Pasang Iklan Di Sini

Thursday, February 19, 2015

Pemuda Ini Raup Omzet Ratusan Juta dari si Comel

Pemuda Ini Raup Omzet Ratusan Juta dari si Comel

Modal awalnya Rp20 juta. Sempat ditentang sang ibu.

Rabu, 18 Februari 2015 | 06:11 WIB
Oleh : Siti Nuraisyah Dewi, Arie Dwi Budiawati
Pemuda Ini Raup Omzet Ratusan Juta dari si Comel
Lucky Mandala Putra (kanan), pemilik Roti Comel (VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati)

Bahan baku

Lalu, bagaimana caranya mendapatkan bahan baku itu? Lucky mengatakan, sudah ada pemasok untuk keperluan Roti Comel.

Roti bakarnya merupakan roti produk rumahan dan ada pemasoknya. Keju dan susu kaleng juga ada pemasoknya yang berupa second hand. "Kalau cokelat dairy milk, saya beli langsung," kata dia.

Dengan harga yang terjangkau, Lucky pun membidik kalangan remaja, yaitu pelajar menengah atas sampai mahasiswa.

"Saya melihat pasarnya yang gampang. Mereka ingin cari hal-hal baru. Kalau puas, mereka promosikan kepada teman-temannya. Harganya harga mahasiswa," ujar pria kelahiran tahun 1990 itu.

Lantas, berapa keuntungannya saat ini? Penyuka kuliner ini pun membeberkan omzetnya per bulan: Rp120-125 juta. "Alhamdulillah sudah BEP (break event point/balik modal). Baru bulan kemarin," kata dia.

Lucky pun melirik jejaring sosial seperti Twitter, untuk promosi Roti Comel. Memang, diakuinya, kekuatan media sosial cukup besar karena paling murah dan efektif.

"Kalau nge-print, orang sudah capek-capek mencetak selebaran, dikasih ke orang lain, dilihat, lalu buang. Kalau media sosial itu modalnya handphone dan paket data. Saya juga modalnya hanya paket data (untuk promosi)," kata dia.

Meskipun demikian, bukan berarti usahanya lancar bak jalan tol. Lucky mengaku, bisnis roti bakarnya pun tak luput dari kendala-kendala. Kendala utama, ya, modal, dan sumber daya manusia (SDM).

"Kendala awal banget itu SDM dan modal. Kalau modal, ya, uang. Kadang lagi perlu tambah meja, tapi tidak ada uang. Lalu, cari orang yang mau kerja sama loyal susah. Dari awal saya bongkar pasang personel," kata Lucky.

Awal mulai berusaha, baru ada dua orang yang menjadi karyawan Roti Comel, sekarang jumlahnya mencapai tujuh belas orang. Lucky pun menyediakan fasilitas kepada belasan karyawan Roti Comel, yaitu kamar kos dan makan. "Itu fasilitas dan tidak potong gaji," kata dia.
Selain modal dan tenaga kerja, Lucky mengeluhkan waktu berkumpul dengan keluarga pun menjadi berkurang. Misalnya, dia acapkali pulang malam dan mendapati ibunya sudah tidur. Waktu berkumpul dengan teman-teman pun berkurang.
Hal lain yang tak pernah dijalani dan harus dilakukannya adalah multitasking. Dia harus menjadi manajer, tapi di saat bersamaan harus menjadi bagian human resource development (HRD), dan keuangan. Pusingnya di situ, aku Lucky, karena semua hal diurus sendirian. "Tapi bisa atur waktu sendiri. Itu sukanya," kata dia.

Lucky berharap bisa "membesarkan" Roti Comel di kawasan Pancoran, seperti membuat tempatnya menjadi tingkat karena kerap kekurangan tempat ketika tengah ramai pengunjung.

Sekadar informasi, Roti Comel belum punya cabang dan baru ada di lokasi Pancoran. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk membuka cabang di tempat lain.

"Ada keinginan buka di mana-mana. Cuma, itu nggak tahu, ya. Rencananya, sih, saya ingin ke Bali. Kemarin saya cek-cek daerah sana," kata dia.

Kalau ingin mencicipi lezatnya seporsi roti comel, Anda bisa berkunjung ke Jalan Raya Pasar Minggu No. 29 B, Pancoran, Jakarta Selatan.

Atau Anda bisa mengontak Roti Comel lewat akun Twitter @roticomel dan akun Instagramnya roticomel.

Jika ingin memesan roti ini untuk katering, Anda juga bisa mengontak Lucky lewat surat elektronik roti.comel@gmail.com.

"Biasanya langsung ketemuan kalau mau pesan. Saya terima pesanan, tapi kalau kami sanggup. Biasanya ada 50 porsi," kata dia. (umi)

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/591255-pemuda-ini-raup-omzet-ratusan-juta-dari-si-comel/3

No comments:

Post a Comment