Pasang Iklan Di Sini

Thursday, June 21, 2012

Perbedaan Diabetes Melitus (DM) dengan Diabetes Insipidus (DI)




DM DI
Etiologi kurangnya produksi insulin karena rusaknya sel beta pankreas atau resistensi tubuh terhadap insulin hipotalamus memiliki kelainan fungsi dan terlalu sedikit menghasilkan hormon antidiuretik ; kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke aliran darah ; kelainan pada ginjal
Patogenesis kekurangan insulin baik absolut maupun relaytif -> meningkatnya kadar gula darah -> menimbulkan perubahan metabolisme protein dan lemak -> kemampuan menyimpan eneri sebagai lemak dan glikogen menurun -> lemak dan protein digunakan sebagai sumber energi rangsang yang meningkat pada osmotik -> sekresi vasopresin -> meningkatnya permeabilitas epitel duktus pengumpul pada ginjal terhadap air -> reabsorpsi air ke aliran darah -> konsentrasi kemih meningkat  dan osmolalitas serum menurun
Manifestasi klinik Polidipsia ; polifagia ; poliuria ; lelah ; nausea ; lethargy ; berat badan turun poliuria ; polidipsia ; berat badan turun ; lemas dan lesu ; hipotermia ; hipertermia ; nyeri kepala ; nyeri otot ; takikardia. Pada bayi: demam tinggi, muntah dan kejang
Komplikasi gagal ginjal ; penyakit kardiovaskular ; kerusakan retina ->kebutaan ; kerusakan syaraf ->impotensi, gangren, stroke ; jangka pendek ->ketoasidosis dan hiperglikemia retardasi mental ; hidronefrosis ; dehidrasi ; sakit kepala ; kelelahan ; lekas marah ; nyeri otot ; Pada DI dipsogenik, asupan cairan yang berlebiihan dapat menyebabkan keracunan air, suatu ondisi dimana kadar natirum dalam darah menurun yang dapat menyebabkan kerusakan otak
Prognosis Dapat diobati dengan terapi insulin ; untuk penderita DM tipe 2 tahap awal masih dapat dikendalikan dengan diet, pola makan sehat dan olahraga teratur jarag mengancam jiwa ; bisa saja bersifat sementara setelah trauma pasca operasi di daerah hipotalamus atau kelenjar pituitari ; pada penderita tumor otak, prognosis ergantung lokasi lesi dan tipe sel neoplastik
Epidemiologi DM tipe 1 biasanya anak-anak dan remaja yang sering mengkonsumsi fast food ; DM tipe 2 biasanya orang dewasa uisa 40-an yang mengalami kegemukan dan kurang aktif ; Prevalensi di setiap negara berbeda-beda merupakan penyakit umum dengan prevalensi 1 kasus per 25.000 penduduk. Insiden serupa antara pria dan wanita
Pengobatan dapat menyebabkan kematian ; DM tipe 1 hanya dapat diobati dengan terapi insulin ; DM tipe 2 tahap awal dapat dikendalikan dengan diet, olahraga yang teratur, dan pola makan yang sehat ; DM gestasional dapat sembuh setelah masa kehamilan ; DM tipe 2 dapat diobati dengan terapi insulin dapat diobati dengan terapi hormon pengganti yaitu desmopressin (1-desamino-8-d-arginine vasopresin) ; atau terapi adjuvant yang mengatur keseimbangan air seperti diuretik tiazid, klorpropamid, klofibrat ; karbamazepin

No comments:

Post a Comment