Pasang Iklan Di Sini

Thursday, June 6, 2013

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN ALAM RESUME MINERAL

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)

======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a




I. MINERAL-MINERAL ESENSIAL UNTUK TUBUH, JUMLAH YANG DIBUTUHKAN PER HARI, AKIBAT KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN KONSUMSINYA SERTA SUMBER MINERAL TERSEBUT
Mineral mineral yang esensial bagi tubuh manusia:
No.
Nama Mineral
Jumlah yang diperlukan sehari
Kelebihan
Kekurangan
Sumber
1.
Ca
0,5-0,8 gram
Iritasi lambung, usus, dan sembelit, terbentuk batu ginjal, meningkatnya ambang rangsang syaraf dan otot, kelemahan otot, letargia, polyuria dan perasaan haus.
Hambatan pertumbuhan tulang dan gigi
Susu, kacang-kacangan
3.
K
3 gram
Gangguan saluran cerna,
Otot lemah, rasa sangat letih, gangguan konsentrasi dan ritme jantung
Garam Kalium
5.
Na
Minimal 200 mg
Udem dan naiknya tekanan darah
Mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, lengan dan perut.
Garam dapur
6.
Cl
3-6 gram
-
-
Garam dapur
7.
Mg
450-500 mg
-
Jari-jari tangan dingin, kejang betis dan restless legs, tekanan darah meningkat, kejang pembuluh coroner dan artimia jantung
Kedelai, padi-padian, serealia, kacang-kacangan, buah, sayuran hijau, sedikit dalam ikan, susu, dan daging.
8.
Fe
8,7 mg untuk pria dan 14,8 mg untuk wanita
-
anemia
Hati, daging, telor, sayuran, serealia
9.
Mn
1,5 mg
-
Gangguan reproduksi dan laktasi, gangguan dalam tulang
Bahan makanan hewani
10.
Cu
2 mg
Muntah-muntah dan berak, gangguan saluran cerna, malaise, gangguan ginjal, hati, dan ekstrapiramidal, anemia hemolitis
malnutrisi, anemia, neutropenia
Hati, tiram, jamur, coklat
11.
I
100-300 mcg
-
Hambatan pertumbuhan fisik, intelegensia kurang, penyakit gondok
Garam beriodium (kalium iodide pada garam, dan minyak ikan)
12.
Co
3 mcg
-
Gangguan dalam pembentukan butir darah merah
Bayam, leguminosae, beras, air susu, kuning telor, hati sapi
13.
Mo
7 mg
-
-
Hati, ginjal, limpa, leguminosae, serealia
14.
Zn
2-10 mg
Gangguan saluran cerna, borok lambung, stomatitis, letargia, penurunan HDL kloesterol, dan defisiensi Cu.
Hambatan pertumbuhan karena kemunduran dari aktivitas enzim-enzim, bayi yang dilahirkan bibir sumbing atau tidak menutupnya langit-langit rongga mulut
Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serealia, telor, daging, hati, susu sapi
15.
F

Gangguan saluran cerna, dan keluhan rematik, juga bisa hipokalsemia
Gigi berlubang
Air susu, pasta gigi
16.
Se
30 mcg
Iritasi kulit kepala dan rambut berlemak, rambut rontok, muntah-muntah, anoreksia, anemia, degenerasi hati.
Kekurangan enzim glutation peroksidase
Gandum, haver, beras, ikan




II. CARA MENGEKSTRAKSI MINERAL
Untuk mengekstraksi mineral mineral dari suatu simplisia uumnya pelarut yang digunakan adalah air karena air dapat melarutkan mineral mineral yang ada. Kemudian ekstrak air yang didapatkan dapat dikeringkan dengan cara penguapan biasaatau dengan semprot kering maupun dengan liofilisasi. Cara untuk mengekstraksi mineral dari suatu tanaman mirip seperti cara untuk menetapkan kadar sari larut air yaitu: Timbang saksama 5 g simplisia utuh atau rajangan, lalu dimaserasi dengan 100 mL campuran air-kloroform P selama 24 jam sambil dikocok/diaduk selama 6 jam pertama dan dibiarkan 18 jam kemudian, kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh dipipet 20 mL lalu diuapkan, residu dipijarkan dalam tanur denagn suhu tidak lebih dari 4500C.







III. CARA MENGOLAH KONSENTRAT ION MENJADI SEDIAAN
Setelah didapat konsentrat ion, untuk dioalh menjadi sediaan dapat dibuat larutan sehingga dapat langsung dilarutkan dalam pembawanya atau dibuat dalam bentuk tablet dengan cara dicampurkan dengan bahan bahan pengisi dan penolong yang diperlukan lalu dikeringkan dengan cara semprot kering ataupun liofilisasi.


IV. PENETAPAN KADAR MINERAL
Untuk penetapan kadar mineral, beberapa metode analisis logam telah ditemukan, meliputi metode kualitatif (untuk mengetahui ada tidaknya logam dalam sampel) dan kuantitatif (untuk mengetahui kandungan logam dalam sampel). Metode sensitif dan spesifik merupakan dasar dalam mengukur kadar logam pada konsentrasi yang sangat rendah. Dengan sensitivitas analisis yang tinggi akan diketahui jenis logam dan pengaruhnya terhadap sistem biologis hewan (Ewing 1990; Darmono 1995).
Alat yang digunakan untuk mengetahui kandungan logam dalam sampel bergantung pada jenis logam yang diperiksa dan tingkat sensitivitas pengukuran yang diperlukan. Umumnya logam diukur dengan sistem atomisasi dan kalorimetri. Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) merupakan salah satu teknik analisis untuk mengukur jumlah unsur berdasarkan jumlah energi cahaya yang diserap oleh unsur tersebut dari sumber cahaya yang dipancarkan. Prinsip kerja alat ini berdasarkan penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengabsorpsi radiasi dari sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (hollow cathode lamp) yang mengandung unsur yang akan dianalisis. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logam.





V. BENTUK GARAM ORGANIK DARI MINERAL
Di alam, beberapa mineral dapat berupa bentuk garamnya sebagai garam organic seperti Ca dengan asam fitat membentuk Ca-fitat yang susah dicerna. Asam fitat adalah fosfoester dari inosit.




TUGAS TEKNOLOGI BAHAN ALAM
RESUME MINERAL

Description: http://3.bp.blogspot.com/-2yLbPcVh75Q/TrdWDw9AtEI/AAAAAAAAAGQ/q4PzLtXviss/s200/univ.pancasila.jpg

NAMA      : RICKY KURNIAWAN
NPM   : 2010210226
KELAS      : A



FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2013




No comments:

Post a Comment