Perempuan dan Kecerdasan Finansial
Oleh Dwita Ariani | Yahoo News – Sen, 25 Agu 2014
Halo Yahoo readers!
Pada tulisan ini saya ingin membahas pentingnya memiliki kecerdasan finansial bagi para perempuan. Sebenarnya, perempuan dikarunia kelebihan sebagai makhluk yang bisa multi-tasking dalam mengerjakan beberapa hal sekaligus pada satu waktu. Mulai dari mengurus anak, berkarir hingga mengurus rumah tangga mesti dijalankan sekaligus. Sayangnya, dari sisi literasi dan kekuatan finansial, penelitian menunjukkan laki-laki lebih unggul.
Peran perempuan sebagai seorang Ibu memang paling utama. Hal ini sering kali membuat perempuan selalu mengedepankan kepentingan orang-orang yang mereka sayangi, tapi cenderung menjadi acuh terhadap kepentingan diri sendiri dan melupakan haknya untuk bahagia.
Di lain sisi, perempuan perlu menjaga penampilan, menambah kecerdasan, serta berdiri di atas kaki sendiri. Semua hal ini membutuhkan biaya. Bila Anda perempuan yang bekerja, mungkin hal ini bisa ditangani sendiri. Tapi kalau bukan termasuk perempuan karir atau usaha, Anda wajib memiliki sebuah rencana keuangan yang matang agar bisa mandiri secara finansial pada hari ini dan nanti.
Sebesar apapun cinta kita pada suami, kenyataannya suami kita bukanlah sebuah rencana keuangan! Perempuan tidak bekerja, harus tetap bisa menyisihkan uang dari suami untuk bisa menopang risiko tak terduga di masa depan.
Masih banyak perempuan yang merasa uang adalah tanggung jawab suami. Ia tidak memikirkan bahwa suami juga memiliki banyak risiko, mulai dari pemutusan hubungan kerja, sakit, selingkuh, cerai sampai meninggal! Lantas siapkah kita sebagai perempuan?
Uang juga sering kali menjadi penyebab konflik dalam rumah tangga yang mengakibatkan perceraian. Fakta yang paling miris adalah saat banyak perempuan harus bertahan di rumah tangga yang tidak sehat hanya karena alasan ekonomi.
Perempuan sering kali tidak berdaya secara finansial apabila mereka harus kehilangan suami. Fakta lainnya, secara umum usia perempuan lebih panjang dari laki-laki. Sehingga di usia pensiun, lebih banyak perempuan yang miskin daripada laki-laki.
Selain itu, perempuan memiliki ilmu tentang uang dan investasi lebih minim dibandingkan laki-laki. Perempuan sering merasa topik ini terlalu sulit dan membingungkan. Alasan sibuk dengan anak, kerja, karir, dan kewajiban harian, membuat perempuan kuasa untuk mengatakan “tidak sempat” untuk mempelajarinya.
Padahal, bagaimana pun situasi seorang perempuan, mereka harus selalu bisa belajar dan mengumpulkan informasi yang diperlukan. Apalagi, saat ini informasi tentang masalah keuangan sudah bertebaran lewat internet maupun buku. Sehingga menjadi mudah diakses.
Luangkanlah sedikit waktu untuk belajar tetang istilah finansial dan cara dasar mengelola uang. Ini hanya sekadar masalah kemauan.
Apabila Anda masih mengatakan “Tidak ada waktu belajar soal uang”, bagaimana bila rumah Anda kebakaran? Apakah Anda memiliki waktu untuk memadamkan apinya? Jangan sampai, musibah keuangan terjadi dulu, baru merasa penting memiliki kecerdasan finansial. Semua ini tergantung bagaimana kita menentukan skala prioritas terhadap suatu hal.
Sekalian, kali ini juga saya ingin mengajak pembaca Yahoo untuk datang ke acara seminar dan peluncuran buku “FinChickUp” yang ditulis oleh salah satu Perencana keuangan (financial planner) kami, yaitu Farah Dini. Buku ini berisi tentang bagaimana perempuan harus cerdas finansial, tetapi masih bisa bersenang-senang dengan rencana yang tepat.
Seminar akan diselenggarakan pada Sabtu, 30 Agustus 2014 jam 13-15 di Jakarta. Untuk 30 pembaca pertama yang berminat untuk mendapatkan undangan, silakan email ke tanyadwita@yahoo.com dan tempat sangat terbatas. Untuk info acara silakan cek di laman berikut.
Mungkin sebagian dari Anda bisa berkata, “uang bukanlah segalanya”. Sayangnya, hampir segala sesuatu yang kita butuhkan memerlukan uang. Maka, apabila Anda menganggap uang penting untuk kehidupan, yuk mulai untuk belajar!
