Pasang Iklan Di Sini

Thursday, August 16, 2012

Nidāna Vagga - Kassapasaṃyutta SN 16.2: Anottāpī Sutta

DICARI KARYAWAN UNTUK PENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP, LULUSAN SD DIPERSILAHKAN MELAMAR
KIRIMKAN CV KE ALAMAT EMAIL ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT 31 DESEMBER 2014

======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


Tidak Takut Melakukan Pelanggaran 

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Yang Mulia Mahākassapa dan Yang Mulia Sāriputta sedang berdiam di Bārāṇasi di Taman Rusa di Isipatana. Kemudian, pada suatu malam, Yang Mulia Sāriputta bangun dari keheningan dan mendekati Yang Mulia Mahākassapa. Ia saling bertukar sapa dengan Yang Mulia Mahākassapa dan, ketika mereka mengakhiri ucapan ramah-tamah, ia duduk di satu sisi dan berkata kepadanya: 

“Sahabat, dikatakan bahwa seseorang yang tidak tekun dan tidak takut melakukan pelanggaran adalah tidak mampu mencapai penerangan, tidak mampu mencapai Nibbāna, tidak mampu memperoleh keamanan terbaik dari belenggu; tetapi seseorang yang tekun [196] dan takut melakukan pelanggaran adalah mampu mencapai penerangan, mampu mencapai Nibbāna, mampu memperoleh keamanan terbaik dari belenggu.270 Dalam cara bagaimanakah ini, Sahabat?” 

“Di sini, Sahabat, seorang bhikkhu tidak membangkitkan semangat dengan berpikir: ‘Jika kondisi tidak bermanfaat yang jahat yang belum timbul muncul dalam diriku, ini akan mengarah pada kemalanganku’; juga tidak dengan berpikir: ‘Jika kondisi kejahatan yang tidak bermanfaat yang telah ada dalam diriku tidak ditinggalkan, ini akan mengarah pada kemalanganku’; Juga tidak dengan berpikir: ‘Jika kondisi bermanfaat yang belum timbul tidak muncul dalam diriku, ini akan mengarah pada kemalanganku’; juga tidak dengan berpikir: ‘Jika kondisi bermanfaat yang telah ada dalam diriku lenyap, ini akan mengarah pada kemalanganku.’ Demikianlah ia tidak bersemangat.271

Dan bagaimanakah, Sahabat, ia tidak takut melakukan pelanggaran? Di sini, sahabat, seorang bhikkhu tidak menjadi takut pada pikiran: ‘Jika kondisi tidak bermanfaat yang jahat yang belum timbul muncul dalam diriku, ini akan mengarah pada kemalanganku’ … juga tidak dengan berpikir: ‘Jika kondisi bermanfaat yang telah timbul dalam diriku lenyap, ini akan mengarah pada kemalanganku.’ Demikianlah ia tidak takut melakukan pelanggaran. 

“Dalam cara inilah, Sahabat, bahwa seseorang yang tidak tekun dan yang tidak takut melakukan pelanggaran tidak mampu mencapai penerangan, tidak mampu mencapai Nibbāna, tidak mampu memperoleh keamanan terbaik dari belenggu. 

“Dan bagaimanakah, Sahabat, seorang yang tekun? Di sini, Sahabat, seorang bhikkhu membangkitkan semangat dengan berpikir: ‘Jika kondisi tidak bermanfaat yang jahat yang belum timbul muncul dalam diriku, ini akan mengarah pada kemalanganku’ … dan dengan berpikir: ‘Jika kondisi bermanfaat yang telah timbul dalam diriku lenyap, ini akan mengarah pada kemalanganku.’ Demikianlah ia tekun. 

“Dan bagaimanakah, Sahabat, ia takut melakukan pelanggaran? Di sini, Sahabat, seorang bhikkhu menjadi takut pada pikiran: ‘Jika kondisi tidak bermanfaat yang jahat yang belum timbul muncul dalam diriku, ini akan mengarah pada kemalanganku’; … dan dengan berpikir: ‘Jika kondisi bermanfaat yang telah timbul dalam diriku lenyap, ini akan mengarah pada kemalanganku.’ [197] Demikianlah ia takut melakukan pelanggaran. 

“Dalam cara inilah, Sahabat, bahwa seseorang yang tekun dan yang takut melakukan pelanggaran mampu mencapai penerangan, mampu mencapai Nibbāna, mampu memperoleh keamanan terbaik dari belenggu.”

Nidāna Vagga - Kassapasaṃyutta
SN 16.2: Anottāpī Sutta

No comments:

Post a Comment