Perencanaan Keuangan untuk Memulai Usaha Kecil Menengah
31/01/2014 by sen
Salah satu bahan pertimbangan seseorang untuk terjun secara penuh memulai usaha adalah kebutuhan modal usaha. Tidak ada rumusan pasti berapa modal yang di butuhkan untuk memulai usaha. Banyak di antara pengajar di beberapa kegiatan mentoring usaha maupun sekolah calon pengusaha mengajarkan bahwa yang penting usaha di buka dulu, modal dipikir belakangan. Hal ini di satu sisi menguntungkan karena calon pengusaha bukan hanya berwacana atau sebatas membuat proposal usaha, namun usahanya langsung buka dan terjun dalam tantangan yang sesungguhnya, namun disisi lain menyisakan potensi bangkrut yang besar karena tidak punya perhitungan dan tidak dibekali ilmu tentang manajemen keuangan dalam memulai usaha.
Perhatikan 5 aturan main saat anda akan memulai Usaha Kecil Menengah
Sebelum anda memulai usaha kecil menengah, ada baiknya anda melihat beberapa aturan main di bawah ini sebagai bahan tambahan wawasan anda sehingga usaha anda nanti bisa berjalan seperti yang anda harapkan
- Lihat ke sekeliling anda untuk mencari contoh model bisnis yang anda inginkan dimana model bisnis tersebut harus sudah sukses menurut ukuran anda
- Carilah partner atau rekan bisnis untuk meminimalkan resiko bangkrut total sekaligus berbagi pengalaman dan saling mendukung dengan teman bisnis anda tersebut
- Hargai waktu anda dengan uang. Hal ini penting untuk membuat keputusan kapan anda butuh karyawan/jasa pihak lain dan berapa gaji yang akan anda berikan secara efektif. Contohnya: Anda menghargai waktu anda per jam adalah 20 ribu. Saat anda butuh waktu 3 jam untuk proses kirim barang ke pelanggan oleh anda sendiri dan ada pihak jasa kurir yang mengenakan tarif Rp. 50.000 untuk setiap pengiriman maka anda bis putuskan untuk membayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena harganya lebih murah dibanding waktu anda.
- Sebelum memutuskan untuk melakukan proses rekrutmen karyawan, buat dahulu tingkat produktifitas yang akan anda bebankan ke karyawan tersebut. Caranya gampang, anda bisa membuat target jumlah pelanggan atau jumlah pendapatan dibagi dengan jumlah karyawan anda. Semakin besar hasilnya maka semakin baik produktifitas karyawan anda.
- Fokus pada sektor penjualan setidaknya untuk 5 tahun awal usaha anda dibuka. Masa 5 tahun awal usaha di buka adalah masa kritis untuk mengenalkan usaha anda kepada pelanggan. Segala usaha harus di fokuskan pada aspek pemasaran demi mencapai target penjualan. Setelah masa kritis ini dilewati, anda baru bisa beralih ke fokus perbaikan yang lainnya.
Perencanaa Keuangan untuk memulai Usaha Kecil Menengah
Seperti uraian di atas, bahwa salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh calon pengusaha UKM adalah kemampuan mengatur keuangan. Hal ini penting anda kuasai, jika anda tidak ingin terjebak hutang, atau bahkan gagal untuk memulai usaha anda. Berikut ini kami uraikan beberapa hal yang bisa menjadi acuan anda dalam memulai UKM:
- Mulai dari awal untuk disiplin dalam memisahkan uang untuk kebutuhan pribadi dan tabungan yang nanti akan digunakan untuk memulai UKM. Buat 2 rekening yang terpisah, jika anda membuka usaha dengan cari menjalin partner dengan orang lain, maka anda bisa menggunakan rekening bersama atas nama anda dan rekan bisnis anda.
- Fokus pada laporan arus kas setiap hari dan laporan tersebut harus positif. Anda harus ingat bahwa untuk memulai usaha anda, maka anda harus benar-benar kuat memegang prinsip laporan arus kas harus positif. Banyak perusahaan yang sudah stabil sekalipun bisa bangkrut bukan karena tidak bisa melakukan penjualan, namun di sebabkan arus kas negatif, artinya dana kas perusahaan banyak yang masih tertahan (menjadi piutang) pada piah ketiga sehingga proses transaksi menjadi terganggu dan berakibat kepercayaan pelanggan, rekan bisnis, pemasok, dsb. menjadi turun. Laporan ini berisi transaksi harian antara uang masuk dan uang keluar, sehingga jika terjadi posisi negatif ( uang keluar lebih banyak dibandingkan uang masuk) maka yang harus dilakukan adalah menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan dan pastikan rencana pengeluaran bisa sesuai dengan target-target penjualan dan penerimaan kas.
- Siapkan Dana Darurat. Salah satu hal yang sulit dalam memulai usaha adalah mendapatkan order penjualan yang stabil setiap bulannya. Untuk itulah maka anda butuh menyiapkan dana darurat setidaknya untuk persiapan 1 tahun anda tidak mendapat order sama sekali. Hal ini penting untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti order sedang sepi, ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, atau bahkan ada order yang cukup besar.
Laporan Keuangan yang penting untuk memulai UKM
Ada beberapa teknik dasar yang bisa membantu anda untuk mencatat transaksi bisnis anda menjadi sebuahlaporan keuangan sederhana yang mudah dipahami oleh pemula.
- Buat neraca sederhana untuk mengawasi harta, hutang dan modal. Bentuk laporan ini bisa anda sederhanakan sesuai pemahaman anda, dimana isi yang paling utama adalah pencatatan berapa modal usaha anda, berapa hutang yang anda ambil, dan berapa aset anda saat laporan tersebut di buat. Anda bisa buat laporan ini setiap triwulan untuk mengetahui posisi aset anda naik apa turun dan kemampuan anda untuk menutuh hutang yang jatuh tempo sehingga anda tidak terjebak bangkrut karena gagal bayar hutang.
- Laporan Arus Kas. Laporan ini untuk mencatat transaksi harian dana yang masuk dan keluar ke buku bank anda. Pastikan posisinya selalu positif
- Laporan Laba Rugi. Anda harus paham bagaimana mencatat transaksi usaha anda dalam sebuah laporan keuangan sehingga anda bisa mengetahui apakah usaha anda untung atau rugi. Hal ini untuk menghindari anda membuat kesalahan dalam mengambil keputusan bisnis karena laba rugi usaha anda hanya berdasar perkiraan atau asumsi. Laporan ini mempunyai 2 bagian utama yaitu pendapatan yang masuk dan beban atau biaya yang di keluarkan. Sebaiknya di buat setiap bulan.
Dengan memahami perencanaan keuangan anda untuk memulai usaha kecil menengah seperti uraian di atas, maka diharapkan usaha yang anda buka bisa berjalan dengan baik.
http://hot.yukbisnis.com/perencanaan-keuangan/
No comments:
Post a Comment