Pasang Iklan Di Sini

Sunday, April 20, 2014

Jarangnya Kemunculan Seorang Buddha

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)

======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


Sungguh sulit untuk dapat dilahirkan sebagai manusia, sungguh sulit kehidupan manusia, sungguh sulit untuk dapat mendengarkan ajaran benar, begitu pula sunguh sulit untuk dapat mendengarkan ajaran Benar, begitu pula sungguh sulit munculnya seorang Buddha. (Dhammapada 182)

Ketika Anathapindika-seorang hartawan yang kelak menyumbangkan Vihara Jetavana-begitu mendengar kata "Buddha" dari saudara iparnya dalam suatu kunjungannya ke Rajagaha, ia berseru: "Teman, jarang sekali mendengar kata 'Buddha', 'Buddha' di dunia ini". Demikian juga dengan seorang guru brahmana yang bernama Sela, mendengar kata " Buddha" dari Keniya-petapa berambut kasar. Begitu ia mendengar kata "Buddha" ia berpikir, " Jarang sekali mendengar kata 'Buddha', 'Buddha' di dunia ini". Tidak lama kemudian ia bersama tiga ratus pengikutnya menjadi ehi-bhikkhu dan tujuh hari kemudian mereka mencapai tingkat kesucian Arahat.
Dari kutipan ini, sebenarnya sangatlah jarang dan sulit dapat mendengar kata 'Buddha' dan lebih jarang lagi munculnya seorang Buddha.
Dalam sutta kedua dari Ekapuggala-Vagga, Eka-nipata dari Angutara Nikaya disebutkan "Bhikkhu dalam dunia kemunculansuatu mahluk adalah sangat jarang. Kemunculan mahluk apakah? Tathagata, yang layak menerima penghormatan tertinggi dan yang mengetahui Kebenaran dengan Pencerahan Sempurna; KemunculanNya adalah sangat jarang terjadi." Tidak setiap kalpa muncul seorang Buddha. ada puluhan, ratusan, ribuan bahkan sampai seratus ribu kalpa tidak muncul seorang Buddha. Untuk mencapai Pencerahan Sempurna dibutuhkan waktu yang sangat lama sekali, waktu yang paling cepat/minimal untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu empat Asankheyya Kaalpa dan Seratus ribu Kalpa, ada juga yang delapan Asankheyya Kalpa dan seratus ribu Kalpa, dan ada juga yang enam belas Asankheyya Kalpa dan seratus ribu kalpa.



Untuk mencapai pencerahan Sempurna, hanya dapat dicapai jika seseorang memiliki delapan faktor berikut:
1. ia adalah manusia
2. ia adalah laki-laki. Bila seseorang perempuan ingin mencapai pencerahan sempurna, ia perlu membuat tekad untuk mencapai pencerahan sempurna dan tetap saja harus terlahir kembali menjadi seorang laki-laki terlebih dahulu. Ada sumber yang mengatakan bahwa harus laki-laki karena kekuatan seorang laki-laki lebih besar daripada perempuan, sebagai contoh, Pangeran Siddharta yang mencapai pencerahan sempurna, sebelum mencapai pencerahan sempurna, mempunyai kekuatan setara dengan kekuatan 5 orang laki-laki dewasa.
3. Telah memenuhi semua kondisi seperti kesempurnaan yang diperlukan untuk mencapai kesucian Arahat dalam kehidupan juga.
4. Bertemu dengan seorang Buddha hidup
5. Ia adalah petapa yang percaya dengan Hukum Karma
6. Telah mencapai Jhana
7. Berusaha mengembangkan parami (Kesempurnaan) tanpa mempedulikan hidupnya
8. Keinginan baik yang sangat kuat untuk mencapai Kebudhaan.



Hanya mereka yang memiliki delapan faktor ini yang dapat mencapai pencerahan sempurna. Oleh karena itu, jangankan menjadi Buddha, untuk mencapai delapan faktor ini saja sudah cukup sulit. Oleh karena itu, mengapa kemunculan seorang Buddhasangat jarang terjadi.

