Pasang Iklan Di Sini

Tuesday, February 5, 2013

SN 12.61. Assutava Sutta

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)

======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


SEANDAINYA Pancakkhandha, Komponen-komponen Jasmaniah & Batiniah ini, adalah "Diri, Milik Diri" Bila fenomena JASMANI [rupa] adalah diri & milik diri, jasmani bisa mutlak kita kuasai & inginkan sesuka hati kita tanpa tergantung suatu kondisi-kondisi penyebab/penunjangnya (bisa bebas dari mekanisme keterkondisiannya, proses alami sebab akibat impersonal); memiliki bentuk & pertumbuhan sesuka kita, bebas mengatur denyut jantung, bebas menentukan seberapa cepat pertumbuhan rambut/kuku/dsb, tidak perlu bernapas & makan minum, tidak melapuk, tidak menua, tidak rusak, kekal, bebas dari ketidakkekalan, selalu memuaskan, tidak pernah tak memuaskan, dsb.

Bila fenomena PERASAAN [vedana] adalah diri & milik diri, perasaan bisa mutlak kita kuasai & inginkan sesuka hati kita tanpa tergantung suatu kondisi-kondisi penyebab/penunjangnya (bisa bebas dari mekanisme keterkondisiannya, proses alami sebab akibat impersonal); selalu bahagia, tidak pernah sakit atau sedih atau menderita, kekal, selalu memuaskan, tidak pernah tak memuaskan, dsb.

Bila fenomena PERSEPSI [sañña] adalah diri & milik diri, persepsi bisa mutlak kita kuasai & inginkan sesuka hati kita tanpa tergantung suatu kondisi-kondisi penyebab/penunjangnya (bisa bebas dari mekanisme keterkondisiannya, proses alami sebab akibat impersonal); bisa bebas mengatur persepsi dari pancaindera & persepsi dari pikiran, 'seperti ini', 'jangan seperti itu' tanpa tergantung keterbatasan mekanisme indera, bisa lenyap atau ada seperti yang kita inginkan, kekal, selalu memuaskan, tidak pernah tak memuaskan, dsb.

Bila fenomena BENTUK-BENTUK BATIN/AKTIVITAS PIKIRAN [sankhara] adalah diri & milik diri, sankhara bisa mutlak kita kuasai & inginkan sesuka hati kita tanpa tergantung suatu kondisi-kondisi penyebab/penunjangnya (bisa bebas dari mekanisme keterkondisiannya, proses alami sebab akibat impersonal); bebas dari bentuk-2 batin yg tak diinginkan (nafsu, kebencian, kebodohan), bebas mempertahankan yang diinginkan (welas asih, konsentrasi, ketenangan, kegiuran, dll), 'semoga kehendak seperti ini tidak seperti itu', 'semoga sankhara selalu membentuk di alam bahagia', 'semoga sankhara tidak membentuk di alam menderita', 'semoga sankhara membentuk di alam tertentu saja', 'semoga sankhara tidak membentuk lagi', 'semoga sankhara segera terbebas dari Avijja & segala kekotoran batin (tanpa melalui proses/latihan)', bisa dipertahankan, kekal, selalu memuaskan, tidak pernah tak memuaskan, dsb.

Bila fenomena KESADARAN [viññana] adalah diri & milik diri, kesadaran bisa mutlak kita kuasai & inginkan sesuka hati kita tanpa tergantung suatu kondisi-kondisi penyebab/penunjangnya (bisa bebas dari mekanisme keterkondisiannya, proses alami sebab akibat impersonal); dapat bebas sekehendak hati mengaturnya agar selalu terjaga menerima rangsangan objek di 6 gerbang indera siang maupun malam; tak terpengaruh obat-obatan, makanan, atau minuman, tidak terpengaruh kondisi jasmani, atau bebas mengaturnya hadir pada gerbang indera tertentu saja dalam waktu yang tak terbatas sekehendak kita, bisa dipertahankan, kekal, selalu memuaskan, tidak pernah tak memuaskan, dsb.

TAPI KARENA mereka BUKAN DIRI/BUKAN PERSONAL & BUKAN MILIK KITA, mereka memiliki sifat tipikal, kondisi-kondisi penunjang, mekanisme keterkondisiannya, & perilaku alaminya sendiri, dan bekerja atau berproses sesuai proses sebab akibat impersonal, mengikuti hukum alaminya. KARENA bukan diri/personal (ANATTA) & kosong dari suatu diri/ personal (SUÑÑATA), Mereka timbul, ada, berubah, berproses, & lenyap; berperilaku sesuai kondisi-kondisi penunjangnya dan mengikuti hukum alaminya, DENGAN atau TANPA SEPENGETAHUAN kita, SEJALAN atau TIDAK SEJALAN dengan keinginan/kehendak...

-------- Sang Buddha menjelaskan pemahaman akan Paticcasamuppada yang sederhana sebagai berikut: "Imasmiṃ sati, idaṃ hoti. Imass’ uppādā, idaṃ uppajjati. Imasmiṃ asati, idaṃ na hoti. Imassa nirodhā, idhaṃ nirujjhati." [“Dengan adanya ini, maka terjadilah itu. Dengan timbulnya ini, maka timbullah itu. Dengan tidak adanya ini, maka tidak adalah itu. Dengan terhentinya ini, maka terhentilah itu."] ~ SN 12.61. Assutava Sutta

No comments:

Post a Comment