DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 DESEMBER 2014
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
TEKNOLOGI
FARMASI SEDIAAN SEMI PADAT DAN CAIR
SUSPENSI
REKONSTITUSI AMPISILIN TRIHIDRAT
Disusun oleh :
Raymond (2010210224)
Reni Novitasari (2010210225)
Ricky Kurniawan (2010210226)
Rizki Anggin Luffani (2010210235)
Samantha S.D. (2010210239)
Sari Damaryanti (2010210241)
Kelas/kelompok
: A2/4
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2012
I.
Tujuan percobaan
a. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan
komposisi bahan alam sediaan suspensi.
b. Mengamati pengaruh bahan pembasah dan
pensuspensi terhadap karakteristik fisik suspensi.
II.
TEORI
DASAR
Suspensi
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi
dalam fase cair. Suspensi terdiri dari suspensi oral dan suspensi topikal.
Suspensi topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdipersi
dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit. Beberapa suspensi
yang diberikan etiket sebagai lotio termasuk dalam kategori ini(FI IV hal 17).
Suspensi merupakan sistem heterogen dimana terdapat 2 fase yaitu fase kontinyu
atau fase luar dan fase terdispersi atau fase dalam.fase kontinyu ini umumnya
merupakan cairan atau semi padat sedangkan fase terdispersinya terbuat dari
partikel-partikel kecil yang pada dasarnya tidak larut melainkan terdispersi
seluruhnya dalam fase kontinyu.
Sifat yang diinginkan dalam sediaan
farmasi ialah:
1.
Suatu
suspensi dikatakan dibuat dengan tepat apabila mengendap secara lambat dan
harus rata lagi bila dikocok
2. Karakteristik suspensi harus demikian agar
ukuran partikel dari suspensi tetap agak konstan dan waktu simpan lebih lama.
3. Suspensi harus dapat dituang dari wadah
dengan cepat dan homogen.
Dalam pembuatan suspensi diperlukan suspending
agent dimana suspending agent ini dikelompokan dalam beberapa kelompok yaitu:
1. Suspending agent yang berasal dari alam.
Contohnya: PGA,Tragakan,bentoit,PGS
2. Suspending agent yang berasal dari bahan
sintesis. Contohnya: CMC, HPMC, Tylose
3. Suspending agent yang berasal dari
polimer. Contohnya : Carbaphol 934
Adapun
syarat-syarat suspensi yang baik yaitu:
1. Pengendapan perlahan-lahan atau lambat dan
apabila dikocok homogen atau akan homogen kembali.
2. Mempunyai ukuran partikel yang konstan
denagn jangka waktu yang lama agar pada penyimpanan tidak cepat rusak
3. mudah dituang.
III.
Data
Preformulasi
A. Bahan Aktif
Sulfur
Precipitat (Farmakope Indonesia Edisi IV hal 771 ; DI 2003 hal 3426)
Nama
Lain : Belerang endap, Sulfur.
BM :
32,06
Pemerian
: Serbuk amorf, atau serbuk hablur renik,
sangat halus, warna kuning pucat, tidak
berbau dan tidak berasa.
Kelarutan :
Praktis tidak larut dalam air dan etanol, sukar larut dalam minyak zaitun.
Khasiat :
Obat jerawat
Dosis :
1-8% dalam bentuk Cream, gel, lotion atau sabun yang digunakan secara topikal
untuk pengobatan jerawat
Stabilitas :
Dapat bereaksi dengan logam seperti tembaga dan besi
OTT :
Logam logam seperti perak dan tembaga
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat
B. Zat Tambahan
1. CMC Na (Farmakope Indonesia Edisi IV hal
175, Excipients edisi 6 hal 120)
Pemerian : Serbuk atau granul warna
putih, praktis tidak berbau, higroskopis
Kelarutan :
Larut dalam air, alkohol, metanol, membentuk koloid.
pH :
5,0 – 8,5
Khasiat :
Suspending agent
Konsentrasi :
0,25-1%
Stabilitas :
Larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH di bawah 2
OTT :
Larutan asam kuat dan larutan garam besi serta beberapa logam.
Penyimpanan :
Wadah tertutup rapat
2. Na Benzoat (Farmakope Indonesia Edisi IV
hal 584; Excipients edisi 6 hal 627)
Sinonim : Sodium Bensoat, Natrii Benzoat.
Pemerian : Granul atau serbuk hablur putih, tidak berbau, stabil di
udara.
Kelarutan
: Mudah larut dalam air, agak
sukar larut dalam etanol, lebih mudah larut dalam etanol 90%
Khasiat : Pengawet / antimikroba
Konsentrasi : 0,02-0,5%
Stabilitas :
Larutan yang mengandung air dapat disterilkan dengan autoclaving atau
penyaringan.
OTT :
Tidak bercampur dengan 4 campuran yaitu : gelatin, garam – garam ferri,
garam – garam kalsium, dan logam – logam berat termasuk perak, dan raksa.
Aktivitas pengawet mungkin berkurang melalui interaksi dengan kaolin atau
surfaktan non-ionik.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat, di tempat kering
dan sejuk.
3. Oleum Rosae (FI III hal 459, Martindale
hal 682)
Pemerian : Tidak berwarna atau kuning, bau menyerupai bunga mawar, rasa
khas, pada suhu 250C kental
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P,
Larutan jernih.
Khasiat : Pengharum/pewangi
Konsentrasi : 0,01%-0,05%.
Stabilitas : Memadat pada suhu180C
-220C menjadi massa kristal.
Penyimpanan : Wadah tertutup rapat.
IV. Alat dan Bahan
Alat:
1. Lumpang dan Alu 7. Batang Pengaduk
2. Sudip 8.
Pipet Tetes
3. Sendok tanduk 9. Tabung Sedimentasi
4. Beaker Glass 10. Timbangan Analitik
5. Gelas Ukur 11.
Viskometer Brookfield
6. Spatula 12.
Botol 60 ml
V.
Formula
Bahan
|
Formula I
|
Formula II
|
Formula III
|
Sulfur Presipitat
|
3%
|
3%
|
3%
|
Na CMC
|
1,5%
|
2%
|
2,5%
|
Na Benzoat
|
0,1%
|
0,1%
|
0,1%
|
Oleum Rosae
|
0,05%
|
0,05%
|
0,05%
|
gliserin
|
3%
|
3%
|
3%
|
Aquadest ad
|
400 ml
|
400 ml
|
400 ml
|
Perhitungan dan Penimbangan
Formula I
1. Sulfur precipitat : 3% x 400 ml = 12 g
2. Na CMC: 1,5% x 400 ml = 6g
3. Air untuk Na CMC: 20 x 6 = 120 ml
4. Na Benzoat : 0,1% x 400 ml = 0,4 g
5. Oleum Rosae: 0,1% x 400 ml = 0,2 x 40
tetes = 4 tetes
6. Gliserin: 3% x 400 ml = 12 g
7.
No comments:
Post a Comment