To Serenity,
Pada tulisan ini saya ingin membahas pentingnya memiliki kecerdasan finansial bagi para perempuan. Sebenarnya, perempuan dikarunia kelebihan sebagai makhluk yang bisa multi-tasking dalam mengerjakan beberapa hal sekaligus pada satu waktu. Mulai dari mengurus anak, berkarir hingga mengurus rumah tangga mesti dijalankan sekaligus. Sayangnya, dari sisi literasi dan kekuatan finansial, penelitian menunjukkan laki-laki lebih unggul.
Peran perempuan sebagai seorang Ibu memang paling utama. Hal ini sering kali membuat perempuan selalu mengedepankan kepentingan orang-orang yang mereka sayangi, tapi cenderung menjadi acuh terhadap kepentingan diri sendiri dan melupakan haknya untuk bahagia.
Di lain sisi, perempuan perlu menjaga penampilan, menambah kecerdasan, serta berdiri di atas kaki sendiri. Semua hal ini membutuhkan biaya. Bila Anda perempuan yang bekerja, mungkin hal ini bisa ditangani sendiri. Tapi kalau bukan termasuk perempuan karir atau usaha, Anda wajib memiliki sebuah rencana keuangan yang matang agar bisa mandiri secara finansial pada hari ini dan nanti.
Sebesar apapun cinta kita pada suami, kenyataannya suami kita bukanlah sebuah rencana keuangan! Perempuan tidak bekerja, harus tetap bisa menyisihkan uang dari suami untuk bisa menopang risiko tak terduga di masa depan.
Masih banyak perempuan yang merasa uang adalah tanggung jawab suami. Ia tidak memikirkan bahwa suami juga memiliki banyak risiko, mulai dari pemutusan hubungan kerja, sakit, selingkuh, cerai sampai meninggal! Lantas siapkah kita sebagai perempuan?
Uang juga sering kali menjadi penyebab konflik dalam rumah tangga yang mengakibatkan perceraian. Fakta yang paling miris adalah saat banyak perempuan harus bertahan di rumah tangga yang tidak sehat hanya karena alasan ekonomi.
Perempuan sering kali tidak berdaya secara finansial apabila mereka harus kehilangan suami. Fakta lainnya, secara umum usia perempuan lebih panjang dari laki-laki. Sehingga di usia pensiun, lebih banyak perempuan yang miskin daripada laki-laki.
Selain itu, perempuan memiliki ilmu tentang uang dan investasi lebih minim dibandingkan laki-laki. Perempuan sering merasa topik ini terlalu sulit dan membingungkan. Alasan sibuk dengan anak, kerja, karir, dan kewajiban harian, membuat perempuan kuasa untuk mengatakan “tidak sempat” untuk mempelajarinya.
Padahal, bagaimana pun situasi seorang perempuan, mereka harus selalu bisa belajar dan mengumpulkan informasi yang diperlukan. Apalagi, saat ini informasi tentang masalah keuangan sudah bertebaran lewat internet maupun buku. Sehingga menjadi mudah diakses.
Luangkanlah sedikit waktu untuk belajar tetang istilah finansial dan cara dasar mengelola uang. Ini hanya sekadar masalah kemauan.
Apabila Anda masih mengatakan “Tidak ada waktu belajar soal uang”, bagaimana bila rumah Anda kebakaran? Apakah Anda memiliki waktu untuk memadamkan apinya? Jangan sampai, musibah keuangan terjadi dulu, baru merasa penting memiliki kecerdasan finansial. Semua ini tergantung bagaimana kita menentukan skala prioritas terhadap suatu hal.
Sekalian, kali ini juga saya ingin mengajak pembaca Yahoo untuk datang ke acara seminar dan peluncuran buku “FinChickUp” yang ditulis oleh salah satu Perencana keuangan (financial planner) kami, yaitu Farah Dini. Buku ini berisi tentang bagaimana perempuan harus cerdas finansial, tetapi masih bisa bersenang-senang dengan rencana yang tepat.
Seminar akan diselenggarakan pada Sabtu, 30 Agustus 2014 jam 13-15 di Jakarta. Untuk 30 pembaca pertama yang berminat untuk mendapatkan undangan, silakan email ke tanyadwita@yahoo.com dan tempat sangat terbatas. Untuk info acara silakan cek di laman berikut.
Mungkin sebagian dari Anda bisa berkata, “uang bukanlah segalanya”. Sayangnya, hampir segala sesuatu yang kita butuhkan memerlukan uang. Maka, apabila Anda menganggap uang penting untuk kehidupan, yuk mulai untuk belajar!
To Serenity,
https://id.berita.yahoo.com/-perempuan-dan-kecerdasan-finansial-094946713.html
No comments:
Post a Comment