Pasang Iklan Di Sini

Tuesday, October 30, 2012

Studi: 'Menjilat' Atasan Bikin Hidup Sehat

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Hubungi Sutini Herawati: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul.)
=====================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-

Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a


(Kesehatan)
Studi: 'Menjilat' Atasan Bikin Hidup Sehat
Pekerja yang tidak disenangi bos cenderung akan menerima tekanan psikologis.
Sabtu, 11 Juni 2011, 11:00 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Febry Abbdinnah
Description: http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/04/30/88969_bertengkar_di_kantor_300_225.jpg
hubungan kerja di kantor (inmagine.com)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Mungkin Anda sering melihat sejumlah rekan kerja yang pandai mengambil hati atasan. Rasa kesal tak jarang muncul, ketika aksi itu membuat mereka menerima promosi jabatan atau kenaikan gaji. Terlepas efek buruknya terhadap lingkungan sekitar, sebuah studi mengungkap bahwa 'menjilat' bos membuat hidup lebih sehat. 

Studi yang diterbitkan di Journal of Management Studies itu mengungkap bahwa tindakan semacam itu justru dapat mengurangi tekanan psikologis di tempat kerja. Tak hanya terhadap atasan, kemampuan seseorang merebut hati rekan kerjanya juga dapat menjauhkannya dari tekanan psikologis serupa.

Hasil studi itu menunjukkan, kemampuan seseorang melancarkan politik 'cerdas' untuk mengambil hati atasan dan rekan kerjanya akan meminimalisir terjadinya tekanan psikologis akibat pengucilan di lingkungan kerja.

Studi tersebut juga mengungkap bahwa pekerja yang mengalami pengucilan atau tidak disenangi bos cenderung akan menerima tekanan pekerjaan yang lebih berat, kelelahan emosional, dan kehilangan kreativitas serta produktivitas akibat tekanan yang muncul.

Berdasar survei terhadap 262 karyawan selama lebih lima tahun, sebanyak 29 persen dari 66 persen responden yang merasa diabaikan oleh bos atau rekan kerja memutuskan meninggalkan pekerjaan mereka (resign). Ini menunjukkan bahwa pengucilan di tempat kerja menjadi faktor pemicu stres individu yang berdampak pada kesehatan.

Dalam studi terhadap 215 karyawan di dua perusahaan minyak dan gas di China. tersebut, peneliti menguji hubungan antara kemampuan berpolitik di tempat kerja dan pengucilan di tempat kerja serta tekanan psikologis karyawan. "Data menunjukan bahwa pengucilan di tempat kerja berhubungan dengan tekanan psikologis," ujar Ho Kwong Kwan, salah satu penulis studi.

Menurutnya, proses mengambil hati dapat menetralisir hubungan antara pengucilan di tempat kerja dengan tekanan psikologis bila dilakukan oleh karyawan yang memiliki ketrampilan berpolitik. Namun, akan terjadi sebaliknya jika dilakukan oleh karyawan yang tidak pandai berpolitik.

Sementara jalan menuju kesuksesan dan kesehatan muncul dari 'menjilat', penulis studi memiliki saran yang lebih baik. Mereka mengatakan bahwa perusahaan harus menciptakan budaya yang menghambat munculnya pengucilan di tempat kerja dengan menyediakan pelatihan kepada manajer dan karyawan. Hal ini akan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri karyawan, mendorong teknik pemecahan masalah yang efektif, dan meningkatkan ketrampilan berpolitik karyawan. (umi)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment