumus Molekul               = H(O-CH2-CH2)nOH.
Berat Molekul                 = 380-420.
Pemerian                         = Cairan kental jernih; tidak berwarna atau praktis tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopis.
Kelarutan                        = Larut dalam air, dalam etanol 95% P, dalam glikol lain.
Titik Beku                       = 40 C sampai 80 C.
Khasiat                            = Basis salep, pelarut.
Konsentrasi                     = Sampai 30% v/v.
OTT                                 = Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna.
Stabilitas                         = Dapat disterilkan dengan autoklaf, filtrasi dan penyinaran sinar gamma.
Penyimpanan                   = Wadah tertutup rapat.


·             Polietilenglikol 4000 (FI III hal 506, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 517)
Rumus Molekul               = H(O-CH2-CH2)nOH.
Berat Molekul                 = 3000-3700.
Pemerian                         = Serbuk licin putih atau potongan putih kuning gading; praktis tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan                        = Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P.
Titik Lebur                      = 500 sampai 580 C.
OTT                                 = Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna.
Stabilitas                         = Dapat disterilkan dengan autoklaf, filtrasi dan penyinaran sinar gamma.
Khasiat                            = Basis salep, pelarut.
Penyimpanan                   = Wadah tertutup rapat.
 

PVP ( Povidon )  (Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi VI halaman 508; Farmakope Indonesia Edisi III halaman 510).
Pemerian                     = Putih sampai krem; Pahit; tidak berbau; Higroskopi (serbuk).
Kelarutan                    = Praktis larut dalam asam, kloroform, etanol, metanol, keton dan air. Praktis tidak larut dalam eter hidrokarbon dan minyak mineral.
Stabilitas                     = Stabil pada suhu 110 – 130 0C  ; Mudah terurai dengan adanya udara dari luar ; Dapat bercampur dengan air ; Stabil bila disimpan ditempat kering.
OTT                            = Jika ditambahkan thimerosol akan membentuk senyawa kompleks. Kompatibel terhadap gerak          organik alami, resin sintetik dan senyawa lainnya. Akan terbentuk senyawa sulfathiazole, sodium salisilat, asam salisilat, fenol barbital dan komponen lainnya.

Piroksikam (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 683, Martindale edisi 35 halaman 102)
Rumus molekul           = C15H13N3O4S.
Berat Molekul             = 331,35.
Pemerian                      = Serbuk, hampir putih atau coklat terang atau kuning terang; tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning.
Kelarutan                     = Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan sebagian besar pelarut organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan alkali mengandung air.
Stabilitas                     = Kurang dari 300 C.
Dosis                           = 0,5-1%.
Khasiat                        = Analgetik-antipiretik, antiinflamasi.
Indikasi                       = Rasa nyeri, inflamasi dan kekakuan pada rematoit arthritis, osteoarthritis.
Efek Samping             = Gangguan kulit, sindrom nefrotik dan nefritis interstisial.
Penyimpanan               = Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

Etanol 95% (FARMAKOPE INDONESIA IV halaman 63, Martindale 30th edition halaman 783, Handbook of  Pharmaceutical excipient edisi VI halaman 7)
Rumus molekul           = C2H6O.
BM                            = 46,07.
Pemerian                    = Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap meskipun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78ºC dan mudah terbakar.
Kelarutan                   = Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organic.
BJ                               =  0,812 – 0,816 g/ml.
Stabilitas                      =  Mudah menguap walaupun pada suhu rendah.
OTT                             = Bahan pengoksidasi Bila dicampur dengan alkali, warna akan menjadi gelap.
Konsentrasi                 = 60-90 %.
Kegunaan                    = Anti mikroba, desinfektan, pelarut, penetrasi kulit.
Penyimpanan               = Wadah tertutup rapat jauh dari api.

Tween 80 ( Farmakope Indonesia IV halaman 687, Handbook of  Pharmaceutical excipient edisi VI halaman 375 )
Pemerian                    = Cairan seperti minyak, jernih berwarna kuning mudahingga coklat muda, bau khas lemah, rasa pahit dan hangat.
Kelarutan                = Sangat mudah larut dalam air, larutan tidak berbau dan praktis tidak berwarna, larut dalam etanol, dalam etil asetat, tidak larut dalam minyak mineral.
Konsentrasi                 = 1-15%.
Stabilitas                = Stabil pada elektrolit dan asam lemah, dan basa. Berangsur-angsur akan tersaponiFarmakope Indonesiakasi dengan asam kuat dan basa.
OTT                             = Akan berubah warna atau mengendap dengan phenol, dan tannin.
Penyimpanan               = Dalam wadah tertutup baik, lindungi dari cahaya, ditempat sejuk dan kering.



Zat Aktif
Teofilin (FI IV, hal. 783 & Martindale 2005 hal 805)
Rumus Molekul            : C7H8N402.H20
BM                                     : 198,18
Pemerian                  : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit, stabil di udara.
Kelarutan               : Sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam air panas; agak sukar larut dalam etanol.
Khasiat                             : spasmolitikum bronkial, bronkodilator kronik
Dosis                 : 300-1000 mg 3 kali sehari (dewasa)
                                              300-600 mg 3 kali sehari (anak-anak)
pH                                      : 3,8 – 6,1
OTT                                    : dengan senyawa tanin
Stabilitas                          : Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat menyerap air kurang lebih 4%, melebur pada suhu kurang lebih 248°C disertai peruraian.
Penyimpanan                : Wadah tertutup baik

Natrium Benzoat (Farmakope Indonesia IV halaman 984)
BM                              = 144,11.                     
Rumus molekul           = C7H5NaO2.
Pemerian                      = Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis tidak berbau, stabil di udara.
Kelarutan                     = Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih. Mudah larut dalam etanol 90%.
Kegunaan                    = Antioksidan, zat pengawet.
OTT                             = Tidak bercampur dengan 4 campuran yaitu : gelatin, garam – garam ferri, garam – garam kalsium, dan logam – logam berat termasuk perak, dan raksa. Aktivitas pengawet mungkin berkurang melalui interaksi dengan kaolin atau surfaktan non-ionik.
Konsentrasi                 = 0,02-0,5% (Excipients, halaman 471).
Stabilitas                      = Larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoclaving atau penyaringan.

Air suling (aquadest) (Farmakope Indonesia III halaman 96)
BM                                 = 18,02.                   
Rumus molekul               = H2O.
Pemerian                         = Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan                  = Dalam wadah tertutup baik.
Stabilitas                         = Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es , air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan merusak fungsi air.
OTT                                = Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang mudah terhidrolisis.

