Pasang Iklan Di Sini

Friday, August 31, 2012

Kisah Seorang Nelayan Bernama Ariya

DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO DI DAERAH DEPOK , PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 MARET 2015


======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


Kisah Seorang Nelayan Bernama Ariya

Suatu ketika, ada seorang nelayan yang tinggal di dekat gerbang Utara kota Savatti. Suatu hari, melalui kemampuan batin luar biasa, Sang Buddha melihat bahwa telah tiba saatnya bagi nelayan itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.
Maka dalam perjalan pulang dari berpindapatta, Sang Buddha bersama dengan para bhikkhu berhenti di dekat tempat Ariya sedang menangkap ikan. Ketika nelayan itu melihat Sang Buddha, ia melemparkan alat penangkap ikannya kemudian datang dan berdiri di dekat Sang Buddha. Sang Buddha mulai menanyakan nama-nama para bhikkhu di hadapan si nelayan, dan akhirnya, Beliau menanyakan nama nelayan itu.
Ketika si nelayan menjawab bahwa namanya adalah Ariya, Sang Buddha berkata, bahwa para orang mulia (Ariya) tidak melukai makhluk hidup apapun, tetapi karena si nelayan membunuh ikan-ikan maka ia tidak layak menyandang nama Ariya.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 270 berikut :
Seseorang tidak dapat disebut Ariya (orang mulia)
apabila masih menyiksa makhluk hidup.
Ia yang tidak lagi menyiksa makhluk-makhluk hiduplah
yang dapat dikatakan mulia.

Nelayan Ariya mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Sutta Pitaka-Khuddaka Nikaya-Dhammapada Atthakatha (270)

No comments:

Post a Comment