BERKAH MAGHA PUJA
Kesabaran , ketabahan adalah cara
melatih batin terbaik.
Para Buddha bersabda : “Nibbana
adalah yang tertinggi”.
Sang Bhagava, sang pengetahu,
penglihat, yang maha suci, yang telah mencapai penerangan sempurna, telah
membabarkan Ovadapatimokkha ini dengan
tiga syair ini:
Kesabaran, ketabahan adalah cara
melatih batin terbaik. Para Buddha bersabda:
“Nibbana adalah yang tertinggi”. Seseorang yang melukai orang lain,
menyakiti orang lain, bukanlah seorang pertapa, seorang samana.
Tak Berbuat segala kejahatan
Mengembangkan kebajikan
Menyucikan pikiran sendiri
Ini adalah ajaran para Buddha
Tak mengumpat, tak menyakiti, terkendali dalam tata susila
Tahu ukuran dalam hal makan
Hidup di tempat yang tenang
Berusaha mengembangkan pikiran luhur
Ini adalah ajaran para Buddha
Sila, Samadhi, dan panna telah diajarkan dengan sempurna
oleh Sang Bhagava, pengetahu, penglihat, yang maha suci, yang telah mencapai
penerangan sempurna, melalui aneka uraian.
Bagaimanakah sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Sila
telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat
dasariah (hetthima) maupun dengan
uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah Sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan
uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako) adalah ia yang menghindari
pengambilan barang yang tidak diberikan; menghindari perbuatan asusila;
menghindari ucapan bohong; dan menghindari minuman keras, barang madat yang
menyebabkan lemahnya kesadaran. Demikianlah sila
diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah sila telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan
uraian tingkat yang lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini,
seorang bhikkhu melaksanakan sila
dengan baik, mengendalikan diri sesuai dengan Patimokkha, sempurna dalam tindak tanduk dan bepergiannya, melihat
bahaya dari kesalahan walaupun kecil, berlatih dengan bertekad menaati
peraturan-peraturan.” Demikianlah sila
diajarkan dengan smepurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat lebih tinggi.
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Samadhi telah diajarkan dengan sempurna
oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat dasariah (hetthima) maupun dengan uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan
dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava
bersabda: “Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako),
dengan menggunakan Nibbana sebagai
obyek, mencapai keteguhan pikiran (Samadhi),
mencapai penyatuan pikiran (cittassekaggata).
Demikianlah Samadhi telah diajarkan dengan
sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah Samadhi telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan
uraian tingkat lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda :”Di Ajaran ini, seorang
bhikkhu terbebas dari nafsu indria , terbebas dari bentuk pikiran yang tidak
baik, memasuki dan berdiam dalam jhana
pertama (pathama-jhana), (yakni
keadaan batin) yang bergembira dan bahagia yang ditimbulkan dari ketenangan (vivekaja pitisukha), yang disertai
dengan pengarahan pikiran pada objek (vitakka),
pengukuhan pikiran pada objek (vicara).
Kemudian, setelah menenangkan vitakka
dan vicara, ia memasuki dan berdia
dalam jhana kedua (dutiya-jhana), (yakni keadaan batin)
yang bergembira dan bahagia yang ditimbulkan dari keteguhan (samadhija pitisukha), tanpa disertai
dengan vittakka dan vicara. Selanjutnya , karena melenyapkan
kegembiraan (piti), ia berada dalam
keadaan batin seimbang (upekkha),
perhatian (sati) dan kesadaran murni
(sampajana). Ia mengenyam kebahagiaan
jasmaniah yang oleh para Ariya dikatakan sebagai “Ia yang seimbang batinnya,
penuh perhatian , dan mencapai kebahagiaan “ Ia memasuki dan berdiam dalam jhana ketiga (tatiya jhana). Kemudian,
dengan melenyapkan perasaan bahagia dan tidak bahagia; melenyapkan kegembiraan
hati (somanassa) dan kesedihan hati (domanassa) yang telah dirasakan
sebelumnya, ia memasuki dan berdiam dalam jhana
keempat (catuttha-jhana), (yakni
keadaan batin) yang tiada derita maupun bahagia, yang disertai perhatian murni
yang ditimbulkan dari keseimbangan (upekkha-satiparisuddhi).
