DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 DESEMBER 2014
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
======================================================
======================================================
Kleinhovia
hospita
(Paliasa)
Disusun oleh:
Ricky Kurniawan
2010210226
Fakultas Farmasi
Universitas Pancasila
2011
Tanaman asal : Kleinhovia
hospita
Familia : Malvaceae
Synonim : Kleinhovia
serrata blanco, Grewia meyeniana Walp
Nama Daerah:
Indonesia : Betenuh.
Sumatra (Lampung) : Manjar.
Nusa Tenggara : Katimala, Katimaljan(Bali),
Klundang.
Jawa : Ubut, Lesmu, Senu, Weina,
Kayu Tahun, Tunala&Timnja, Mangar&Bisnah(Madura),
Timongo, Palisada, tangkele (Sunda).
Sulawesi :
Unapong, Apung-Apung., Kayu Paliasa, Kauwasan (Makasar), Aju Pali, Daun Monto
(Toraja), Palili&Palia(Bugis).
Melayu :
Katimahar, Kimau.
Maluku :
Mjededo, Nguhulu(Halmahera), Ngaru, Kuhusu(ternate).
Deskripsi Tanaman:
Akar
: Tunjang dan berpapan.
Batang
: Berkayu, keabu-abuan diluar, kekuning-kuningan didalam.
Daun : Tunggal Berseling, Membulat telur sampai
menjantung, gundul di kesua permukaan.
Bunga : Perbungaan malai terminal, renggang muncul
dari mahkota, bunga lebar sekitar 5 mm, pink muda. Daun muda memita
lanset, daun mahota kuning.
Buah : Kapsul berselaput yang membulat, merekah pada rongganya,
masing-masing rongga berbiji 1-2.
Biji : Membulat, keputihan, berkutil dan
exalbuminous
Kleinhovia
hospita adalah termasuk tanaman yang selalu hijau,
pohonnya lebat, dan dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20 m. Stipulanya
ada yang ensiformis, ada yang linearis dengan panjang sekitar 8 mm. Petiolus
panjangnya 2.5-3 cm. Tangkai bunga panjangnya 2-10 mm; bracteola bentuk
lanceolatus, panjangnya 2-4 mm. Dapat ditemukan di Sulawesi Selatan dan
beberapa daerah lain di Indonesia.
Khasiat/ kegunaan:
Kleinhovia hospita
digunakan sebagai obat tradisional di beberapa daerah di Malaysia. Indonesia,
Papua Nugini untuk mengobati kudis. Kulit batang dan daunnya digunakan sebagai
obat cuci rambut dari kutu sedangkan getah daunnya digunakan untuk obat cuci
mata. Daun mudanya dimakan sebagai sayuran. Daun dan kulit batangnya mengandung
senyawa cyanogenic yang dianggap dapat membunuh ektoparasit seperti kutu. Dapat
digunakan sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Dipercaya juga dapat
menurunkan hypertensi, menormalkan hypotensi, mengobati penyakit tifus. Juga
dapat melindungi sel hati, mempengaruhi aktivitas enzim transaminase, dan
berpengaruh pada penurunan kadar gula darah. Ekstrak daunnya sudah terbukti
dapat menunjukkan aktivitas anti-tumor terhadap sarcoma pada seekor tikus.
Air rebusan daun
Kleinhovia hospita ini dipercaya
dapat mengobati:
1.
Wasir (ambeien, varices haemorrhoidalis), termasuk yang
sudah berdarah.
2.
Varices vena ( ditandai
dengan pembuluh balik yang menebal dan berkelok-kelok).
3.
Pembesaran prostat
(biasanya terjadi pada laki-laki di atas usia 55 tahun, meski pernah ditemui
kasus pada usia 34 tahun).
4.
Hepatitis (SGOT, SGPT
dapat diturunkan dalam beberapa hari saja).
Mengandung
sejumlah besar asam lemak yang mempunyai cincin siklopropenil ( scopoletin,
kaempferol, quercetin), Flavonoid, triterpenoid cycloartane, saponin,
cardenoline, bufadienal, antarkinon.
Pustaka:
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete