Pasang Iklan Di Sini

Saturday, August 4, 2012

Garis Besar Aspek-Aspek Alternatif Pengamatan Fenomena batin & jasmani dalam Vipassana Bhavana

DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 DESEMBER 2014


======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a



Garis Besar Aspek-Aspek Alternatif Pengamatan Fenomena batin & jasmani dalam Vipassana Bhavana:

A. KEBERADAAN (eksistensinya).
Yaitu sekedar menyadari adanya jasmani (bahwa "jasmani itu ada"), 
atau sekedar menyadari adanya perasaan (bahwa "perasaan itu ada"), 
atau sekedar menyadari adanya pikiran (bahwa "pikiran itu ada"), 
atau sekedar menyadari adanya fenomena batin & jasmani (bahwa "fen
omena batin & jasmani itu ada") seperti fenomena Pancanivarana, Pancakhandha, Enam Landasan Indera, Objeknya, & Belenggu (samyojana ~> perwujudan Lobha, Dosa, & Moha) yang menyertainya (seperti tanha, mana, ditthi termasuk sakkhaya ditthi atau pandangan keliru mengenai adanya entitas tunggal berupa "diri"), atau menyadari keberadaan dukkha, mekanisme timbulnya, mekanisme lenyapnya, dan kondisi-kondisi yang menyebabkan lenyapnya Dukkha (4 Kebenaran Mulia), atau menyadari keberadaan Faktor-faktor pencerahan, sebagai suatu fenomena semata.

B. JENIS.
Misalnya untuk perasaan, apakah itu menyenangkan, tidak menyenangkan ataukah netral. Untuk pikiran, misalnya apakah disertai Lobha, Dosa, & Moha atau tidak, terkonsentrasi atau tidak, luhur atau tidak, dsb.

C. TIMBULNYA, atau LENYAPNYA (berganti atau berubah), atau TIMBUL LENYAPNYA.
Ibarat seseorang yg ingin mengukur panjang lintasan peluru yg ditembakkan, lalu dia menandai dengan hati-hati titik awal di mana peluru ditembakkan & titik akhir di mana peluru jatuh ke tanah; demikian pula dalam menyadari ketidakkekalan diperlukan penyadaran pada saat suatu fenomena timbul dan saat fenomena itu lenyap atau berganti. Bahkan pada saat timbulnya fenomena luput disadari, kita masih bisa menyadari keberadaannya dan lenyapnya. Dengan semakin terlatihnya kewaspadaan kita terhadap timbulnya & terhadap lenyapnya fenomena, penyadaran menyeluruh terhadap ketidakkekalan suatu fenomena, dari mulai timbulnya sampai lenyapnya, memberikan kita pengalaman langsung dan penembusan mengenai sifat ketidakkekalan.

D. TEMPAT TERJADINYA.
1. Secara INTERNAL ~> Mengamati fenomena batin & jasmani yang dijumpai pada "diri sendiri", kumpulan pancakkhandha ini,
2. Secara EXTERNAL ~> Mengamati fenomena batin & jasmani di luar kumpulan pancakkhandha ini, misalnya pada fenomena alam di sekitar kita atau orang atau makhluk lain.

REKOMENDASI:
DN 22. Mahasatipatthana Sutta

No comments:

Post a Comment