CMC Na. (Carboxymethylcellulose sodium) (Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi VI halaman 120; Farmakope Indonesia Edisi IV halaman 175; Remington edisi 21 halaman 1073).
Pemerian                     = Serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis.
Kelarutan                    = Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloida, tidak larut dalam etanol, eter, dan pelarut organik lain.
Stabilitas                     = Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH dibawah 2. Viskositas larutan berkurang dengan cepat jika pH diatas 10. Menunjukan viskositas dan stabilitas maksimum pada pH 7-9. Bisa disterilisasi dalam kondisi kering pada suhu 160 selama 1 jam, tapi terjadi pengurangan viskositas.
Penyimpanan              =  Dalam wadah tertutup rapat.
OTT                            = Inkompatibel dengan larutan asam kuat dan dengan larutan garam besi dan beberapa logam seperti aluminium, merkuri dan zink juga dengan gom xanthan; pengendapan terjadi pada pH dibawah 2 dan pada saat pencampuran dengan etanol 95%.; Membentuk kompleks dengan gelatin dan pektin.
Kegunaan                   = Suspending agent, bahan penolong tablet, peningkat viskositas.
Konsentrasi                = 3-6%


CTM (Farmakope Indonesia edisi IV halaman 210 ; Martindal edisi 36 hal 571).
Struktur kimia:

Rumus molekul               = C16H19ClN2.C4H4O4
Berat Molekul                 = 390,87
Pemerian                         = serbuk Hablur  putih, tidak berbau. Larutan mempunyai ph antara 4 dan 5.
Kelarutan                        = Mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan kloroform; sukar larut dalam eter dan dalam benzena..
Titik Lebur                      = Antara 1300 dan 1350 C.
Stabilitas                         = Mengalami peruraian pada suasana asam.
OTT                                 = Inkompatibel dengan kalsium klorida, kanamisin sulfat, noradrenalin acid tartrat, pentobarbital sodium, dan meglumine adipiodone
Dosis                               = Larutan oral 2 mg/5ml (BNF 54 h.166)
                                                      Anak 6-12 tahun: 2 mg setiap 4-6 jam, maks 12    mg/hr.
                                           Dewasa: 4mg setiap 4-6 jam, maks.  24mg/hr
Khasiat                            = Antihistamin, sedative
pKa dan koefisien partisi = 9,2
Penyimpanan                   = Wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya.
·            

 Sukrosa (Farmakope Indonesia IV hal 762, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 704).
Rumus Molekul               = C11H22O11

Rumus Struktur               =     
Berat Molekul                 = 342,30.
Pemerian                         = Hablur putih atau tidak berwarna; masa hablur atau berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak berbau, rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral terhadap lakmus..
Kelarutan                        = Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air medidih; sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform dan dalam eter.
Titik Leleh                       = 1600 C – 1680 C
Khasiat                            = Pemanis dan pengental.
Konsentrasi                     = 67 % w/w.
OTT                                 = Serbuk sukrosa mungkin saja terkontaminasi dengan logam berat yang dapat menjadi inkompatibel dengan bahan penolong seperti asam askorbat. Sukrosa juga mungkin saja terkontaminasi sulfit yang pada konsentrasi sulfit tinggi menyebabkan perubahan warna saat penyalutan tablet.
Stabilitas                         = Sukrosa mempunyai stabilitas yang bagus pada temperatur ruangan dan kelembaban sedang, dapat menyerap 1% bau yang dilepaskan ketika dipanaskan pada suhu 900 C. Membentuk karamel ketika dipanaskan diatas 1600 C . Bisa disterilkan dengan autoklaf atau penyaringan. Pada suhu 1100 C – 1450 C dapat mengalami inversi menjadi dekstrosa dan fruktosa. Inversi dipercepat pada suhu diatas 1300 C dan dengan adanya asam.
Penyimpanan                   = Wadah tertutup baik.
pKa                                 = 12,62.
Bj                                        = 1,2865 – 1,3471.



·             Propilenglikol ( Farmakope Indonesia IV hal. 712, Excipient edisi 6 hal. 592 )
Rumus Molekul               = CH3CH(OH)CH2OH
Berat Molekul                 = 76, 09
Pemerian                         = Cairan kental, jernih,tidak berwarna ,rasa khas, praktis tidak berbau,     menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan                        = Dapat bercampur dengan air, dengan aseton dan dengan kloroform, larut dalam eter dan beberapa minyak essensial tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Bj                                                = 1,038 g/cm3
OTT                                 = Dengan zat pengoksidasi seperti Pottasium Permanganat
Konsentrasi                     = 10-25%
Stabilitas                         = Higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, lindungi dari cahaya, ditempat dingin dan kering. Pada suhu yang tinggi akan teroksidasi menjadi propionaldehid asam laktat, asam piruvat& asam asetat. Stabil jika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air.
Khasiat                            = Bersifat antimikroba, desinfektan, pelembab, plastisazer, pelarut,        stabilitas   untuk vitamin.
Penyimpanan                   = Disimpan dalam wadah tertutup  rapat, terlindung dari cahaya , sejuk dan kering.
·          
Natrium Benzoat (FI IV hal 584 , Pharmaceutical Excipient hal 433)
            Rumus struktur           = C6H5COONa
            BM                              = 144,11
            Pemerian                     = Granul atau serbuk hablur, tidak berbau atau praktis tidak berbau.
            Kelarutan                    = Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan lebih                                                     mudah larut dalam etanol 90 %.
            OTT                             = Inkompatibel dan gelatin, garam besi, garam kalsium dan garam dari                                            logam berat, termasuk perak dan merkuri.
            Kegunaan                    = Pengawet
            Stabilitas                     = Stabil diudara
            Penyimpanan               = Dalam wadah yang tertutup baik.
            Konsentrasi                 = 0,02-0,5% pada sediaan oral

·          
      Essence Strawberry
            Pemerian                     = Cairan jernih tidak berwarna.
            Kegunaan                    = Flavoring agent
            Penyimpanan               = Dalam wadah tertutup rapat.
·         
      Eritrosin (Martindle 28 hal 427)
            Rumus Molekul           = C20H6C4Na2O5.H2O
            Pemerian                     = Serbuk merah atau merah kecoklatan, tidak berbau, higroskopis
            Kegunaan                    = Pewarna
            Penyimpanan               = Dalam wadah tertutup baik.