Selain itu, ada delapan kondisi yang tidak menguntungkan, dimana saat mengalami kondisi ini, kita tidak dapat belajar agama Buddha:
1. Saat terlahir di alam neraka. Terlahir di alam neraka, yang ada hanya penderitaan dan penderitaan yang terus menerus tanpa henti, mengalami penyiksaan yang demikian, tidak mungkin dapat belajar ajaran Buddha
2. Terlahir sebagai binatang. Terlahir di alam binatang tidak mungkin bisa belajar ajaran Buddha karena terlahir sebagai binatang tidak mempunyai kecerdasan yang cukup untuk memahami ajaran Buddha. Selain itu, seseorang bisa terlahir sebagai binatang akrena kebodohan batinnya, sehingga kebodohan itupun bisa saja ikut serta menghambat pemahaman tentang ajaran Buddha.
3. Terlahir di alam setan / Hantu / dengan istilah Buddhis, alam Peta
Terlahir di alam peta disebabkan karena keserakahan yang terus dipelihara bahkan mungkin malah dikembangkan selama hidup sebagai manusia. Terlahir sebagai mahluk Peta tidak bisa belajar ajaran buddha karena di alam Peta, mahluk tersebut mengalami penderitaan berupa rasa kelaparan terus menerus sehingga kemungkinan pikirannya tidak bisa berkonsentrasi
4. Terlahir sebagai jin / genderuwo /raksasa /dalam istilah Buddhis mahluk Asura.
Terlahir sebagai mahluk Asura disebabkan karena seseorang terus memelihara rasa iri hati selama hidupnya sebagai manusia. Dengan rasa iri hati yang terus ada, mahluk Asura sulit untuk belajar ajaran Buddha. Maka dari itu, sebaiknya kita jangan memelihara rasa iri hati terhadap siapapun
5 & 6. Terlahir sebagai Brahma di 2 alam Brahma tertentu.
Alam Brahma adalah Alam yang lebih tinggi dari alam dewa. Seseorang bisa terlahir di alam brahma karena hasil meditasinya yang berhasil mencapai ketenangan yang sangat dalam, yang disebut dengan istilah Jhana. Selain dengan cara mencapai Jhana, kita bisa saja terlahir di alam brahma bila selalu mempraktikkan sifat sifat dewa brahma. Ada 4 sifat dewa brahma yaitu Cinta Kasih (metta), Kasih Sayang (Karuna), Simpati (Mudita), Ketenangan batin yang seimbang (Upekkha). 2 alam Brahma yang dimaksud sebagai alam yang tidak menguntungkan adalah alam brahma yang mana mahluk disana tidak mempunyai jasmani, hanya mempunyai batin dan alam brahma yang mempunyai jasmani tetapi tidak mempunyai pencerapan. Alam brahma yang mahluknay tidak mempunyai jasmani tidak bisa belajar Dhamma karena untuk mendengarkan ajaran Buddha, suatu mahluk memerlukan indera yang merupakan bagian dari jasmani. Bila tidak ada jasmani, tentu saja tidak bisa mendengarkan dan belajar Dhamma. Alam Brahma yang mempunyai jasmani tetapi tidak mempunyai pencerapan juga tidak bisa belajar dhamma karena untuk memahami Dhamma yang diajarkan Sang Buddha memerlukan pencerapan.



7. Terlahir sebagai manusia cacat mental
Seorang mausia yang terlahir dengan kondisi cacat mental dikatakan tidak menguntungkan karena sulit untuk mengerti dhamma yang diajarkan oleh Sang Buddha ataupun para SiswaNya.
8. Terlahir pada jaman dimana tidak ada Sang Buddha aupun ajaranNya.
Telah dikatakan bahwa sungguh sulit untuk bisa mendengarkan ajaran Buddha dan lebih sulit lagi untuk bisa bertemu dengan Sang Buddha hidup karena untuk menjadi seorang Buddha sangat sulit luar biasa dan kemunculan seorang Buddha perlu menunggu waktu yang sangat lama, bisa ribuan, puluhan ribu bahkan mungkin sampai ratusan ribu tahun lamanya. Oleh karena itu, akan ada jaman dimana ajaran Sang Buddha sekarang telah dilupakan oleh orang banyak, dan Sang Buddha yang selanjutnya belum muncul, sehingga disaat itu tidak ada ajaran Sang Buddha , dan kondisi seperti inilah yang dikatakan kondisi yang tidak menguntungkan.
Saat ini kita sudah bertemu dengan ajaran seorang Buddha, jagan sia-siakan kesempatan yang sangat baik ini, pergunakanlah kesempatan yang sangat baik ini untuk belajar dan mempraktikkan ajaran Buddha.

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata
Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia
(Dikutip dari berita Dhammacakkha dan ceramahnya Bhante Santadhiro tanggal 20 April 2014.)



1 comment: