Pasang Iklan Di Sini

Thursday, January 29, 2015

TUJUH AKIBAT ORANG PEMARAH

TUJUH AKIBAT ORANG PEMARAH

Akkodhena Jine Kodham , ti
Kalahkan Kemarahan Dengan Cinta Kasih
(Petikan Syair Dhammapada 223)


Pada diri seseorang yang diliputi kemarahan, ada tujuh kondisi yang dapat menyebabkan kemenangan bagi musuhnya. Apakah ketujuh kondisi itu ? Pertama, ambillah contoh! Seseorang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku berpenampilan buruk”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka dengan penampilan baik musuhnya. Walaupun seseorang mandi, memakai parfum, berpotongan rambut dan jenggot yang menawan, serta berpakaian yang pantas, tetap akan dianggap berpenampilan buruk oleh lawannya. Hal tersebut karena si lawan memandang dengan penuh kebencian dan kemarahan.

      Kedua, ambillah contoh seseorang yang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku tidak dapat tidur dengan nyenyak”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya dapat tidur dengan nyenyak. Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, walaupun berbaring di atas tempat tidur yang empuk, berselimut putih yang indah dan bersulam bunga, beralaskan kulit rusa yang lembut, dengan kelambu di atasnya dan bantal merah pada setiap sisi, tetap tidak akan dapat tidur dengan nyenyak karena kemarahannya.

      Ketiga, ambillah contoh seseorang yang mengharpakan lawannya “ Aku berharap musuhku tidak berkecukupan”. Mengapa emikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya hidup berkecukupan. Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, memiliki pandangan kerugian sebagai keuntungan dan keuntungan sebagai kerugian. Hal itu terjadi karena ia selalu diliputi kemarahan.

      Keempat, ambillah contoh seseorang yang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku menjadi miskin”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya memiliki kekayaan.  Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, walaupun memiliki harta kekayaan apapun yang didapat dengan bekerja keras, melalui kekuatan dan cucuran keringatnya sendiri secara benar, tetap saja pemerintah akan menyita karena ia selalu diliputi oleh kemarahan.

      Kelima, ambillah contoh seseorang yang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku tidak memiliki kemasyhuran”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya menjadi termasyhur. Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, walaupun memiliki kemasyhuran apapun, tetap akan dilupakan orang karena ia selalu diliputi oleh kemarahan.

      Keenam, ambillah contoh seseorang yang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku tidak memiliki kawan”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya berkawan dengan orang banyak. Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, siapapun kawan, sahabat dan sanak saudara yang ia miliki, semua akan menghindar dan menjauhi karena ia selalui diliputi oleh kemarahan.

      Ketujuh, ambillah contoh seseorang yang mengharapkan lawannya, “Aku berharap musuhku terlahir di alam neraka”. Mengapa demikian ? Karena orang tersebut tidak suka lawannya terlahir di alam surga. Ia, karena telah diliputi dan dikuasai oleh kemarahan, akan melakukan perbuatan slah, baik dengan badan jasmani, ucapan maupun pikiran, sehingga dirinya sendirilah yang akan terlahir di alam neraka. (Anguttara Nikaya IV. 94)

Bagaimana Agar Kita Tidak Jadi Orang yang Pemarah ?
Dalam Anguttara Nikaya III.185, ada lima cara untuk mengatasi kebencian yang harus dilenyapkan bila muncul. Apakah kelima cara tersebut ? Pertama, pada siapapun kebencian muncul, padanya cinta kasih harus dikembangkan. Kedua, pada siapapun kebencian muncul, padanya welas asih harus dikembangkan. Ketiga, pada siapapun kebencian muncul, padanya keseimbangan batin harus dikembangkan. Dan keempat, pada siapapun kebencian muncul, ia harus melupakannya, tidak memperhatikannya. Terakhir, pada siapapun kebencian muncul, fakta bahwa kebencian itu adalah akibat dari perbuatan diri sediri. Seseorang harus mulai berpikir, “Ini adalah akibat perbuatanku sendiri, akibat tindakanku sendiri, perbuatan adalah penyebab, penghubung, dan landasan dari timbulnya kebencian itu. Dan perbuatan apapun yang seorang lakukan, baik atau buruk, ia akan menerima balasannya.” Inilah lima cara untuk mengatasi kebencian.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta…

Ceramah Dhamma : Oleh Bhikkhu Medhaviro - Minggu, 11 Januari 2015
Sumber : Berita Dhammacakka No. 1070 Tgl. 11 Januari 2015
 



No comments:

Post a Comment