Mimpi Mendirikan Sebuah Pabrik Farmasi

MENDIRIKAN SEBUAH PABRIK SKALA BESAR BERBASIS PENGETAHUAN KEFARMASIAN

Itulah mimpi yang ingin saya wujudkan setelah saya lulus S1 Sarjana Kefarmasian dan program profesi apoteker. Waktu untuk mewujudkannya mungkin tidak sebentar tetapi hal ini tidak berarti mimpi saya tesebut tidak dapat diwujudkan karena saya sudah memikirkan suatu rencana jangka panjang mengenai langkah-langkah yang harus saya lakukan untuk mewujudkan mimpi besar saya tersebut.

      Setelah saya lulus S1 Sarjana Kefarmasian dan program profesi apoteker, saya akan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan kefarmasian multinasional seperti Kalbe Farma. Hal tersebut dikarenakan penghasilan yang akan saya dapatkan jika bekerja di perusahaan multinasional bisa lebih besar daripada bekerja di sebuah pabrik nasional. Di sana saya ingin bekerja di bagian Quality Control (QC), karena saya cukup menguasai kompetensi yang telah diajarkan saat saya kuliah untuk bekerja di posisi sebagai QC dan juga saya cukup menguasai bahasa inggris. Untuk lowongan pekerjaan itu sendiri, akan saya cari menggunakan internet di website perusahaan tersebut, karena lowongan pekerjaan yang diumumkan melalui internet sudah otomatis mengkualifikasikan orang yang melamar pastilah mengerti teknologi dan dengan begitu saya memiliki peluang lebih besar untuk diterima di perusahaan tersebut dan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

      Saat saya bekerja di sana juga sekaligus merupakan saat untuk saya mencari pengalaman, mencari tahu bagaimana struktur organisasi pada sebuah perusahaan kefarmasian, dan bagaimana sistem manajemen yang di terapkan di sana. Hal ini pun akan saya terapkan ketika saya dapat mewujudkan mimpi besar saya. Selain itu, bekerja di perusahaan tersebut juga merupakan saat untuk saya menabung dan mengumpulkan modal untuk mewujudkan keinginan besar saya.

      Mengingat uang/modal yang saya perlukan untuk mendirikan sebuah pabrik dengan skala besar sangatlah banyak, tidak mungkin saya dapatkan jika hanya mengandalkan uang tabungan yang saya kumpulkan dari penghasilan saya tiap bulannya. Untuk itu saya berpikir untuk mencari uang pinjaman namun untuk tahap awal, rasanya akan sangat sulit bagi saya untuk menemukan orang yang mau memberikan pinjaman uang dengan jumlah yang sangat besar untuk mendirikan sebuah pabrik. Oleh karena itu, pada tahap awal ini, saya akan mencari uang pinjaman untuk berwirausaha membuka apotik. Setelah saya kira-kira 2 tahun bekerja di perusahaan tersebut saya bermaksud untuk membuka beberapa apotik sebagai cara untuk mendapatkan modal awal yang akan saya putarkan untuk mengumpulkan modal yang lebih banyak untuk mewujudkan cita-cita besar saya.

      Rencana awal saya adalah saya ingin membuka 8 apotik di beberapa tempat. Sekarang saya baru mengetahui 2 calon tempat dimana saya akan mendirikan apotik, sedangkan 6 tempat lainnya masih dalam tahap pencarian. Setengah bagian dari total uang yang saya butuhkan akan saya pinjam dari 2 orang wiraswasta kaya yang saya kenal. 1 orang diantaranya adalah seorang kontraktor dan 1 orang lagi adalah seorang presiden direktur di sebuah perusahaan asuransi yang cukup tekenal. Seperempat bagian dari uang yang saya butuhkan akan saya pinjam dari bank melalui program KTA sebanyak 3x karena program KTA yang dibolehkan oleh Bank Indonesia hanya sebanyak 3x dan dengan meminjam melalui program KTA saya tidak perlu menjaminkan apapun pada bank tersebut. Kemudian sisa seperempat bagian lagi uang yang saya butuhkan akan saya dapatkan dari uang yang saya kumpulkan dari penghasilan saya setiap bulannya dan juga saya pinjam dari orang tua saya karena orang tua saya juga bekerja. Uang yang saya pinjam dari bank hanya seperempat bagian dari total uang yang saya butuhkan karena suku bunga pinjaman bank yang harus saya bayar cukup tinggi dalam anggapan saya. Saya optimistis akan mendapatkan uang pinjaman dari 2 orang yang sudah saya sebutkan diatas karena proposal business plan yang akan saya ajukan kepada mereka akan membuat mereka yakin kalau saya bisa membuat usaha yang sedang saya kembangkan menjadi maju. Hal ini saya akan lakukan dengan status saya masih bekerja di perusahaan Kalbe Farma.

      Saya yakin saya mampu mengelola 8 apotik saya tersebut karena saya pernah memiliki pengalaman memimpin sebuah acara. Memimpin sebuah acara, besar ataupun kecil acara tersebut, atau memimpin sebuah lembaga / organisasi, besar ataupun kecil lembaga / organisasi tersebut adalah sama karena prinsip manajemen yang diterapkan ketika memimpin sebuah acara atau memimpin suatu lembaga / organisasi adalah sama. Sedangkan yang membedakan paling hanyalah visi dan misi acara atau lembaga / organisasi tersebut.

