Pasang Iklan Di Sini

Monday, December 17, 2012

Ekstraksi Isolasi dan Identifikasi Kristal alkaloid piperin dari Piperis nigri fructus

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)

======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


Ekstraksi Isolasi dan Identifikasi Kristal alkaloid piperin dari Piperis nigri fructus


Alkaloid, sudah diketahui sekitar 5500 tahun yang lal, merupakan golongan metabolit sekunder terbesar. Tidak ada satu pun definisi untuk alkaloid yang memuaskan tetapi pada umumnya alkaloid merupakan senyawa yang bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya sebagai gabungan sebagai bagian dari system siklik. Alkaloid sering kali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol; jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Prazat alkaloid yang paling umum adalah asam amino. Meskipun sebenarnya biosintetis kebanyakan alkaloid lebih rumit.
Alkaloid sebagai golongan dibedakan dari sebagian besar komponen tumbuhan lain berdasarkan sifat basanya (kation). Oleh karena itu, senyawa ini biasanya terdapat dalam tumbuhan sebagai garam dengan berbagai asam organic dan sering ditangani di laboratorium sebagai garam dengan asam klorida atau asam sulfat. Bila alkaloid berada dalam bentuk garamnya, maka alkaloid dibebaskan dengan mereaksikannya dengan penambahan basa terlebih dahulu untuk mengekstraksinya. Alkaloid bebas biasanya dapat diekstraksi dengan pelarut kloroform dan dipisahkan cari campuran senyawa yang kompleks dengan menggunakan berbagai metode kromatografi.
Didalam tanaman Piperis nigri, pada bagian buahnya (fructus) mengandung alkaloid piperin. Untuk mendapatkannya maka perlu diekstraksi dan setelah itu disabunkan karena Kristal alkaloid piperin diselimuti oleh lemak di permukaannya. Bila lemak di permukaan piperin tidak disabunkan, maka piperin tidak akan mengkristal. Setelah disabunkan, maka ekstrak didiamkan agar ekstrak menjadi jenuh dan dapat menghasilkan Kristal, dan bila Kristal yang dihaslkan masih belum murni, maka dilakukan rekristalisasi.
Cara ekstraksi isolasi dan identifikasi Kristal alkaloid piperin dari Piperis nigri fructus:
1. Timbang lebih kurang 40 gram serbuk simplisia, masukkan ke dalam alat ekstraktor soxhlet yang didalamnya dilapisi kertas saring.
2. Tambahkan 400 ml etanol 96 % melalu mulut soxhlet yang sebelumnya sudah terpasang tegak lurus sehingga terjadi pengaliran kedalam labu pemanas atau setidaknya 2 kali volume sirkulasi, tergantung besar kecilnya alat soxhlet yang digunakan. Bila diperlukan dapat ditambahkan lagi etanol secukupnya.
3. Lakukan soxhletasi selama 2,5 jam (minimal 4-5 kali sirkulasi), kemudian ekstrak hasil soxhletasi dalam labu didinginkan dengan air mengalir dan saring ekstraknya dengan kertas saring yang  terpasang pada corong.
4. Ambil ekstrak jernih yang diperoleh sebanyak 3 ml , masukkan ke dalam botl flakon atau vial kecil untuk pembanding. Sisanya diuapkan dengan rotavapor vakum sampai konsistensinyakental kurang lebih 20 ml, hasilnya dipindahkan ke dalam gelas piala kecil (volume 100 ml), kemudian ditambahkan 10 ml KOH 10% dalam etanol (1 gram dalam 10 ml etanol 96%), sambil diaduk aduk sehingga timbul endapan yang menggumpal. Tujuan penambahan KOH dalam etanol adalah untuk menyabunkan lemak lemak yang ada dalam ekstrak sehingga Kristal alkaloid piperin dapat terbentuk.
5. Setelah mengendap, pisahkan bagian ekstrak dari bagian yang tidak larut melalui penyaringan dengan “glass-wool” sambil ditekan tekan sehingga larutannya habis tersaring. Perlu ditekan tekan karena glass wool dalam posisi mengambang. Penyaringan menggunakan Glass-wool, tidak dengan kertas saring karena KOH bersifat korosif sehingga dapat melarutkan kertas saring yang digunakan sementara glass-wool inert tetapi hati hati bila menggunakan glass-wool. Ada baiknya menggunakan pinset saat mengambil glass-wool.
6. Larutan ekstrak jernih yang diperoleh ditempatkan dalam gelas kecil dan ditutup dengan kertas aluminium foil yang dilobangi beberapa buah lobang. Didiamkan dalam lemari pendingin/es , tidak di dalam freezer, selama semalam.
7. Setelah didiamkan semalam, seharusnya Kristal alkaloid sudah muncul. Bila Kristal masih belum muncul, diamkan lagi 1-3 hari lagi. Kemudian Kristal alkaloid yang sudah muncul dipisahkan dari larutan ekstrak dengan disaring menggunakan kertas saring dan kertas saring hasil penyaringan tersebut diletakkan diatas gelas arloji kemudian dikeringkan dalam ovenpada suhu 400 C sampai kering. Jika Kristal yang didapat masih belum murni, dilakukan rekristalisasi yaitu Kristal yang ada di kertas saring tadi, ditetesi dengan etanol panas sampai seluruh Kristal tadi larut dan hasil pelarutan tersebut ditampung dalam sebuah gelas kecil, kemudian gelas tersebut ditutup dengan aluminium foil yang telah dilobangi. Masukkan gelas tersebut ke dalam lemari pendingin, bukan freezer, dan diamkan selama semalam sampai timbul Kristal piperin yang baru. Bila Kristal piperin belum muncul, diamkan 1-3 malam lagi.

Identifikasi
Identifikasi Kristal alkaloid piperin menggunakan lempeng KLT dengan fase diamnya adalah silica gel GF 254 dan fase geraknya adalah n-Heksana:etil asetat = 60:40. Bejana dijenuhkan dengan larutan fase gerak selama semalam dengan tujuan agar di dalam bejana tidak ada uap lain selain uap larutan fase gerak agar proses pemisahan dengan lempeng KLT memberikan hasil yang baik.
Caranya:
-Masukkan campuran larutan pengembang ke dalam bejana
-Masukkan kertas saring ke dalam bejana dalam posisi berdiri, dan tunggu sampai larutan pengembang merambat naik ke bagian atas kertas saring
-Oleskan vaselin di seluruh bagian atas mulut bejana, kemudian tutup bejana, diamkan selama semalam.



Deteksi
Setelah proses pemisahan dengan lempeng KLT selesai, bila bercak yang ada tidak berwarna, dapat dideteksi dengan pereaksi semprot Anisaldehid-asam sulfat sebanyak 2-3 kali semprot lalu panaskan 5 menit pada suhu 1100 C lalu diperiksa dibawah sinar UV
Cuplikan Pada Lempeng KLT
Pada lempeng KLT dibuat 3 tempat penotolan dan diberi nama dari kiri ke kanan sebagai A, B, dan C.
A. ditotolkan sebanyak 10 µl dengan larutan ekstrak (yang sebelumnya disisihkan 3 ml dalam flakon/vial kecil)
B. 15 mg isolate dilarutkan dalam 1,0 ml methanol dan totolkan 1 µl
C. ditotolkan dengan larutan pembanding. Piperina baku pembanding dilarutkan dalam 1,0 ml methanol dan ditotolkan 1 µl pada titik C.

No comments:

Post a Comment