Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi :
089652569795 / pin bb: 7dfe719a / hubungi email : ricky_kurniawan01@yahoo.com
A.N.201. Apakah Semua Mahluk Akan Mencapai Kebebasan?
Pada
suatu ketika seorang petapa kelana bernama Uttiya menghampiri Yang Terberkahi.
Setelah bertukar salam dan bercakap-cakap dengan ramah, dia duduk di satu sisi
dan bertanya kepada Yang Terberkahi:
“Bagaimanakah,
Guru Gotama; apakah dunia kekal-apakah hanya ini yang benar dan yang lain
salah?”
“Uttiya,
hal ini tidak kunyatakan: bahwa dunia kekal; dan bahwa hanya ini yang benar dan
yang lain salah”.
“Kemudain
, bagaimana Guru Gotama; apakah dunia ini tidak kekal-apakah hanya ini yang
benar dan yang lain salah?”
“Uttiya,
hal itu juga tidak kunyatakan: bahwa dunia tidak kekal, dan bahwa hanya ini
yang benar dan yang lain salah.”
“Bagaimana,
Guru Gotama;apakah dunia terbatas atau tidak terbatas? Apakah prinsip kehidupan
dan tubuh itu sama atau berbeda? Apakah Sang Tathagatha ada setelah kematian
atau apakah beliau tidak ada setelah kematian? Apakah beliau ada dan sekaligus
tidak ada atau bukan ada dan bukan pula tidak ada setelah kematian?apakah salah
satu dari pernyataan itu merupakan satu-satunya yang benar dan yang lain salah?”
“Uttiya,
semua tu tidak kunyatakan: bahwa dunia terbatas ….. bahwa Sang Tathagatha bukan
ada dan bukan pula tidak ada setelah kematian; tidak juga kunyatakan bahwa
salah satu dari pernyataan itu merupakan satu-satunya yang benar dan yang lain
salah.”
“Tetapi,
bagaimanakah itu, Guru Gotama? Terhadap semua pertanyaan saya Guru Gotama
menjawab tidak menyatakan demikian, kalau demikian, apakah yang sebenarnya
dinyatakan Guru Gotama?”
“Setelah
mengetahui secara langsung Uttiya, , Aku telah mengajarkan Dhamma kepada
siswa-siswaku untuk pemurnian para mahluk, untuk pergi melampaui kesedihan dan
ratap tangis, untuk menghentikan rasa sakit dan dukacita, untuk mencapai cara
pembebasan, dan untuk merealisasikan Nibbana.”
“Tetapi,
jika Guru Gotama, dari pengetahuan langsung mengajarkan Dhamma kepada
siswa-siswa Beliau untuk pemurnian para mahluk, untuk pergi melampaui kesedihan
dan ratap tangis, untuk mneghentikan rasa sakit dan duka cita, untuk mencapai
cara pembebasan dan untuk merealisasikan Nibbana, apakah seluruh dunia, dengan
demikian akan dibebaskan, atau setengahnya atau sepertiganya?”
Mendengar
kata-kata ini, Yang Terberkahi tidak berkata apa-apa.
Kemudian
muncul pemikiran ini pada Y.M. Ananda: “Semoga Uttiya, si kelana tidak
mempunyai pendapat yang merugikan dengan berpikir ‘ketika aku mengajukan
pertanyaan kepada Petapa Gotama tentang topik yang tinggi, Beliau terperangkap
dan tidak menjawab. Mungkin Beliau tidak dapat menjawabnya”. Pikiran seperti
itu akan merugikan dan membawa penderitaan bagi Uttiya untuk waktu yang lama.
Kemudian
Y.M. Ananda menoleh pada Uttiya dan berkata “Aku akan emmberikan sebuah
perumpamaan, sahabat Uttiya, karena melalui perumpamaan, orang-orang pandai
dapat memahami arti dari apa yang sudah dikatakan.”
“Seandainya,
sahabat Uttiya, raja mempunyai kota perbatasan. Di situ terdapat benteng-benteng
dan menara-menara yang kuat di atas fondasi yang kokoh, dan hanya ada satu
gerbang. Ada juga seorang penjaga gerbang yang pandai, berpengalaman dan
bijaksana. Dia menjaga supaya orang-orang yang tidak dikenal masuk dan hanya
orang-orang yang dikenal saja yang diizinkan masuk. Si penjaga itu berjalan
sepanjang jalan yang mengelilingi seluruh kota. Ketika sedang melakukannya, dia
tidak melihat ada lubang atau celah di benteng-benteng. Tidak ada satupun yang
cukup besar bahkan untuk bisa dilewati kucing.
Meskipun tidak mengetahui berapa banyak mahluk yang memasuki kota atau
meninggalkannya, tetapi dia mengetahui satu hal ini:”Mahluk besar yang memasuki
dan meninggalkan kota hanya bisa melakukannya melalui gerbang ini.”
“Demikian
juga sahabat Uttiya, Sang Tahtagatha tidak berurusan dengan apakah seluruh
dunia akan dibebaskan oleh ajaran Beliau atau hanya setengahnya atau sepertiganya
saja. Tetapi Sang Tathagatha mengetahui bahwa siapapun yang telah dibebaskan,
sedang dibebaskan sekarang atau akan dibebaskan dari dunia ini, mereka semua
melakukannya dengan cara menyingkirkan lima penghalang yang mengotori pikiran
dan melemahkan pemahaman, dengan cara mengembangkan tujuh faktor pencerahan di
dalam sifat dasar sejatinya. Pertanyaan yang sama itu, sahabat Uttiya, yang
telah kau tanyakan kepada Yang terberkahi, telah kau tanyakan lagi dengan cara
yang lain.”
(Buku Angutara Nikaya 3 No. 201: Apakah semua mahluk akan mencapai kebebasan?)
No comments:
Post a Comment