Pasang Iklan Di Sini

Thursday, August 28, 2014

Mitos-Mitos SEO – Bagian 1

Mitos-Mitos SEO – Bagian 1

Print Friendly
Mitos-SEO

SEO atau kepanjangan dari Search Engine Optimization belakangan ini makin marak. Banyak yang mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengoptimalkan SEO pada website mereka. Namun, sejalan dengan semakin maraknya metode SEO, perlahan-perlahan SEO sendiri juga mulai berubah dan berkembang.
Mengatakan bahwa SEO sudah “berubah” akan menjadi bahan tertawaan abad ini. Bagaimana tidak?
Lihat saja bagaimana perhitungan algoritma yang dibuat oleh Google Penguin atau Panda telah mengejutkan banyak pakar SEO di seluruh dunia. Pada akhirnya mereka mengubah metode mereka yang semula berfokus pada membangun link dan terobsesi dengan keyword menjadi fokus yang sudah lama tertunda, yakni membangun konten yang bagus dan menarik.
Tetapi, apakah itu berarti SEO sekarang mengedepankan konten dengan kualitas yang tinggi dan teroptimasi dengan kata kunci? Hal tersebut masih sangat jauh dengan yang ada sekarang ini.
Faktanya adalah, SEO sudah berubah dalam beberapa tahun ini sehingga banyak marketer yang tidak tahu pasti apa saja yang sudah out of date, apa saja yang penting, apa saja pastinya telah menggerakkan ‘jarumnya’, dan apa saja yang dapat membuat usaha tersebut sia-sia.
Melalui e-book-nya, Rebecca Churt yang menjabat sebagai SEO Marketing Manager di perusahaan HubSpot, bermaksud untuk meluruskan berbagai macam mitos-mitos dan asumsi yang telah banyak beredar mengenai bagaimana SEO bekerja dan menghilangkan prasangka yang salah terhadap hal-hal tersebut, sehingga Anda tidak akan lagi menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang ternyata salah mengenai SEO di tahun 2013 ini.
Artikel mengenai mitos SEO ini akan saya bagi menjadi tiga bagian karena banyaknya mitos yang dibahas oleh Rebecca Churt. Terdapat 17 mitos yang harus dikuak dan diluruskan, dan saya akan mengatakan kebenarannya untuk Anda.
Nah, mari mulai…

Mitos Pertama: Saya harus mendaftarkan website saya ke Google.

Gagasan bahwa Anda harus mendaftarkan atau memasukkan website Anda ke dalam Google agar website Anda dapat terlacak oleh Google atau mendapat ranking adalah mitos semata. Beberapa situs baru mungkin memasukkan link URL mereka ke dalam Google secara langsung, namun sebenarnya Google dapat menemukan situs Anda tanpa harus mendaftarkannya.
Ingat saja, meskipun Anda telah mendaftarkan situs Anda agar terlacak Google, hal ini tidak menjamin apapun. Orang-orang akan menemukan dan mengindeks situs Anda seiring berjalannya waktu, jadi jangan khawatir untuk tidak “memberitahu” Google sebelumnya.

Mitos Kedua: SEO adalah tentang ranking.

Meskipun memang ada hubungan yang kuat antara penempatan situs Anda pada search engine dengan banyak-sedikitnya jumlah klik yang didapat, ranking bukanlah segalanya dan bukanlah tujuan utama seperti yang biasa dipahami orang awam.
Saat ini, dengan hasil pencarian yang didasarkan dengan banyaknya tulisan (minimal 500 kata) dan label-label tulisan yang dibuat oleh penulis, hasil yang muncul dibawah tiga besar setelah slot akan mendapatkan jumlah klik yang lebih tinggi.
Sekali lagi, ranking bagus belum tentu usaha Anda sukses seketika. Anda bisa saja secara teoritis mempunyairate yang bagus dan mendapat trafik yang tinggi, tetapi tidak banyak perubahan yang terjadi. Apakah hal tersebut yang Anda inginkan?
Maka sebaiknya mulailah berpikir ulang apakah SEO sebenarnya, karena ranking bukanlah yang dimaksud di sini.

Mitos Ketiga: Saya harus mendapat ranking satu.

Pada dasarnya, semua orang mengira bahwa situs mereka harus mendapat ranking teratas dalam hasil pencarian yang diperoleh dalam Google. Bila Anda masih memikirkan hal yang sama, ubahlah pandangan tersebut mulai sekarang.
Karena, saat ini studi yang mempelajari hal tersebut menemukan bahwa hasil pencarian Google berbeda-beda bagi setiap orang. Hal ini dapat terjadi karena Google telah memetakan dan mencari pola perilaku dari pengguna search engine mereka, melalui komputer. Sehingga, hasil pencarian akan mengikuti kebiasaan dan kesukaan pengguna yang sering memakai komputer tersebut.
Poin yang harus Anda ingat disini adalah, hasil pencarian yang user-friendly dan relevan dengan pengguna lebih penting daripada sekedar ranking. Jadi, Anda tidak bisa memaksakan untuk menjadi ranking yang pertama untuk mencapai keberhasilan.

Mitos Keempat: SEO adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh orang IT.

Anda pasti berpikir SEO membutuhkan keahlian secara teknikal dan harus dilakukan oleh pakar-pakar teknik seperti orang IT. Memang benar bahwa SEO membutuhkan keahlian teknis, namun sebenarnya SEO tidaklah melulu mengenai teknis.
Rebecca Churt sendiri mengatakan, “Saya akan berpikir berkali-kali sebelum saya menyerahkan pekerjaan mengenai SEO kepada orang IT atau web designer.”
Untuk beberapa hal, SEO memang harus dikerjakan untuk orang-orang teknis, seperti mengatur redirects, memastikan website Anda dapat ditemukan oleh orang-orang, XML sitemap files, robots.txt dan hal-hal lain yang membutuhkan bahasa pemrograman yang rumit. Jadi, jangan serahkan semua hal mengenai SEO kepada orang IT Anda.

Karena artikel pertama sudah cukup panjang, saya akan melanjutkan mitos-mitos selanjutnya pada artikel setelah ini. Semoga artikel pendahulu yang saya tulis dapat membuka pandangan Anda mengenai apa SEO sebenarnya dan bagaimana SEO bekerja.

Ilustrasi: tm-md


http://hot.yukbisnis.com/mitos-mitos-seo-bagian-1/

No comments:

Post a Comment