      Kemudian saya akan mencari orang-orang yang nantinya akan bekerja di apotik saya. Untuk orang-orang ini, saya bermaksud untuk menawarkannya pada teman-teman saya yang juga pernah kuliah di sarjana kefarmasian. Pada beberapa orang pertama yang saya tawarkan kerja sama ini dan mereka bersedia, saya akan meminta tolong kepada mereka untuk membantu saya mengurus perijinan untuk membuka apotik tersebut. Bila ijin untuk membuka 8 apotek tadi sudah didapatkan, saya akan mencari kekurangan tenaga kerja di apotek saya dari beberapa orang teman saya lagi yang mau bekerja di apotek saya tadi. Ketika saya sudah menemukan orang-orang yang akan bekerja di apotek milik saya, apotek saya tersebut sudah dapat beroperasi dan uang yang dihasilkan dapat digunakan untuk membayar uang pinjaman yang saya pinjam. Untuk mempersiapkan 8 apotek yang dimaksud sampai siap beroperasi, saya perkirakan membutuhkan waktu setengah tahun dan saya menargetkan dalam waktu 4 tahun, uang pinjaman saya sudah lunas terbayarkan.

      Kemudian saya akan membuka 20 apotek lagi dengan cara yang sama dan juga menargetkan waktu yang dibutuhkan agar 20 apotek baru tesebut dapat beroperasi adalah 6 bulan dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan uang pinjaman adalah 4 tahun. Semua apotik yang sudah ada saya rencanakan menggunakan bagunan yang di sewa, sehingga tidak perlu membangun bangunan baru ataupun membeli bangunan yang sudah ada. Karena hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan modal awal yang lebih banyak. Jika suatu saat pemilik bangunan tidak mau menyewakan bangunannya lagi, saya akan mencari dan pindah ke bangunan lain di sekitar bangunan awal. Jika saya tidak dapat menemukannya, barulah saya akan membeli bangunan yang ada di sekitar bangunan awal agar apotik saya tadi tetap dapat beroperasi.

      Sebagian besar uang pinjaman untuk membangun 20 apotik ini saya rencanakan berasal dari 2 orang yang sudah saya sebutkan diatas. Hal itu karena saya tidak bisa mengajukan pinjaman kepada bank lagi melalui program KTA karena jatah saya menggunakan program KTA sebanyak 3 x sudah saya gunakan, dan saya tidak berniat mengajukan pinjaman kepada bank lagi seperti pada umumnya karena dengan cara seperti itu, saya membutuhkan agunan sedangkan apotik saya yang sudah beroperasi menggunakan bangunan yang disewa. Saya optimis saya akan mendapatkan uang pinjaman dari 2 orang tersebut karena saya yakin mereka sudah mempercayai saya bahwa saya akan dapat mengembalikan uang mereka dengan dasar saya dapat mengembalikan uang yang pernah saya pinjam dari mereka ketika akan mendirikan 8 apotik pertama saya. Hal tersebut saya lakukan dengan kondisi saya masih bekerja di perusahaan Kalbe Farma. Waktu yang saya butuhkan dalam target saya sampai hal ini dapat terlaksana adalah 11 tahun, yaitu dua tahun awal saya bekerja di Kalbe Farma sampai membuka apotik, empat setengah tahun untuk membuka 8 apotik pertama, dan empat setengah tahun untuk membuka 20 apotik selanjutnya.

      Kemudian dari uang yang dihasilkan dari 28 apotik yang saya miliki, bila sudah mencukupi saya bermaksud untuk menjadi Pedagang Besar Farmasi (PBF). Hal ini dimaksudkan agar kebutuhan obat-obatan untuk 28 apotek saya bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah sehingga uang yang dapat saya kumpulkan bisa lebih banyak dan saya bisa mempunyai koneksi/relasi dengan beberapa produsen obat. Hal ini karena ketika saya berniat untuk berbisnis ataupun berwirausaha, saya harus mempunyai relasi yang luas. Saat saya memulai untuk menjadi seorang PBF, itu adalah saat untuk saya mengundurkan diri dari perusahaan Kalbe Farma.

      Kemudian berdasarkan pengalaman yang saya miliki setelah bekerja di perusahaan Kalbe Farma selama 11 tahun, juga dengan mengetahui bagaimana struktur organisasi dan bagaimana sistem manajemen yang baik yang harus diterapkan dalam suatu perusahaan berbasis kefarmasian, di sertai dengan kecukupan modal yang saya miliki yang saya dapat dari 28 apotik dan organisasi PBF yang saya kelola serta uang tabungan yang saya miliki, saya akan membangun sebuah pabrik berbasis pengetahuan kefarmasian dengan skala disesuaikan dengan modal yang saya miliki.

      Waktu yang saya targetkan untuk mengumpulkan modal yang cukup untuk membangun pabrik dimaksud adalah 10 tahun. Bila target saya meleset dan dalam waktu 10 tahun, modal yang diperlukan belum mencukupi, saya akan mencari uang pinjaman sebesar kekurangan yang saya butuhkan tadi. Kemudian dengan seiring berjalannya waktu, saya akan mengoptimalkan kinerja semua aset yang saya kelola untuk mengembalikan hutang, bila saya masih memilik hutang, dan untuk mengembangkan pabrik yang saya dirikan untuk menjadi pabrik dengan skala besar yang berbasis pengetahuan kefarmasian seperti yang saya mimpikan. Dengan demikian mimpi besar saya sudah terwujud dengan melalui langkah-langkah yang telah saya sebutkan diatas tadi.

TUGAS MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

( HAL YANG AKAN  DILAKUKAN SETELAH LULUS SARJANA KEFARMASIAN )

                                            NAMA: RICKY KURNIAWAN

NPM    : 2010210226

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASILA