(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Hubungi Sutini Herawati: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul.)
================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Analgesik NSAIDS
Analgesik merupakan senyawa yang dapat mengurangi rasa nyeri
yang timbul pada tubuh. Ada 2 macam analgesic yaitu analgesic opioid dan
analgesik NSAIDS (Non Steroid Inflamatory DrugS). Rasa nyeri yang timbul
bergantung pada sensitivitas seseorang dan setiap rasa nyeri mempunyai nilai
skor tersendiri. Untuk nyeri ringan mempunyai rentang nilai skor 1-3. Untuk
nyeri sednagn mempunyai rentang nilai skor 4-6. Untuk nyeri berat mempunyai
rentang skor 7-10. Dalam hal ini, analgesik bekerja mengurangi rasa nyeri
ringan sampai sedang sementara analgesic
opioid bekerja mengurangi rasa nyeri sedang sampai berat.
Perbedaan antara analgesic NSAID dan Analgesik opioid:
Analgesik Opioid
|
Analgesik NSAIDS
|
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri sedang sampai berat.
|
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang
|
Bekerja di pusat rasa nyeri yaitu melalui reseptor opioid
|
Bekerja di perifer dengan mekanisme menghambat biosintesis
prostaglandin yang merupakan mediator timbulnya rasa nyeri
|
Merupakan senyawa yang homogen karena merupakan senyawa turunan
opioid. Contoh: morfin di metilasi jadi Kodein, Morfin dietilasi jadi heroin
|
Merupakan senyawa heterogen karena struktur kimia senyawa NSAIDS
berbeda beda. Contoh: aspirin dengan asetaminofen, asam mefenamat dan
ibuprofen mempunyai struktur yang berbeda
|
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan karena
merupakan golongan narkotika kecuali
Tramadol
|
Penggunaan jangka panjang tidak menimbulkan ketergantungan fisik
maupun psikis karena bukan merupakan golongan narkotika tetapi golongan obat
bebas terbatas sampai keras
|
Efek samping akibat penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
konstipasi kaerna di saluran pencernaan juga terdapat reseptor opioid yaitu
reseptor α,
β, µ
|
Efek samping penggunaan jangka panjang dapat merangsang sekresi asam
lambung dan menurunkan aliran darah ke ginjal
|
Efek farmakodinamik: digunakan sebagai analgesic yaitu untuk
menurunkan rasa nyeri, antitusif yaitu untuk obat batuk, dan antidiare.
Contoh analgesic opioid antidiare: Diklofenak
|
Efek farmakodinamik: digunakan sebagai analgesic yaitu untuk
mengurangi rasa nyeri, antipiretik yaitu menurunkan suhu tubuh, antiinflamasi
yaitu mencegah peradangan dan antiplatelet yaitu mencegah agregasi platelet
|
Analgetik NSAIDS
Analgesik NSAIDS banyak digunakan dibidang Rheumatology
untuk mengurangi nyeri akut dan kronis karena digunakan untuk mengurangi nyeri
yang berhubungan dengan sendi. Setiap tahunnya ada sekitar 80 juta obat
analgesic NSAIDS yang diresepkan dan 4,5% diantaranya merupakan jumlah obat
bebas terbatas, dan 1% dari analgesic yang diresepkan dikonsumsi secara rutin
oleh penderitanya seperti untuk Rheumatoid artritis yang sulit sembuh sehingga
perlu mengkonsumsi analgesic ini secara rutin. Diantara penderita yang
menggunakan analgesic ini, 40% diantaranya merupakan pasien usia lanjut dengan
umur diatas 60 tahun.
Penemuan obat analgesic NSAIDS berawal dari diketahuinya
efek dari kulit batang Wilow yang dapat mengobati demam dan rasa nyeri. Kemudian pada tahun 1763, Edward Stone dari
Inggris menemukan senyawa salicin. Lalu pada tahun 1860, Kalbe dan Lateman dari
Jerman menemukan senyawa asam salisilat. Kemudian pada tahun 1899, Heinrich
Dresser dapat mensintesis aspirin dan baru pada tahun 1969, Piper dan Vane menemukan
obat yang sturktur kimianya mirip aspirin yaitu prostaglandin.
NSAIDS mempunyai efek yaitu:
1.
Mengurangi rasa nyeri
2.
Mengurangi peradangan pada jaringan
3.
Menurunkan demam
4.
Menghambat agregasi platelet
Prostaglandin di dalam tubuh mempunyai 2 efek yaitu efek
fisiologis dan efek farmakologis, bergantung pada penyebabnya dan enzim yang
berperan. Untuk Efek fisiologis, Prostaglandin dapat menurunkan sekresi asam
lambung dengan adanya reseptor PGE2 sehingga dapat melindungi mukosa lambung,
juga dapat meningkatkan aliran darah ke
ginjal karena adanya reseptor PGD2 yang berfungsi untuk vasodilatasi. Selain
itu juga bisa sebagai antiplatelet dengan adanya reseptor TXA2 yang penting untuk agregasi platelet.
Peran prostaglandin dalam proses patologis adalah sebagai mediator
timbulnya rasa sakit. Didalam membrane kita terdapat bagian fosfolipid bilayer,
dan dibagian ini terdapat enzim fosfolipase A2 yang dapat mengubah fosfolipid
menjadi asam arakhidonat. Ketika terjadi peradangan, maka enzim tersebut
menjadi aktid dan tebentuk asam arakhidonat dimana kondisi PH menjadi turun
lalu asam arakhidonat membentuk prostaglandin dengan bantuan enzim
siklooksigenase Cox-2. Enzim siklooksigenase yang mengubah asam arakhidonat menjadi prostaglandin ada 2
macam, yaitu siklooksigenase Cox1 yang menghasilkan prostaglandin untuk peran
fisiologis dan siklooksigenase cox 2 yang menghasilkan prostaglandin untuk
peran patologis.
Prostaglandin mempunyai efek fisiologi yaitu:
1.
Melindungi mukosa lambung
2.
Menjaga keseimbangan garam dan elektrolit
3.
Menjaga aliran darah ke ginjal
4.
Merangsang pembekuan darah.
Prostglandin yang dihasilkan Cox-1 berperan untuk melindungi
sel saluran pencernaan dan merangsang agregasi platelet sementara Prostaglandin
yang dihasilkan Cox-2 berperan dalam proses nyeri, peradangan, kanker, demam.
Cox-2 ternyata juga mempunyai peran dalam proses fisiologis, yang ada di
ginjal, mukosa lambung, uterus, endothelium vaskuler, system saraf pusat, otot
dan prostat. Cox-2 merupakan asam amino yaitu asam amino valin. Cox 1 juga merupakan
asam amino yaitu asam amino isoleusin.
Mekanisme kerja NSAID adalah
1.
Menghambat biosintesis Prostaglandin melalui
hambatan Cox-1 dan Cox-2
2.
Menghambat fungsi fisiologis dari prostaglandin
sehingga menghasilkan efek yang tidak diinginkan
Klasifikasi obat obat analgetik
NSAIDS:
1.
Golongan asam Karboksilat
a.
Golongan Asam fenil asetat
-Diklofenak
-Fenklofenak
-Alkofenak
b.
Golongan asam salisilat
–Aspirin
-Diflunisal
c.
Golongan asam fenamat
-Asam mefenamat
-Asam flufenamat
-Asam Meklofenamat
d.
Golongan asam propionate
-Ibuprofen
-Ketoprofen
-Flurbiprofen
-Fenoprofen
-Fenbufen
-Naproxen
-Oxaprozin
-Asam tiaprofenat
e.
Golongan asam Karbo dan heterosiklik
-Indometasin
-Tolmetin
-Sulindak
-Etodolak
2.
Golongan asam Enolat
a.
Golongan Oksikam
-Piroksikam
-Isoxicam
-Tenoxicam
b.
Golongan Pirazolon
-Butazon
-Propazon
3.
Golongan obat non asam
-Nabumetone
Sistem yang dipengaruhi obat analgetik NSAID:
1.
Sistem Saraf Pusat. TErjadi bila dosis yang
digunakan dosis tinggi. Menyebabkan sakit kepala hebat dan tinnitus (Budek
sementara)
2.
Sistem Hati. TErjadi karena ada beberapa obat
NSAID yang dimetabolisme di hati. Contohnya parasetamol dan asetaminofen.
Parasetamol termasuk hepatotoksi. Asetaminofen dosis tinggi yaitu dosis 8 g ke
atas dpat merusak hati. Orang yang mengalami gangguan fungsi hati, sakit hati,
sirosis hati jangan menggunakan obat ini tetapi menggunakan obat lain seperti
aspirin
3.
Sistem pencernaan. Dapat meningkatkan sekresi
asam lambung, Untuk penderita tukak lambung bisa menjadi lebih parah. Perlu
dioilih obat gol. Cox-2 inhibitor yang efeknya tidak terlalu parah untuk
penderita tukak lambung
4.
Sistem ginjal. Dapat menurunkan aliran darah ke
ginjal
5.
Agregasi Platelet. Obat NSAID dapat mencegah
agregasi platelet sehingga untuk wanita yang akan melahirkan tidak dianjurkan
untuk menggunakan obat ini Karena dapat menyebabkan pendarahan, waktu
melahirkan yang lebih lama dan pendarahan post partum. Untuk orang yang akan
menjalani operasi pun tidak boleh menggunakan obat ini minimal 1 bulan sebelum
operasi dilakukan dan 1 minggu sebelum waktu operasi bila merupakan operasi
kecil.
Efek Samping dari Obat NSAID:
1.
