5 Tips Pengiriman Barang Yang Aman Untuk Toko Online
30/04/2014 by fikry fatullah
Salah satu kecemasan yang sering dirasakan oleh pebisnis online adalah: apakah barang yang saya kirimkan akan tiba dengan selamat di rumah sang pembeli?
Tidak bisa dipungkiri, pengiriman barang adalah darah dari bisnis online. Jasa pengiriman seperti JNE, Tiki, ataupun perusahaan kurir lain, adalah partner sehidup semati pebisnis online, karena selain COD (cash on delivery) atau pembeli bertemu dengan penjual dan pembayaran terjadi secara langsung, satu-satunya produk Anda bisa tiba ke tangan pembeli adalah menggunakan jasa-jasa kurir seperti ini.
Namun tidak jarang barang yang kita kirim dalam kondisi bagus bisa berakhir tragis di tangan pembeli, dari mulai barang tersebut rusak, hingga di beberapa kasus barang yang kita kirim tidak pernah tiba di tangan konsumen.
Di sisi lain, sebagian pembeli sering kali tidak mau tau barang tersebut ada dimana, atau siapa yang salah. Intinya barang itu tidak sampai, maka kredibilitas kita sebagai penjual online pun ikut rusak karena pengiriman yang bermasalah tersebut.
Hal ini diperparah lagi dengan baru-baru ini beredar foto yang menggambarkan kondisi di sebuah perusahaan pengiriman yang ternama di Indonesia, dimana barang-barang yang akan dikirim hanya ditumpuk saja dengan berantakan dan seperti tidak memperdulikan kondisi barang didalamnya.
Ini kenyataannya: apapun bisa terjadi kepada produk Anda selama masa pengiriman.
Anda tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi produk Anda hingga tiba ditangan konsumen, namun ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah agar barang Anda tidak rusak, dan jika ternyata rusak juga Anda tau hak-hak apa saja yang bisa Anda dapatkan sebagai pengguna jasa pengiriman barang.
Inilah yang dapat Anda lakukan:
1. Kenali sayarat dan ketentuan perusahaan pengiriman.
Sedikit sekali informasi bisa Anda dapatkan online mengenai bagaimana seharusnya perusahaan pengiriman bertindak. Anda akan lebih mudah menemukan tarif pengiriman secara online daripada apa yang terjadi jika barang Anda rusak/ hilang.
Dibawah ini adalah syarat standart pengiriman jika Anda menggunakan JNE, perusahaan pengiriman lain harusnya memiliki regulasi yang mirip. Sebagai catatan, saya tidak bisa mem-verifikasi apakah syarat dibawah ini merupakan sayarat resmi. Namun dokumen dibawah cukup lengkap dan sepertinya bisa menjadi acuan:
Tidak ada salahnya menanyakan kembali beberapa ketentuan yang ingin Anda ketahui langsung ke JNE atau perusahaan pengiriman di dekat Anda.
2. Gunakan Perlindungan Extra.
Jika barang jualan Anda berupa produk fashion seperti baju, celana, sepatu, jilbab, Anda mungkin tidak perlu mengkhawatirkan kerusakan selama pengiriman karena ketahanan produknya. Namun jika Anda mengirimkan produk elektronik seperti HP, laptop, tablet, dll, maka Anda membutuhkan proteksi ekstra.
Jika Anda memiliki kemasan aslinya, gunakan kemasan asli tersebut karena biasanya sudah di desain sedemikian rupa oleh pabrik untuk menjaga keamanan barang didalamnya.
Setelah itu Anda bisa meminta perlindungan tambahan dari perusahaan pengiriman seperti JNE. Perlindungan ini bisa berupa: buble wrap, styrofoam box, ataupun kotak kayu (lihat gambar dibawah)
Untuk styrofoam dan bubble wrap, Anda bisa mendapatkannya secara gratis jika mengirim lewat JNE, dengan syarat dan ketentuan yang berlaku tentunya. Namun untuk menggunakan box kayu agar perlindungan optimal, Anda harus membayar lagi. Saya kutip dari artikel blog ini, berikut adalah tarif yang harus Anda bayar jika ingin menggunakan box kayu pada JNE:
Rumusnya:
{ [(Panjang+8 cm) x (Lebar+8 cm) x (Tinggi Box+8 cm)] / 6000 }x 1 kg= …. Kg
contohnya :
Panjang : 23cm + 8cm = 31 cm
Lebar : 15cm + 8cm = 25cm
Tinggi : 10cm + 8cm = 18cm
jadi Volumetrik kilo nya : [(31cm x 25cm x 18cm)/ 6000] x 1kg = 2.3kg Pembulatan jadi 3 kg (di JNE ga ada itungan ons2 an, Bulet !)
3. Asuransikan Barang Kiriman Anda.
Biasanya box kayu di JNE adalah layanan satu paket dengan asuransi. Untuk asuransi di JNE, rumus menghitungnya adalah:
Asuransi = 0.2% x Hargra Barang + Rp. 5000.
Dimana Rp. 5000 disini untuk biaya administrasi dari asuransi tersebut.
Sebelumnya Anda harus menginformasikan dengan benar merek, nilai (harga), dan detail lain mengenai produk Anda. Ada baiknya Anda tidak membungkus rapat terlebih dahulu barang yang akan Anda kirim dengan asuransi, karena beberapa perusahaan pengiriman akan melihat langsung barang Anda hingga kedalam kotaknya.
4. Buat Kebijakan Yang Jelas Dengan Konsumen.
JNE atau perusahaan pengiriman apapun hanyalah jembatan antara Anda dan konsumen. Ada baiknya Anda mempersiapkan semacam kebijakan mengenai apa yang Anda lakukan jika ternyata barang yang tiba di tangan konsumen rusak atau malah tidak pernah tiba sama sekali alias hilang.
Kasus seperti apa yang akan Anda kembalikan uangnya? Kasus seperti apa yang barangnya akan Anda ganti? Apa kriteria barang tersebut rusak atau cacat produksi?
Semakin detail ketentuan yang Anda buat, semakin Anda akan terbebas dengan masalah hubungan dengan konsumen di masa depan. Salah satu yang membuat customer service yang baik adalah kesepakatan yang jelas antara penjual dengan pembeli diawal.
5. Jika Terjadi Kerusakan/ Kehilangan.
Setelah semuanya Anda lakukan namun ternyata kerusakan/ kehilangan masih terjadi, maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan:
- Kirimkan peroduk pengganti SEBELUM konsumen mengirimkan produk Anda yang rusak.
- Klaim asuransi Anda ke JNE/ perusahaan pengiriman lain SETELAH masalah Anda dengan konsumen selesai terlebih dahulu, ingat pembeli tidak perduli bagaimana produk yang sudah mereka beli, yang mereka tahu hanyalah rusak/ hilang = ganti.
- Minta maaflah SEBELUM menjelaskan apa yang terjadi ke konsumen Anda.
Semoga membantu..
http://hot.yukbisnis.com/pengiriman-barang/
No comments:
Post a Comment