Demikianlah Samadhi telah diajarkan
dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat yang lebih tinggi.
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava? Panna telah diajarkan dengan sempurna
oleh Sang Bhagava baik dengan uraian tingkat dasariah (hetthima) maupun dengan uraian tingkat yang lebih tinggi (uparima).
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan
uraian tingkat dasariah? Sang Bhagava bersabda :” Di Ajaran ini, siswa mulia (ariyasavako) memiliki kebijaksanaan yang
mampu melihat muncul dan tenggelamnya pancakkhandha;
yang mampu mengantar ke lenyapnya dukkha secara benar dengan penembusan total.
Demikianlah panna telah diajarkan
dengan sempurna oleh Sang Bhagava dengan uraian tingkat dasariah.
Bagaimanakah panna telah diajarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavadengan
uraian tingkat lebih tinggi? Sang Bhagava bersabda: “Di Ajaran ini, seorang
bhikkhu mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah
penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah asal
mula penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini adalah
akhir dari penderitaan; mengetahui dengan benar sebagaimana adanya, bahwa ini
adalah jalan menuju akhir penderitaan.” Demikianlah panna telah diajarkan dengan sempurna dengan uraian tingkat lebih
tinggi.
Samadhi yang dilandasi
dengan pengembangan sila, akan
memberi hasil besar (mahapphala),
memberi keuntungan besar (mahanisamsa).
Panna , yang dilandasi dengan
pengembangan Samadhi, akan memberi
hasil besar , memberi keuntungan besar. Pikiran (Citta), yang dilandasi dengan pengembangan panna, akan sempurna, terbebas dari segala noda batin, yakni :
·
Kamasava :
Noda batin berupa nafsu indria
·
Bahasava
: Noda batin berupa kesenangan kemenjadian
·
Avijjasava:
Noda batin berupa ketidaktahuan
Pada saat menjelang padam sempurna (Parinibbana), Sang Bhagava menyampaikan pesan terakhir:”Kini O, para
bhikkhu, Ku beritahukan kepadamu bahwa, Segala sesuatu yang muncul dari
perpaduan faktor pembentuk sewajarnya mengalami kehancuran (vayadhamma sankhara). Sempurnakanlah
tugas kalian dengan tanpa lengah (appamadena
sampadetha).”
Selanjutnya Sang bhagava bersabda:”O,
para bhikkhu, seperti halnya suatu ungkapan bahwa, “Dari berbagai tapak kaki
semua mahluk, semua tapak kaki itu dapat masuk ke dalam tapak kaki gajah. Tapak
kaki gajah dikatakan tertinggi karena ukuran besarnya. Demikian pula, O, para
bhikkhu, dari berbagai kebajikan (kusaladhamma),
semua kebajikan itu bermula dari kewaspadaan, masuk ke dalam kewaspadaan.
Perhatian dikatakan yang tertinggi di antara semua kebajikan yang lain.”
Karena itulah kita semua patut
berlatih;berlatih dengan tekad, seperti demikian ini: “Kita akan menjadi orang
yang berusaha keras dalam tekad menjalankan sila yang luhur (adhisila), melatih pikiran yang luhur (adhicitta), dan mengembangkan
kebijaksanaan yang luhur (adhipanna).
Kita akan berlatih dengan tanpa kelengahan.”
Selamat memperingati Magha Puja
2559 BE
Ceramah Dhamma Oleh : Bhikkhu
Dhammakaro Minggu, 28 Februari 2016
Sumber : Berita Dhammacakka No.
1129 Minggu 28 Februari 2016
No comments:
Post a Comment