Insiden Tinggi: Nusea, vomiting, dyspepsia,
flatulen, nyeri epigastrik, anoreksia dan diare
2.
Insiden rendah: Bleeding, ulserasi, perforasi
3.
Kelompok orang yang mempunyai resiko tinggi: usia
lanjut, riwayat tukak, menggunakan kortikosteroid, pengguna antikoagulan
Cara mencegah efek samping obat analgetik opioid:
1.
Minum air yang banyak
2.
Obat NSAID ini dikonsumsi setelah makan sehingga
ketika sekresi asam lambung meningkat, mukosa lambung tidak rusak
3.
Menggunakan kombinasi obat yang dapat
meningkatkan produksi bikarbonat dan mucus seperti Misosprostol. Tetapi obat
ini tidak boleh untuk wanita hamil karena dapat menyebabkan teratogenik
4.
Dapat menggunakan kombinasi dengan Surfaktal,
suatu Bismuthcolloidal, yang dapat melapisi mukosa lambung
5.
Menggunakan kombinasi dengan Antasida untuk
menetralkan asam lambung yang berlebihan
Efek samping Obat NSAID pada
Ginjal:
1.
Menurunkan aliran darah ke ginjal
2.
Menyebabkan retensi Na berakibat pada timbulnya
udem. Dapat diatasi dengand iuretika
3.
Menybebabkan hyperkalemia. Dapat diatasi dengan
diuretika golongan Diuretika tiazid dan diuretika jerat henle
4.
Menyebabkan gangguan fungsi ginjal akut
Efek samping pada obat NSAID pada darah:
-Menghambat agregasi platelet. Pasien yang
menggunakan NSAID perlu memperhatikan ciri ciri pendarahan yaitu terjadi
pendarahan pada gusi, Tinja berwarna kehitaman dan sakit kepala hebat.
Efek Samping NSAID pada system Saraf Pusat:
1.
Sakit KEpala Hebat
2.
Kelelahan
3.
Menurunnya perhatian
4.
Tinnitus (Berhubungan dengan penggunaan
salisilat dosis tinggi)
Efek NSAID Pada system Hati:
-Hepatotoksik. TErutama pada pasien usia lanjut, sakit hati,
sirosis hati, gangguan fungsi hati dan mengkonsumsi alcohol
Contoh obat NSAID yang menghambat Cox-2 secara selektif:
1.
Meloxicam (Gol. Oxicam)
2.
Nimesulide
3.
Celecoxib
4.
Rofecoxib
5.
Parecoxib
6.
Lumiracoxib
7.
Valdecoxib
8.
Deracoxib
9.
Etoricoxib
10.
Etodolak (gol. Asam Karbo dan heterosiklik)
Faktor yang mempengaruhi pemilihan obat analgesic NSAID pada
berbagai situasi klinik:
1.
Respon individu terhadap NSAID sangat besar
meskipun dari NSAID dengan struktur yang serupa
2.
Dosis rendah digunakan sebagai dosis awal untuk
mengetahui efektivitas obat. Bila tidak memberikan respon, diganti dengan obat
lain.
3.
Apabila penderita kesulitan tidur akibat nyeri
atau kaku duduk pada pagi hari, maka obat diberkan malam hari dengan disis
tunggal besar.
4.
Apabila penderita tidak memberikan respon
manfaat dari satu NSAID, dapat diganti dengan NSAID lain
5.
Hindari terapi dengan kombinasi sesame NSAID
karena dapat meningkatkan efek samping. EFek toksik yang ditimbulkan bergantung
pada dosis yang diberikan
Penggunaan analgesic NSAID:
1.
Aspirin dan NSAID lain digunakan untuk
mengurangi nyeri intensitas ringan sampai sedang
2.
Untuk nyeri yang lebih hebat, diperlukan Analgesik
opioid yang kurang atau tidak menimbulkan ketergantungan seperti Tamadol
3.
ANalgesik NSAID digunakan untuk nyeri asal
integument seperti sakit kepala, myalgia, dan bukan untuk nyeri asal visceral
Kriteria penggunaan Analgetik NSAID pada anak-anak:
1.
Pemilihan obat NSAID pada anak terbatas pada
obat yang telah teruji keamanannya yaitu: Aspirin (gol. Salisilat), Naproksen
(gol. Asam propionate), tolmetin (gol. Asam karbo dan heterosiklik)
2.
Aspirin untuk menurunkan panas pada anak dapat
diganti dengan parasetamol
3.
NSAID lainnya tidak dianjurkan untuk anak <
12 tahun
Kriteria penggunaan analgetik NSAID untuk wanita hamil:
1.
Penggunaan NSAID untuk wanita hamil tidak
dianjurkan karena dapat menyebbakan
pendarahan, waktu melahirkan yang lebih lama, dan pendarahan post partum
2.
Bila sangat diperlukan, dapat digunakan aspirin
dosis rendah