·            Gliserin (FI IV hal 413, Handbook of Pharmaceutical Excipient edisi 6 hal 283).
Rumus Molekul               = C3H8O3.
Berat Molekul                 = 92,09
Pemerian                         = Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak). Higroskopis, netral terhadap lakmus.
Kelarutan                        = Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap.
Titik Beku                       = -1,60 C.
Khasiat                            = Pelarut.
Konsentrasi                     = <50%.
Bj                                        =       Tidak kurang dari 1,249. 1,2620 g/cm3 pada suhu 250 C.
OTT                                 = Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat seperti kromium trioksida, potasium klorat atau potasium permanganat. Adanya kontaminan besi bisa menggelapkan warna dari campuran yang terdiri dari fenol, salisilat dan tanin. Gliserin membentuk kompleks asam borat, asam gliseroborat yang merupakan asam yang lebih kuat dari asam borat.
Stabilitas                         = Gliserin bersifat higroskopis. Dapat terurai dengan pemanasan yang bisa menghasilkan akrolein yang beracun. Campuran gliserin dengan air, etanol 95 % dan propilena glikol secara kimiawi stabil. Gliserin bisa mengkristal jika disimpan pada suhu rendah yang perlu dihangatkan sampai suhu 200 C untuk mencairkannya.
Penyimpanan                   = Wadah tertutup rapat.


ü  Paraffin Liquidum (Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi 6 hlm. 445, FI IV hlm. 652)
Pemerian                     : Transparan, tidak berwarna, cairan kental, tidak
   berfluoresensi, tidak berasa dan tidak berbau ketika dingin
  dan berbau ketika dipanaskan.
Kelarutan                    : Praktis tidak larut etanol 95%, gliserin dan air.
  Larut dalam jenis minyak lemak hangat.
Stabilitas                     : Dapat teroksidasi oleh panas dan cahaya.
Khasiat                        : Laksativ (pencahar)
Dosis                           : Emulsi oral : 15 – 45 ml sehari (DI 88 hlm. 1630)
HLB Butuh                 : 10 – 12 (M/A). 5 – 6 (A/M)
OTT                             : Dengan oksidator kuat.
Penyimpanan               : Wadah tertutup rapat, hindari dari cahaya, kering dan sejuk.



ü  Span 80 (Sorbitan Monooleat) (Handbook of Pharmaceutical Excipient Edisi 6 hal. 675, Martindale hal. 577)
Pemerian         : Cairan kental seperti minyak berwarna kuning.
Kelarutan        : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan propilen
  glikol, tercampur dalam alcohol dan methanol, 1 bagian span
  larut dalam 100 bagian minyak biji kapas, sedikit larut dalam
  etil asetat.
Khasiat            : Emulgator, surfaktan non ionik, peningkat kelarutan.
Bobot jenis      : 1,01 g/ml.
Konsentrasi     : Emulgator A/M = 1-15%, emulgator M/A = 1-10%
Stabilitas         : Stabil terhadap asam dan basa lemah.
Penyimpanan   : Wadah bertutup rapat dan pada tempat sejuk dan
  kering.
HLB                : 4,3
OTT                 : Dengan asam atau basa kuat, terjadi pembentukan sabun dengan
  basa kuat.


ü  Sorbitol (FI IV hal. 756, Handbook of Pharmaceutical Excipient Edisi 6 hal. 679)
RM                  : C66H14O6
BM                  : 182,17
Pemerian         : Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna putih rasa manis.
Kelarutan        : Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, metanol dan asam asetat.
Konsentrasi     : 20 – 35%
Khasiat            : Pemanis.
Stabilitas         : Dapat bercampur dengan kebanyakan bahan tambahan, stabil di udara, keadaan dingin dan asam basa encer.
OTT                 : Ion logam divalent dan trivalent dalam asam kuat dan suasana basa.
Penyimpanan   : Wadah tertutup rapat.

ü  BHT(Butil hidroksi toluen)
FI IV hal.157; Excipients 6th Edition hal. 75
Pemerian           : Hablur padat, putih; bau khas lemah.
Kelarutan          : praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilen glikol, asam-asam mineral dan larutan alkali; mudah larut dalam etanol, aseton, benzen dan parafin liquid; lebih mudah larut dalam minyak-minyak makanan dan lemak.
Stabilitas           : Jauhkan dari cahaya, kelembaban dan panas.
Konsentrasi       : 0,02 %
Kegunaan         : Antioksidan untuk minyak-minyak dan lemak.
OTT                    : Bahan pengoksidasi kuat seperti peroksida dan permanganat.
Wadah                : Dalam wadah tertutup baik.


ü  Sunset Yellow (Excipient Edisi 6 hal. 193-194)
    Pemerian           : Serbuk kuning kemerahan, di dalam larutan memberikan warna
  orange terang.
    Kelarutan          : Mudah larut dalam air, gliserin dan propilen glikol (50%), sedikit
  larut dalam propilen glikol.
    OTT                   : Asam askorbat, gelatin, dan glukosa.
    Kegunaan          : Sebagai pewarna.
    Penyimpanan     : Wadah tertutup rapat dan tempat sejuk dan kering.

ü  Essence Orange
    Pemerian          : Terbuat dari kulit jeruk yang masih segar diproses secara mekanik.
    Kelarutan         : Mudah larut dalam alkohol 90 %, asam asetat glasial.
    Kegunaan         : Flavouring agent.
    Stabilitas          : Dapat disimpan dalam wadah gelas dan plastik.
    Penyimpanan   : Wadah tertutup dan tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari
  cahaya matahari 


Prometazin HCl (FI IV hal 705, Martindale 36th Edition  hal. 588)
Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai kuning lemah, praktis tidak berbau, jika dibiarkan lama di udara berwarna biru.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam etanol mutlak panas dan dalam kloform; praktis tidak larut dalam eter, dalam aseton dan dalam etilasetat.
pH : antara 4,0 dan 5,0
OTT : Tidak bercampur dengan larutan alkali
Khasiat : Antihistamin
                        Wadah dan Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.


Asam stearat (Excipient 6th edition hal. 494)
                                Pemerian : Kristal Putih atau kuning berwarna, kristalin padat, atau putih.
Kelarutan : mudah larut dalam benzene, karbon tetraklorida, kloroform, dan eter, larut dalam etanol, heksan, dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air.
Konsentrasi: 1-20%
Kegunaan : emulsifying agent
OTT : Inkomapatibel dengan hamper semua logam hidroksida dan zat pengoksidasi.
Stabilitas : Zat stabil, harus disimpan di tempat tertutup.

. Cera Alba ( Farmakope Indonesia IV hal 186, Excipient 6th edition hal 558)
Pemerian : padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan lapis tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengik.
Kelarutan : Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin. Larut sempurna dalam kloroform dan eter juga minyak lemak.
Konsentrasi : 1-20%
Kegunaan : Stabilisator emulsi.
OTT : Inkompatibel dengan zat pengoksidasi.
Stabilitas : Stabil jika disimpan pada wadah tertutup dan terlindung dari cahaya.

4 Trietanolamin (TEA) (Handbook of Excipients 6th edition hal. 663)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan : bercampur dengan aseton, dalam benzene 1 : 24, larut dalam kloroform, bercampur dengan etanol.
Konsentrasi : 2-4%
Kegunaan: Zat pengemulsi
OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara dan cahaya.

