Pasang Iklan Di Sini

Tuesday, October 21, 2014

Hal-Hal Yang Saya Pelajari Tentang Bisnis Model Online Media (Bagian 1)

Hal-Hal Yang Saya Pelajari Tentang Bisnis Model Online Media (Bagian 1)

Posted  by  & filed under Bisnis Model KanvasRunning a Business.
bisnis model online media
Kami sering kali mendapat pertanyaan, “Kok cara membuat toko online terus sih yang dibahas? sekali-kali tentang bisnis model media online dong !”
Atas permintaan tersebut, saya akan mengupas insight yang saya dapat tentang bisnis media online, baik berdasarkan pengalaman saya maupun berdasarkan interaksi dengan rekan-rekan lainnya.
Online media yang dimaksud misalnya Fimela.com, Detik.com, Kaskus.com, Whiteboardjournal.com …. Startupbisnis.com.
Ada beberapa jenis startup jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda : startup teknologi – Anda butuh founder dengan skill coding hebat (mis.instagram, Koprol), startup sales – butuh founder dengan skill sales hebat (mis.Groupon atau startup lain yang perlu melakukan pendekatan ke merchant dan startup media (perlu founder yang bisa meng-generate konten).
Sebelum membuat bisnis model online media, penting untuk mengetahui positioning dan diferensiasi dari ide Anda di market, juga meriset hal-hal apa yang membuat model bisnis seperti ini sukses.
Sebelum membuat Startupbisnis.com, saya membuat tabel tentang media teknologi di berbagai negara, apa yang membuat Techcrunch unggul dari VentureBeat ? Kenapa traffic Mashable lebih besar dari Techcrunch ? Saya mengecek berapa kali Michael Arrington (founder Techcrunch) melakukan posting dalam sehari, seperti apa online media di niche ini yang besar di negara lain seperti Jepang, China, kemudian saya perhatikan resource yang saya punya sambil berpikir bagaimana mengelola online media ini di Indonesia dengan kemungkinan gagal yang sangat kecil ?
Founder startup online media perlu untuk memahami monetizing startup media online, umumnya bisa dimonetize ke 2 sisi : ke sisi pembaca (reader/user) dan sisi satunya adalah advertiser. Cara monetizing lainnya, jika medianya cukup niche adalah job listing dan affiliate (commerce/sell something). Bisa juga dari adsense (=advertising dari Google) – ingat bahwa jika blognya bahasa Indonesia, seringkali revenuenya dari adsense kecil, ad network juga bisa menjadi pilihan monetizing.
Startup media pada umumnya akan mengatakan bahwa bisnis model mereka adalah advertising, yang katanya sih business model yang paling weak di internet (tapi banyak first time founder tidak tahu ini) karena kue advertising umumnya 80%nya akan terbagi ke pemain lama dan besar (mis.Detik, Kompas, Kaskus) sedangkan sisa 20%nya diperebutkan ratusan pemain kecil lainnya. Apa yang unik dari business model advertising ? dalam banyak kasus mengandalkan relationship yang telah terbangun dengan advertiser, umumnya first time founder tidak memiliki ini.
Kalau kita lihat pemain di bisnis online media yang sukses, bisnis modelnya lebih besar dari “sekedar advertising/iklan”, yaitu advertising agency atau digital marketing agency yang juga dikombinasikan dengan event Organizer / activation event.
Apa yang mereka lakukan ? Untuk menjalankan bisnis model agency ini, cara pendekatan ke brand kurang lebih begini :
Misalnya online media Anda adalah online media di niche bayi.
Anda akan datang ke brand (bisa juga ke agency advertising yang sudah meng-handle brand), kalau dateng berdua bareng agency dan media, dua core competence ini digabung, biasanya akan lebih didengarkan. Kemudian Anda akan menanyakan ke brand manager produk susu bayi: “KPI mu tahun ini berapa ? Aku punya agency untuk activation dan placement, juga punya media yang cocok dengan value brand kamu. Aku bisa bantu kamu apa?
Kemudian, Anda akan membuatkan event activation untuk brand ini, medianya tugasnya membuat sponsored content, konten yang dibuat dalam bentuk text atau video akan di placement ke kompas,detik dll konten yang paling bagus dan lengkap akan ditaruh di media punya Anda sendiri.Konten video yang dibuat misalnya isinya tentang interview influencer ibu-ibu tentang bagaimana merawat dan mengajari bayi, Konten ini dilempar ke berbagai media termasuk microsite dari brand sendiri dan online media Anda sendiri.
Seringkali brand ini punya database customer/partner juga yang bisa anda “tebengin” misalnya minta ke brand untuk melakukan email blast ke database customer mereka dan mencantumkan link dari sponsored content dia yang mengarah ke website Anda.
Secara singkat, yang dijalankan adalah monetizing dari brand dengan mengkombinasikan core competence agency dan media.



http://startupbisnis.com/hal-hal-yang-saya-pelajari-tentang-bisnis-model-online-media-bagian-1/

No comments:

Post a Comment