Pasang Iklan Di Sini

Thursday, August 2, 2012

Yang Perlu Diperhatikan Saat Bermeditasi

DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 DESEMBER 2014


======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a



Apa yang harus diperhatikan dengan seksama & dilihat dengan Pandangan Benar (SAMMA DITTHI) sehingga menuntun pada kediaman yang nyaman (kedamaian), menuntun pada Perhatian/Kewaspadaan & Pemahaman Jernih (SATI SAMPAJANNA), dan akhirnya menuntun pada patahnya semua belenggu, hancurnya kekotoran batin, lenyapnya Lobha, Dosa, & Moha?


SN 22.122. SILAVANT SUTTA: Bermoral & Terlatih

Pada suatu ketika Yang Mulia Sàriputta dan Yang Mulia Mahakotthita sedang berdiam di Baranasi di Taman Rusa di Isipatana. Pada suatu malam, Yang Mulia Mahakotthita keluar dari keheningannya, mendekati Yang Mulia Sariputta, saling bertukar sapa, dan berkata kepadanya: “Sahabat Sàriputta, hal-hal apakah yang harus diperhatikan dengan benar oleh seorang bhikkhu yang bermoral & terlatih?”

“Sahabat Kotthita, seorang bhikkhu yang bermoral & terlatih harus memperhatikan dengan seksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, sebagai PENDERITAAN (kekecewaan), sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kemalangan, sebagai benda asing, sebagai kehancuran, sebagai KOSONG, sebagai BUKAN-DIRI.

Apakah lima itu? Kelompok unsur JASMANI yang menjadi subjek kemelekatan, kelompok unsur PERASAAN yang menjadi subjek kemelekatan, kelompok unsur PERSEPSI yang menjadi subjek kemelekatan, kelompok unsur BENTUKAN-BENTUKAN PIKIRAN yang menjadi subjek kemelekatan, kelompok unsur KESADARAN (consciousness) yang menjadi subjek kemelekatan.

Seorang bhikkhu yang bermoral & terlatih harus memperhatikan dengan saksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, PENDERITAAN (kekecewaan), … sebagai BUKAN-DIRI. Ketika, Sahabat, seorang bhikkhu yang bermoral memerhatikan dengan saksama lima kelompok unsur kehidupan yang menjadi subjek kemelekatan ini, adalah mungkin ia dapat menembus buah Memasuki-arus.”

“Tetapi, Sahabat Sàriputta, hal-hal apakah yang harus diperhatikan oleh seorang bhikkhu yang adalah seorang Pemasuk-arus (SOTAPANNA)?”

“Sahabat Kotthita, seorang bhikkhu yang adalah seorang Pemasuk-arus harus memperhatikan dengan seksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, PENDERITAAN (kekecewaan), … sebagai BUKAN-DIRI. Ketika, Sahabat, seorang bhikkhu yang adalah seorang Pemasuk-arus memerhatikan dengan saksama lima kelompok unsur kehidupan yang menjadi subjek kemelekatan ini, adalah mungkin ia dapat menembus buah Yang-kembali-sekali.”

“Tetapi, Sahabat Sàriputta, hal-hal apakah yang harus diperhatikan oleh seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-kembali-sekali (SAKADAGAMI)?”

“Sahabat Kotthita, seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-kembali-sekali harus memperhatikan dengan seksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, PENDERITAAN (kekecewaan), … sebagai BUKAN-DIRI. Ketika, Sahabat, seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-kembali-sekali memerhatikan dengan saksama lima kelompok unsur kehidupan yang menjadi subjek kemelekatan ini, adalah mungkin ia dapat menembus buah Yang-tidak-kembali.”

“Tetapi, Sahabat Sàriputta, hal-hal apakah yang harus diperhatikan oleh seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-tidak-kembali (ANAGAMI)?”

“Sahabat Kotthita, seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-tidak-kembali harus memperhatikan dengan seksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, PENDERITAAN (kekecewaan), … sebagai BUKAN-DIRI. Ketika, Sahabat, seorang bhikkhu yang adalah seorang Yang-tidak-kembali memerhatikan dengan saksama lima kelompok unsur kehidupan yang menjadi subjek kemelekatan ini, adalah mungkin ia dapat menembus buah Kearahatan.” 

“Tetapi, Sahabat Sàriputta, hal-hal apakah yang harus diperhatikan oleh seorang bhikkhu yang adalah seorang ARAHAT?” 

“Sahabat Kotthita, seorang bhikkhu yang adalah seorang Arahat harus memperhatikan dengan seksama lima kelompok unsur kehidupan (PANCAKKHANDHA) yang menjadi subjek kemelekatan ini SEBAGAI TIDAK KEKAL, sebagai PENDERITAAN (kekecewaan), sebagai penyakit, sebagai tumor, sebagai anak panah, sebagai kesengsaraan, sebagai kemalangan, sebagai benda asing, sebagai kehancuran, sebagai KOSONG, sebagai BUKAN-DIRI. Bagi Arahat, Sahabat, tidak ada lagi lebih jauh yang harus dilakukan dan tidak ada penambahan atas apa yang telah ia lakukan. Akan tetapi, ketika hal-hal ini dikembangkan dan dilatih, maka hal-hal itu menuntun pada KEDIAMAN YANG NYAMAN (kedamaian) dalam kehidupan ini dan menuntun pada PERHATIAN (kewaspadaan) dan PEMAHAMAN JERNIH.” 

No comments:

Post a Comment