DM | DI | |
Etiologi | kurangnya produksi insulin karena rusaknya sel beta pankreas atau resistensi tubuh terhadap insulin | hipotalamus memiliki kelainan fungsi dan terlalu sedikit menghasilkan hormon antidiuretik ; kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke aliran darah ; kelainan pada ginjal |
Patogenesis | kekurangan insulin baik absolut maupun relaytif -> meningkatnya kadar gula darah -> menimbulkan perubahan metabolisme protein dan lemak -> kemampuan menyimpan eneri sebagai lemak dan glikogen menurun -> lemak dan protein digunakan sebagai sumber energi | rangsang yang meningkat pada osmotik -> sekresi vasopresin -> meningkatnya permeabilitas epitel duktus pengumpul pada ginjal terhadap air -> reabsorpsi air ke aliran darah -> konsentrasi kemih meningkat dan osmolalitas serum menurun |
Manifestasi klinik | Polidipsia ; polifagia ; poliuria ; lelah ; nausea ; lethargy ; berat badan turun | poliuria ; polidipsia ; berat badan turun ; lemas dan lesu ; hipotermia ; hipertermia ; nyeri kepala ; nyeri otot ; takikardia. Pada bayi: demam tinggi, muntah dan kejang |
Komplikasi | gagal ginjal ; penyakit kardiovaskular ; kerusakan retina ->kebutaan ; kerusakan syaraf ->impotensi, gangren, stroke ; jangka pendek ->ketoasidosis dan hiperglikemia | retardasi mental ; hidronefrosis ; dehidrasi ; sakit kepala ; kelelahan ; lekas marah ; nyeri otot ; Pada DI dipsogenik, asupan cairan yang berlebiihan dapat menyebabkan keracunan air, suatu ondisi dimana kadar natirum dalam darah menurun yang dapat menyebabkan kerusakan otak |
Prognosis | Dapat diobati dengan terapi insulin ; untuk penderita DM tipe 2 tahap awal masih dapat dikendalikan dengan diet, pola makan sehat dan olahraga teratur | jarag mengancam jiwa ; bisa saja bersifat sementara setelah trauma pasca operasi di daerah hipotalamus atau kelenjar pituitari ; pada penderita tumor otak, prognosis ergantung lokasi lesi dan tipe sel neoplastik |
Epidemiologi | DM tipe 1 biasanya anak-anak dan remaja yang sering mengkonsumsi fast food ; DM tipe 2 biasanya orang dewasa uisa 40-an yang mengalami kegemukan dan kurang aktif ; Prevalensi di setiap negara berbeda-beda | merupakan penyakit umum dengan prevalensi 1 kasus per 25.000 penduduk. Insiden serupa antara pria dan wanita |
Pengobatan | dapat menyebabkan kematian ; DM tipe 1 hanya dapat diobati dengan terapi insulin ; DM tipe 2 tahap awal dapat dikendalikan dengan diet, olahraga yang teratur, dan pola makan yang sehat ; DM gestasional dapat sembuh setelah masa kehamilan ; DM tipe 2 dapat diobati dengan terapi insulin | dapat diobati dengan terapi hormon pengganti yaitu desmopressin (1-desamino-8-d-arginine vasopresin) ; atau terapi adjuvant yang mengatur keseimbangan air seperti diuretik tiazid, klorpropamid, klofibrat ; karbamazepin |
Bagi Kalian yang ingin mendapatkan uang dari blog kalian, klik di sini Menjadi Publisher
Pasang Iklan Di Sini
Thursday, June 21, 2012
Perbedaan Diabetes Melitus (DM) dengan Diabetes Insipidus (DI)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment