Pasang Iklan Di Sini

Monday, January 19, 2015

HIDUP DAMAI DAN HARMONIS TANPA KEBENCIAN

HIDUP DAMAI DAN HARMONIS TANPA KEBENCIAN

Penyebab dan Dampak dari Kebencian

      Manusia dikenal sebagai mahluk individu dan mahluk social. Sebagai mahluk individu, manusia dapat hidup mandiri atau berdiri sendiri. Sebagai mahluk individu, manusia dapat hidup mandiri atau berdiri sendiri. Namun manusia juga membutuhkan orang lain, membutuhkan bantuan dari pihak lain, berinteraksi dengan orang lain, atau bermasyarakat. Ini dikenal sebagai mahluk social.

      Dengan bersosialisasi, manusia akan memperoleh pengetahuan, teman, potensi yang dimiliki bisa berkembang dan memperoleh manfaat-manfaat positif lainnya. Namun juga ada akibat negative dari suatu interaksi jika bersosialisasi dengan orang-orang yang salah.

      Berrsosialisasi, bermasyarakat, tidak semudah yang kita bayangkan. Ini karena di dalam interaksi akan banyak juga muncul pertentangan dan peselisihan karena suatu hal. Dalam kehidupan sehari-hari tidak semuanya bisa sempurna. Jika tidak ditanggapi dengan pikiran yang positif dan bijaksana, maka akan muncul hal-hal negative seperti kemarahan, kebencian, bahkan dendam yang berkepanjangan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

      Kemarahan, kebencian, dan dendam inilah yang mengakibatkan ketidakharmonisan dalam bermasyarakat. Banyak masyarakat yang saling bermusuhan, terjadi perang. Dalam keluarga juga akan terjadi ketidakharmonisan antara anggota keluarga. Pertengkaran dalam keluarga muncul akibat kemarahan yang tidak terkendali. Dan yang lebih parah lagi seseorang bisa saja membunuh orang lain, bahkan orangtuanya sendiri.

      Oleh karena itu, kemarahan, kebencian, dan dendam ini harus dipandang sebagai suatu penyakit yang berbahaya. Ini harus segera dibasmi karena jika tidak ia akan mengakibatkan terjadinya hal-hal buruk – pertengkaran, pengetahuan, dan sebagainya.

Penawar Kebencian

      Dalam Anguttara Nikaya V, Pathama-aghatapativinaya Sutta, Guru Agung kita, Sang Buddha mengajarkan cara mengatasi dan menghilangkan dendam, kebencian, dan kemarahan yang muncul. Beliau mengajarkan lima cara, yaitu :

1.      Mengembangkan Metta atau cinta kasih terhadapnya ;
Ketika seseorang melakukan suatu kesalahan atau perilaku buruk terhadap kita, pancarkan pikiran cinta kasih kepadanya. Niat baik mengharapkan orang lain bahagia itulah yang akan meredam amarah yang muncul.

2.      Mengembangkan Karuna atau belas kasihan terhadapnya ;
Belas kasihan ini muncul karena mengetahui mahluk lain atau orang lain dalam kondisi menderita. Demikian juga pada dasarnya semua orang bahkan semua mahluk mengalami penderitaan. Usia tua , kesakitan, kematian, dan penderitaan lainnya dialami oleh semua mahluk. Dengan mengetahui ini maka seharusnya kita kasihan kepada mereka bukan malah membencinya.

3.      Mengembangkan Upekkha atau ketenang-seimbangan ;
Sikap batin yang tenang akan membuat orang berpikir bijak sebelum bertindak. Dengan sikap batin ini, maka kemarahan tidak akan mudah menguasai seseorang. Ketika mengalami suatu masalah, misalnya diperlakukan tidak baik, dihina, dicela oleh orang lain dan lainnya, sikap batin ini akan emmbantunya memberikan reaksi yang tepat.

4.      Tidak memikirkan atau memperhatikannya ;
Jika suatu hal atau masalah yang terjadi dianggap tidak ada, maka itu tidak akan emmpengaruhi seseorang. Ketidakpedulian ini akan mencegah timbulnya reaksi negative yang akan muncul.

5.      Menerapkan fakta kepemilikan kamma
Semua mahluk adalah pemilik perbuatan mereka sendiri. Dengan pengertian ini,maka kita akan sadar bahwa apapun yang kita perbuat akan berakibat pada kita sendiri. Jika kita berbuat salah seperti marah, maka akibat buruknya akan kembali kepada kita-si pembuat. Demikian juga orang lain yang berbuat salah kepada kita, mereka akan menanggung sendiri akibat perbuatan mereka sendiri. Kita tidak perlu membalasnya, hukum kamma akan berjalan sendirinya secara adil.

      Dengan lima hal ini diharapkan kita menjadi orang yang bijak dalam menghadapi permasalahan hidup yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, keharmonisan, kedamaian dalam hidup dapat kita capai. Dan juga akan dapat meningkatkan kualitas batin kita sedikit demi sedikit.

Ceramah Dhamma : Oleh Bhikkhu Candasilo
Tanggal 22 april 2012
Sumber : Berita Dhammacakka No. 926 Tanggal 22 April 2012


No comments:

Post a Comment