BHA (Handbook of Excipients 6th edition hal. 73)
Pemerian : putih hampir putih, serbuk Kristal atau kekuningan, berbau aromatik.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam etanol 50%, propilen glikol, kloroform, eter, dan heksan.
Konsentrasi : 0,005-0,2%
Kegunaan : anti oksidan
OTT : Fenolik, zat pengoksidasi, dan garam ferri.
Stabilitas : paparan dari cahaya menyebabkan perubahan warna dan kehilangan aktivitas.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya dan dalam tempat sejuk.

7. Vaselin album (Farmakope Indonesia IV hal. 822, Handbook of Excipients 6th edition hal. 331)
Pemerian : Putih atau kekuningan, massa berminyak, transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan pada suhu 0C.
Kelarutan : tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin, atau panas dan dalam etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzene, karbon disulfit, dalam kloroform, larut dalam heksan dalam sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
Konsentrasi : 10-30%
Kegunaan : emolien dan basis salep.
OTT : merupakan bahan inert yang tidak dapat bercampur dengan banyak bahan.
Stabilitas : jika teroksidasi dapat menimbulkan warna dan bau yang tidak dikehendaki. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan.
Wadah dan penyimpanan : di tempat tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.

8. Cetaceum (Handbook of Excipients 6th edition hal. 775)
Pemerian : Putih, hablur, bening, bau dan rasa lemah.
Kelarutan : larut dalam kloroform, etanol mendidih (95%) dan minyak menguap, praktis tidak larut dalam etanol 95% dan air.
Konsentrasi : 1-15%
Kegunaan : emolien
OTT : asam atau basa kuat



9. Adeps Lanae ( Farmakope Indonesia IV hal. 57)
Pemerian : Massa seperti lemak, lengket, warna kuning, bau khas.
Kelarutan : tidak larut dalam, air dapat bercampur dengan air lebih kurang 2x beratnya, agak sukar larut dalam etanol dingin, lebih larut dalam etanol panas, mudah larut dalam eter dan kloroform.
Kegunaan : Emulsifying agent, basis salep.
OTT : dapat mengandung pro oksidan dan dapat mempengaruhi stabilitas.
Stabilitas : dapat mengalami autooksidasi selama penyimpanan. Untuk mencegah ditambahkan antioksidan.
Wadah dan penyimpanan : di tempat yang tertutup, terlindung dari cahaya, sejuk, dan kering.

10. Na lauryl sulfat (Handbook of Excipients 6th edition hal. 448)
Pemerian : putih atau krem sampai kuning pucat, Kristal berwarna atau serbuk.
Kelarutan : larut dengan mudah dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter.
Konsentrasi : 0,5-2,5%
Kegunaan : surfaktan anionic, emulsifying agent, penetrasi kulit, zat pembasah.
OTT : inkompatibel dengan surfaktan kationik, garam alkaloid, dan garam potassium.
Stabilitas : stabil dalam kondisi penyimpanan normal, dalam larutan dengan pH 2,5 atau kurang akan mengalami hidrolisis.



1.      Kamfer  (FI.ed IV hal 167, Martindalle hal 1665)
Rumus bangun               : C10H16O
Pemerian                       :  hablur, granul, atau massa hablur, putih atau tidak berwarna, jernih, bau khas tajam, rasa pedas, dan aromatik, menguap perlahan-lahan pada suhu kamar.
Kelarutan                     : sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter; mudah larut dalam karbo disulfida, dalam heksana, minyak lemak.
Kegunaan                     :  memberikan rasa hangat, meringankan rasa sakit karena nyeri otot, gatal, dan masuk angin
Konsentrasi                 :   1% - 11%
Wadah                          :   Dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk.

2.      Nipasol / Propylis Parabenum ( Handbook of Pharmaceutical Excipients hal 411 )
Pemerian                      : Kristal putih, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan                    : sukar larut dalam etanol ( 95 % ), mudah larut dalam air dan etanol  30 %
Konsentrasi                  : 0,01-0,6 %
OTT                             : surfaktan non-ionik
Kegunaan                    : pengawet
pH                                : stabil pada ph 3-6
Wadah &penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk dan kering

3.      Nipagin / Methylis Parabenum (Excipient Hal 441)
Rumus Molekul  :  C8H8O3
Berat Molekul    :  152,15
Pemerian            :  hablur atau serbuk tidak berwarna, atau kristal putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, dan mempunyai rasa sedikit panas.
Kelarutan           :  mudah larut dalam etanol, eter; praktis tidak larut dalam minyak; larut dalam 400 bagian air
OTT                    :  surfaktan non-ionik seperti polisorbat 80, bentonit, magnesium trisilikat, talk, tragakan, dan sodium alginat
Kegunaan           :  antifungi
Konsentrasi        :  0.02–0.3% untuk topikal


1.Hidroksi Propil Selulosa HPC(M) (Handbook of excipient hal. 223, Martindale 30th edition hal. 1219)
Pemerian                           : Serbuk atau granul berwarna putih atau putih kekuningan; praktis
                                            tidak berbau,higroskopis.
Kelarutan                        : Larut dalam air dingin, alcohol, chloroform, methanol dan propilen     
glikol; membentuk larutan koloid, praktis tidak larut dalam air panas
pH                                  : 5,0 – 8,5 untuk larutan 1%
OTT                                : Derivat fenol seperti methyl paraben dan propel paraben
Konsentrasi                    : 2-6 %
Kegunaan                       : Basis gel
Wadah & penyimpanan : Wadah tertutup baik di tempat yang sejuk

. Sirup Simpleks ( FI III hal.567 )
Pemerian              : Cairan jernih tidak berwarna
Pembuatan           : Larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metal paraben 0,25% b/v secukupnya sehingga diperoleh 100 bagian sirup.
Kegunaan            : Pemanis, zat tambahan
Konsentrasi          : 20-60%
Penyimpanan       : Wadah tertutup rapat, ditempat sejuk.


Vanilin (FI IV hal 822, pharmaceutical excipient hal 542)
          Rumus molekul                  : C8H8O3
          BM                                         : 152,15
          Pemerian                             : hablur halus berbentuk jarum, putih atau kuning berbau vanila dan rasa manis. Dipengaruhi cahaya. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus.
          Titik didih                             : 284˚C - 285˚C
          Jarak lebur                          : 81˚ - 83˚
          BJ                                           : 0,6
          Kelarutan                             : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, kloroform, eter dan larutan alkali hidroksida tertentu, larut dalam gliserin dan air panas.
          OTT                                       : dengan aseton
          Wadah dan penyimpaan: dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
.   
Aluminium Hidroksida . FI III , Farmakologi terapi ed V halaman 523, OOP VI hal 911
Rumus Molekul                : Al (OH)3
Berat Molekul                   : 78,0
Pemerian                            : Serbuk Amorf,putih ; tidak berbau; tidak berasa
Kelarutan                            : Praktis tdk larut dalam air dan etanol; larut dalam asam encer
Khasiat                                 : Antasida
Bentuk Sediaan                                : Suspensi 4%
Dosis                                     : Tiap Kali 0,5 – 1 g
pH                                          : 5,5 – 8,0
Penyimpanan                    : Dalam wadah tetutup baik,pada suhu tidak lebih dari 25oC


2. Magnesium Hidroksida , FI IV hal 513 , Farmakologi dan terapi ed V halaman 521, oop VI hal 270
Rumus Molekul                                : Mg (OH)2
Berat Molekul                   : 58,32
Pemerian                            : Serbuk; putih; ruah
Kelarutan                            : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam asam encer.
Khasiat                                 : Antasida
Bentuk Sediaan                                : Suspensi Susu Magnesium 7-8%
Dosis                                     : 1-4 dd 500-750 mg
Penyimpanan                    :Dalam wadah tertutup rapat


3. Veegum
. Veegum / Mg Al silikat (exp III hal.93)
-    Pemerian           :  Serbuk, warna putih coklat.
-    Kelarutan          :  Praktis tidak larut dalam air, alcohol dan pelarut organic.
-    Kegunaan         :  Suspending agent.
-    Konsentrasi       :  1 - 10%
-    BJ                     :  2,14
-    Stabilitas           :  Umumnya cukup stabil apabila ditempatkan dalam keadaan kering, stabil pada pembahan pH, mengabsorpsi beberapa substansi organis dan kompatibel pelarut-pelarut organik.
-    OTT                  :  Bersifat inert, hanya memiliki sedikit inkompabilitas, tetapi umumnya tidak stabil pada larutan asam di bawah pH 3,5 dengan beberapa larutan pekat, dapat mengabsorpsi beberapa obat.


oleum menthae ( FI III halaman 458)
-          Pemerian                    : Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, aromatik, rasa                              pedas dan hangat, kemudian dingin.
-          Kelarutan                    : Larut dalam 4 bagian volume etanol (70%)P
-          Kegunaan                    : Bahan Tambahan; Karminativum
-          Berat Jenis                  : 0,896 g/cm3
-          Penyimpanan                            : Dalam wadah tertutup rapat, tersi penuh, terlindung dari cahaya
  


Eritromisin Etil Suksinat ( Martindale 28 hal. 1162)
Rumus Molekul               : C4H7NO16
Pemerian                         : Serbuk kristal putih atau kekuningan, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan                        : Agak larut di air, sangat larut di alkohol, kloroform
pH                                   : 6 – 8,5
Stabilitas                         : merupakan bahan yang stabil, antioksidan dan dapat ditambahkan ke bahan ini.
Konstanta dielektrika      :
Kegunaan                        : Antibiotik Streptomyces erytheus
Inkompatibilitas              : Dengan Ampisilin Sodium & Cloxacillin Sodium
Wadah & Penyimpanan  : Simpan dalam wadah kedap udara
Dosis                               : 40mg per ml suspensi (Suspensi Oral)


Strawberry Essence (Handbook of Pharmaceutical Excipient, Hal : 369)
Pemerian                          : Dalam larutan memiliki rasa dan bau seperti strawberry atau nanas.
Kelarutan                         : Larut dalam 21 bagian etanol 95 % dan dalam 80 bagian gliserin, dalam 53 bagian propanol, dalam 28 bagian propilen glikol, dalam 83 bagian air.
Kegunaan                        : Pemanis & pewangi
Inkompabilitas                 : Konsentrasi larutan dalam wadah terbuat dari logam yang mengandung stainless steel, dapat mengurangi warna pada penyimpanan
Wadah & Penyimpanan  : dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk dan kering
Konsentrasi                     : kurang dari 1 %


 Eritrosin (Martindale ed 36 hal. 1471)
Rumus Molekul               : C20H6I4Na2O5
BM                                  : 897,9
Pemerian                          : serbuk berwarna merah
Kelarutan                         : mudah larut dalam gliserin dan ai
Kegunaan                        : pemanis & zat aditif
Wadah & Penyimpanan  : dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk dan kering
Konsentrasi                     : kurang dari 1%


Aerosil/ Colloidal Silicon Dioxide (Handbook of Pharmaceutical Excipients hal. 185, FI IV hal 1197)
Rumus Molekul               : SiO2
BM                                  : 60,8
Pemerian                          : terhidrat sebagian, amorf, terdapat dalam bentuk granul seperti kaca dengan berbagai  ukuran
Ukuran Partikel               : 7 – 16 nm
Kelarutan                         : praktis tidak larut dalam solven organik, air, & asam, kecuali HCl, larut dalam larutan panas alkali hidroksida Membentuk dispersi koloid dengan iar. Untuk aerosil, kelarutan dalam air 150 mg/L suhu 250
Titik Leleh                       : 16000C
Berat Jenis                       : 0,029 – 0,042 g/cm3
pH                                   : 3,8 – 4,2
Stabilitas                          : higroskopis, menyerap banyak air tanpa menjadi cair. Bila pH lebih besar dari 7,5 viskositas akan berkurang, dan di atas 10,7 kemampuan akan hilang.
Kegunaan                        : adsorben, suspending agent, anticaking agent, glidant, zat peningkat viskositas
Inkompatibilitas              : dengan dietilstilbestrol
Wadah & Penyimpanan  : dalam wadah tertutup baik.
Konsentrasi                     : 2,0 – 10,0%


Ethanol
Rumus Molekul               : C2H5OH
BM                                  : 46,07
Pemerian                          : cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna
Kelarutan                         : bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua pelarut organik
Stabilitas                          : mudah menguap di udara terbuka
Inkompabilitas                 : dengan yang mengandung aluminium dan berinteraksi dengan beberapa obat tertentu
Kegunaan                        : antimikroba preservative, disinfectant, solvent
Wadah & Penyimpanan  : dalam wadah tertutup rapat
Konsentrasi                     : bervariasi


Calamin                                (FI IV hal 158, FI III hal 119, Martindale hal 756)
Pemerian                            : serbuk halus, merah muda, tidak berbau, praktis tidak
                                                  berasa.
Kelarutan                            : praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam asam
                                                  mineral
Khasiat                 : antiseptikum eksternal, astringen, antipruritik
Dosis                                     : 4% (BNF hal 595)
Stabilitas                              : stabil dalam bentuk oinment
Penyimpanan                    : dalam wadah tertutup rapat


 Zat aktif               :  Menthol (Farmakope Indonesia IV hal. 529)
Pemerian            :  hablur heksagonal/ serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau massa yang melebur, berlemak seperti minyak pemen
Kelarutan            :  sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam asam asetat glasial, dalam minyak mineral, dan dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri
Khasiat                 :  sebagai analgetik
Ott                         :  dengan β-naftol, butilkloralhidrat, camphora, kloral hidrat, chromium trioksid, phenol, KmnO4, pirogalol, resorsin, tymol (Handbook of pharmaceutical Exipients hal 304)
Konsentrasi       :  untuk formula topical : 0,05-1% (Handbook of pharmaceutical Exipients hal 304)
Penyimpanan   :  dalam wadah tertutup rapat sebaiknya pada suhu kamar  terkendali



Zat Aktif ( Paracetamol ) FI IV hal 649, Martindale hal 270)
Rumus molekul         : C8H9NO2
BM                 : 151,16
Pemerian                    : Serbuk hablur atau kristal, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
Kelarutan                    : Larut dalam air mendidih, mudah larut dalametanol.                       ( 1 : 70 dalam air, 1 : 20 dalam air panas, 1 : 7-10 dalam alkohol )
Khasiat                         : Analgetika dan antipiretika ( DI 88 hal 1087)
Dosis                             : Dewasa 0,5 – 1 gram tiap 4 jam. Maksimal 4 g / hari
pH                                  : 3,8 – 6,1
Bj Paracetamol          : 1,21 – 1,23
OTT                                : Penggunaan bersama dengan antikoagulan akan meningkatkan potensi antikoagulan.
Stabilitas                      : Paracetamol stabil dalam larutan. Degradasi paracetamol di katalisis oleh asam dan basa, terdegradasi menjadi asam asetat dan p-aminofenol.
Wadah                          : Dalam wadah tertutup rapat
Penyimpanan           : Simpan pada temperatur kurang dari 40° C , antara 15-30° C. Hindari pembekuan untuk larutan oral, suspensi, dan eliksir.



Zat Aktif                        : Parasetamol
Pustaka                          : Farmakope Indonesia ed. IV hal 649-651,
  DI 88 hal 1087,
  BNF 54 hal 225,
  Connors hal 197.
Rumus Molekul          : C8H9NO2
Berat Molekul             : 151,16
Rumus Struktur         :
Pemerian                      : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit.
Kelarutan                      : Larut dalam air mendidih, mudah larut dalam etanol.                       
Khasiat                           : Analgetika dan antipiretika.
Dosis                               : Oral 120 mg/5 ml (BNF 54 hal 225)
                                          Untuk dewasa à 500 mg – 1 g setiap 4-6 jam,  maks. 4 g/hari.    
  Untuk anak 6 – 12 thn à250 – 500 mg setiap 4-6 jam
                                          Untuk anak 1-5 thn à 120 – 250 mg setiap 4-6 jam
pH                                    : 3,8 – 6,1
Stabilitas                : asetaminofen merupakan senyawa yang sangat stabil dalam larutan
                                air
Penyimpanan              : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya



Zat Tambahan                : Malic Acid (Apple acid)
Pustaka                             : Martindale 35 hal 1709
Rumus Molekul             : C4H6O5
Berat Molekul                : 134,1
Pemerian                        :  serbuk kristal putih
Kelarutan                         : mudah larut dalam air, dalam alkohol
Kegunaan                  : Flavouring agent
pH                             : 3-5
Penyimpanan            : dalam wadah tertutup rapat

Zat Tambahan                : Fast Green FCF ( FD&C Green No.3)
Pustaka                             : Merck Index no. 3941, Excipient ed VI hal 192
Rumus Molekul             : C37H34N2Na2O10S3
Berat Molekul                : 808,85
Pemerian                    : serbuk berwarna hijau gelap, tidak berbau
Kelarutan                   : air 1:17 ; gliserin 1:15 ; propilen glikol 1:15 ;
                                       etanol 95% 1:0,2
Kegunaan                         : sebagai coloring agent
Penyimpanan                 : dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.


Tragakan (FI ed. IV hal. 799; FI ed. III hal. 612; Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Howard C.Ansel ed. IV hal. 381)
Pemerian                    : Tidak berbau; mempunyai rasa tawar; seperti lender
Kelarutan                   : Agak sukar larut dalam air, tetapi mengembang menjadi
  masa homogen, lengket dan seperti gelatin

Viskositas                   : Viskositas meningkat jika suhu dan konsentrasi
  meningkat, dan menurun jika pH meningkat
Penyimpanan             : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat                       : Zat tambahan (emulgator alam)
OTT                            : Relatif untuk garam dengan konsentrasi tinggi dan sintesis  
  suspending agent seperti acacia, CMC, pati dan sukrosa
Stabilitas                     : Stabil
HLB                            : 13,2



Gom Arab                     ( FI IV hal 423, Excipient ed. 6 hlm. 1)
Pemerian                     : bentuk granul/ serbuk berwarna putih kuning pucat, tidak                                         berbau
Kelarutan                    : Larut hampir sempurna dalam 2 bagian bobot air, praktis                                          tidak larut dalam etanol
Kegunaan                    : Emulgator; penstabil, pelican tablet, peningkat kelarutan
Konsentrasi                : 5-10% sebagai suspending agent
                                      10-20% sebagai emulgator
pH                               : 4,5-5,5
OTT                             : dalam jumlah banyak tidak bias bercampur dengan garam                                        Fe, morfin, fenol, thimol, vanilin
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat


Fast Green FCF ( FD&C No.3)  (Excipient ed 6 hlm 192, Merck Index no.3941)
Rumus Molekul                : C37H34N2Na2O10S3
Berat Molekul                   : 808,85
Pemerian                      : serbuk berwarna hijau gelap, tidak berbau
Kelarutan                     : air 1:17 ; gliserin 1:15 ; propilen glikol 1:15
                                       etanol 95% 1:0,2
Kegunaaan                         : sebagai coloring agent
Wadah                                  : dalm wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya.
Propanolol  HCL (Farmakope Indonesia edisi IV hal
Pemerian                      :  Serbuk putih, hamper puih, tidak berbau, rasa pahit
Kelarutan                      :  Larut dalam 20 bagian air, larut dalam air dan etanol
Stabilitas                        : Didalam air terdekomposisi oleh oksidasi pada isopropilamin, diikuti    oleh pengurangan pH dan perubahan warna larutan.Stabil bila terlindung dari cahaya dan diletakan pada suhu 150 – 300 C
Khasiat                            : Antihipertensi, angina pectoris,cardiac aritmiac
Dosis                                : Antihipertensi (dewasa 40 mg, 2x sehari)
                                              Angina pektoris (dewasa 10-30 mg, 3-4 x sehari)
                                              Cardiac aritmiac (10-30 mg, 3-4 x sehari) 




PEG 400                           (FI IV hal 511, Excipient 6th hal 517)
Pemerian                         : Cairan kental, jernih, tidak berwarna/praktis  tidak berwarna, bau khas lemah, agak higroskopis.
Kelarutan                         : Larut dalam air, dalam etanol, dalam hidrokarbon aromatik, praktis tidak larut dalam eter
BM                               : 380-420
Berat Jenis                     : 1.110-1.140


PEG 4000                          (Excipient 6th hal 517)
Pemerian                         : Padat, putih dan konsistensinya seperti pasta
Stabilitas                          : Stabil di udara dan larutan, higroskopis (PEG < 2000), tidak menyebabkan pertumbuhan mikroba dan tidak menjadi tengik.
Berat Jenis                       : 1.080
OTT                                  : Tidak bercampur dengan beberapa zat pewarna, dapat mengurangi kerja antibiotik penisilin dan basitrasin.




Vitamin B1 (FI IV hl.784, DI 88 hal.2102 )
       Sinonim            :  Thiamin Hidroklorida
      BM                     :  377,27
      Pemerian            : Hablur atau serbuk hablur, putih bau khas lemah. Jika bentuk anhidrat terpapar udara dengan cepat menyerap air lebih kurang 4%. Melebur pada suhu lebih kurang 248o disetai peruraian.
Kelarutan           :  Mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam etanol, tidak larut dalam eter dan dalam benzene.
Dosis                  :  Untuk Defisiensi Vit.B1:
                              Dosis oral vitamin B1 biasanya 5-30 mg sehari, diberikna tunggal atau dosis terbagi, selama 1 bulan.
                              Untuk anak-anak 10-50 mg sehari diberikan dalam dosis terbagi ( DI 88 hal.2103 )
Stabilitas            :  Vitamin B1 harus dilindungi dari cahaya dan disimpan pada temperature dibawah 40oC kemungkinan diantara 15-30oC. Pembekuan harus dihindari
Khasiat               :  antineuretikum, komponen vitamin B kompleks.
Ph                       :  2,7 – 3,4         
OTT                    : Dengan alkali atau larutan netral dan dengan bahan pengoksidasi dan pereduksi. Riboflavin dalam larutan air.
Wadah&Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.


2. Ca.Pantotenat ( FI IV hal.165, DI 88 hal.2097 )
      Sinonim              : Kalsium Pantotenat
      BM                     : 476,54
      Pemerian            : Serbuk putih, putih kekuningan, agak higroskopis, tidak berbau, rasa pahit.
   Kelarutan           : Mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, praktis tidak larut dalam  etanol.
      OTT                    : Alkali dan asam kuat.
      Stabilitas            : Tidak bercampur dengan alkali dan asam kuat
Dosis                  : 5-10 mg biasanya cukup untuk supplemen diet dengan pasien yang absorbs pencernaannya baik. ( DI 88 hal.2098 )
Khasiat               : Defisiensi dengan Vitamin B Kompleks
Wadah&Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat


Ø  Tween 60 (FI IV hal 687, Handbook of Pharmaceutical Excipient hlm. 375, Physical Pharmacy  hlm. 372)
Pemerian                     : cairan seperti minyak atau semi gel, kuning hingga 
   jingga; berbau khas lemah.
Kelarutan                    : larut dalam air, tidak larut dalam minyak mineral
  dan minyak nabati
Penyimpanan               : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan                   : bahan pengemulsi
Konsentrasi                 : 1 – 10 %
Stabilitas                     : stabil pada elektrolit dan asam basa lemah
OTT                             : fenol, tannin, tar dan bahan seperti tar
HLB                            : 15.0



Ampisilin Trihidrat ( FI IV hal.103, DI 2003 hal,.391-393)
·                                Pemerian      :   Serbuk hablur putih, praktis tidak berbau.
·     Kelarutan       : Sangat sukar larut dalam air dan metanol, tidak      larut dalam karbon tetraklorida, dan dalam kloroform.
·                                Bobo Molekul: trihidrat = 419,45 ; anhidrat = 365,40
·                                pH                  : antara 3,5 dan 6,0
·                                                     Dosis   :
a.      Dosis Ampisilin dewasa untuk pengobatan infeksi saluran nafas atau kulit adalah 250 – 500 ma setiap jam
b.      Untuk pengobatan infeksi saluran cerna atau saluran kemih, dosis dewasa biasanya 500 mg setiap 6 jam.
c.       Untuk septikemia atau radang selaput otak karena bakteri adalah 8 – 14 g atau 150 – 250mg/kg stiap hari diberikan secara parentral.
·     Khasiat           :    Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dan positif.
·     Stabilitas        :    Kapsul dan serbuk ampisilin untuk suspensi oral harus disimpan dalam suhu 15-30o dan untuk suspensi rekon disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2 – 8o, stabil selam 7 hari pada suhu ruangan dan 14 hari pada suhu 2 – 8o.
·     OTT                 : Ampisilin sodium potensial secara fisika dan kimia tidak bercampur dengan beberapa obat seperti aminoglikosid.
·                                                                                              Wadah&penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu     kamar   terkendali.



Sulfur precipitatum (Martindale hal 1123 vol II)
·                   Pemerian                :               serbuk amorf, atau serbuk hablur renik, sangat halus,    
·                            warna kuning pucat, tidak berbau dan tidak berasa.
·         Kelarutan          :               praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam 
·                       karbon disulfida, sukar larut dalam minyak zaitun, praktis
·                       tidak larut dalam etanol.
·         Khasiat               :               keratolitik, Antiseptik, pada konsentrasi diatas 10%
·                       digunakan untuk pengobatan acne, dandruff, dalam lotion,
·                       salep, krim
·         Konsentrasi      :               diatas 10 % (1-10% untuk acne)
·         Stabilitas            :               dapat bereaksi dengan logam termasuk perak dan tembaga
·                       yang dapat menyebabkan perubahan warna pada logam.
·         OTT :   dengan logam termasuk perak dan tembaga
·         Wadah dan Penyimpanan          :               simpan dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.


I.            Oleum Rosae (FI III hal 459, Martindale edisi 28 hal 682)
Pemerian            :     larutan berwarna kuning pucat, bau menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25 C kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur.
Kelarutan            :     sangat tidak larut air, sedikit larut dalam alkohol, larut dalam minyak lemak dan kloroform.
Kegunaan           :     pewangi.
Konsentrasi       :     0,01-0,05%
Stabilitas             :     memadat pada suhu 18-22 C menjadi masa kristal.
Penyimpanan   :     pada tempat sejuk, dalam ruang kedap udara dan terlindung dari cahaya.


Magnesium Trisilikat (FI Edisi IV Hal. 517)
Rumus                   : Mg2SiO63H2O
BM                        : 260,86
Pemerian               : Serbuk halus, putih, tidak berbau, tidak berasa.
Kelarutan              : Tidak larut dalam air dan dalam etanol; terurai oleh asam mineral.
Khasiat                  : Antasidum
OTT                       : Antasid dapat mengurangi absorbsi berbagai obat misalnya INH, penisilin, tetrasiklin, nitrofurantonin, asam nalidiksat, sulfonamid, fenilbutazon, digoksin dan klorpromazin.
Stabilitas               :   Stabil pada PH asam
Dosis                     :  Dewasa              : 500 mg – 1 gr, sehari 1.5 gr – 3 gr
                                 Anak-anak          : 75 mg – 250 mg
Wadah                   : Dalam wadah tertutup baik.
PGA (FI Edisi III Hal. 423)
Pemerian         : Hampir tidak berbau, rasa tawar seperti lendir.
Kelarutan        : Mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya.
Kegunaan        : Suspending agent.
Konsentrasi     : 5 – 10%.
OTT                 : Akasia inkompatibilitas dengan beberapa zat termasuk amydopyrine, apomorphin, cresol, ethanol, garam-garam ferri, morphin, phenol, physostigmatine, tannin, thymol, vanili.
Stabilitas         : Dipanaskan terlebih dahulu dalam waktu yang singkat untuk mencegah degradasi karena bakteri atau reaksi enzimatik.
PH                   :  pH 2-11
Wadah             : Simpan di tempat yang sejuk dan kering.



a.       Essence Pepermint ( Martindal ed 28 hal 680)
Pemerian         :  larutan tidak bewarna, agak sedikit kuning atau kuning  kehijauan.
Kelarutan        : larut dalam 4 bagian alkohol 70 %, larut dalam 0.5  bagian alkohol.
Penggunaan     : flavoiring agent,  parfum.
Penyimpanan   :suhu tidak melebihi 250C  dalam wadah kedap udara baik lapangan,melindungi dari cahaya.


Eritromisin Stearat  (FI III Hal. 248/Drug Information page 243, Formularium Nasional hal.126).
                                    Eritromisin Sterarat adalah garam stearat zat antimikroba yang dihasilkan oleh biakan pilihan Streptomyces erythreus Waksmann, mengandung asam stearat dan natrium stearat.
              Pemerian        :  Hablur tidak berwarna atau agak kuning atau serbuk putih ; hampir tidak berbau ; agak pahit.
                 Kelarutan       :  Praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol 95%.
                 pH                  :  antara 6-11
                 Khasiat          :  Antibiotik
                 Penyimpanan :  Dalam wadah tertutup rapat
                 Dosis              :  1-2 g (dewasa) untuk 1 hari, 250-500 mg untuk sekali minum.
                 OTT               :  Eritromisin yang paling stabil pada kisaran pH 6,5-7,5 dan terdekomposisi cepat pada pH kurang dari 5,5. Inaktivasi karena pH rendah terjadi ketika eritromisin dikombinasikan dengan tetrasiklin atau vitamin B kompleks dengan vitamin C, inaktivasi karena pH tinggi terjadi ketika eritromisin dikombinasikan dengan aminofilin. Eritromisin juga kompatibel dengan garam natrium makromolekul.
                 Kesetaraan     :  1 g Eritromisin stearat setara dengan 1 g Eritromisin.



      Oleum Citri (essence)
                     (FI III hal 455) à berat jenis (bj) : 0,850 g – 0,856 g ~ 1 ml
                  Pemerian         :  Cairan ; kuning pucat/kuning kehijauan ; bau khas ; rasa pedas dan agak pahit.
                  Kelarutan        :  Larut dalam 12 bagian volume etanol (90%), larutan agak berepalesensi ; dapat bercampur dengan etanol mutlak.
                  Penyimpanan   :  Dalam wadah terisi penuh dan tertutup rapat ; terlindung dari cahaya ; ditempat sejuk.
                     Khasiat dan penggunaan   :  essence.



Sakarin (FI ed. IV hal. 748)
Rumus Empiris :      C7H5NO3S
Berat Molekul :      183,18
Pemerian        : Serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau berbau aromatic lemah. Larutan encer sangat manis. Larutan asam bereaksi terhadap lakmus
Kelarutan       :      Agak sukar larut dalam air, dalam kloroform, dan dalam eter, larut dalam air mendidih, sukar dalam etanol
Konsentrasi     :      0,02 – 0,5%
Kegunaan       :      Pemanis
Stabilitas        :      Terjadi dekomposisi hanya pada suhu 1250 C dan dalam pH yang rendah ( pH 2 )
Penyimpanan :      Dalam wadah tertutup dan simpan ditempat yang sejuk dan kering





9 comments:

  1. Matur nuwun infonya,.. lengkap ada dapusnya lagi setiap bahane.. :)

    ReplyDelete
  2. makasih infonya gan. lengkap.
    Sharing juga informasi mengenai biologi, semoga menambah wawasan seputar cabang cabang biologi, karena biologi adalah ilmu yang memiliki cabang cabang ilmu biologi yang cukup banyak.
    Wajar, karena ilmu biologi selalu berkembang seiring perkembangan kebutuhan manusia akan biologi, sehingga cabang cabang ilmu biologi juga semakin berkembang dan bertambah banyak.
    Untuk mempelajari cabang ilmu biologi dan pengertiannya di website sumber terlengkapnya yang membahas tentang cabang cabang biologi.
    Silakan langsung saja klik DISINI>> cabang ilmu biologi dan pengertiannya.
    Jangan lupa untuk tahu juga informasi pertanian indonesia di website jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, karena indonesia adalah negara agraris. Betul?
    Sesuai dengan namanya, jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, website ini membahas banyak informasi seputar tips, trik, dan informasi info pertanina yang bermanfaat.
    Info selengkapnya tentang jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia, silakan langsung saja kunjungi website resminya
    DISINI>> jokowarino.com tempat berbagi informasi mengenai pertanian indonesia
    Informasi ini dipersembahkan oleh foto dan desain fotografer ternama iluminen.com jakarta & bali wedding photographer

    ReplyDelete
  3. Pemerian&kegunaan solutio gelatin doongg:)

    ReplyDelete
  4. Terimakasih
    Dg ada nya artikel ini tugaa saya terbantu ..

    ReplyDelete
  5. Mau tanya bos..zat kimia yang berberntuk bubuk putih powder..yang larut dlm air larutan nya berwarna kuning itu zat kimia apa ya.? mohon info nya..!

    ReplyDelete
  6. Preformulasi Talkum Nya Dong😅

    ReplyDelete