======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Jangan Takut Mengucap Kata Putus
Bertahan
dalam hubungan dengan penuh keraguan justru akan menyakiti pasangan lebih
dalam.
Sabtu, 27 Agustus 2011, 15:44 WIB
Pipiet Tri Noorastuti
Pasangan Bertengkar (Ilustrasi)
(doc. Corbis)
BERITA TERKAIT
- Di Balik Ajakan Pria Tonton Film Horor
- Empat Tanda Bahaya dalam Hubungan
- Stres di Kantor Bisa Merusak Hubungan Asmara
- Jatuh Cinta Buat Wajah Makin Cantik
- Tipe Pria Tidak Menarik di Mata Wanita
VIVAnews - Banyak pasangan rela bertahan dalam hubungan tak sehat
demi menghindari kata 'putus'. Selain takut menyandang status jomblo, banyak
pula yang melakukannya karena takut menyakiti pasangan.
Bertahan dalam hubungan dengan penuh keraguan sangat tak sehat. Kondisi ini justru akan menyakiti pasangan lebih dalam. Jika memang sudah tak ada kecocokan sebaiknya berani membuat keputusan tegas. Lalu, bagaimana mengungkapkan kejujuran ini?
Jangan merasa kasihan
Tak perlu merasa kasihan pada pasangan. Terutama, jika hubungan ini secara emosi tidak membuat Anda atau pasangan tidak bahagia lagi.
Ungkap semua yang Anda rasakan. Misalnya, soal keraguan mengenai hubungan yang terjalin. Dia punya hak untuk mengetahui alasan hubungan ini tak bisa diteruskan. Komunikasi ini penting dengan harapan tak saling menyalahkan satu sama lain selepas putus.
Hadapi dengan berani
Jika Anda sudah tak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur daripada menghilang tanpa alasan. Bila Anda tiba-tiba tak mau mengangkat teleponnya atau menolak bertemu, si dia pasti akan membangun presepsi negatif yang memperburuk hubungan.
Lewat tatap muka
Meskipun banyak pasangan sekarang yang memutuskan hubungan via SMS atau telepon, sebaiknya Anda jangan meniru. Cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakiti pasangan. Putuskan hubungan baik-baik melalui komunikasi tatap muka. Hubungan yang diawali dengan niat baik, hendaknya diakhiri dengan baik juga.
Terima penolakannya
Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Coba, ajak dia berdiskusi mengenai hubungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima keraguan Anda mengenai kelanjutan hubungan ini. Ajak si dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan yang sudah tak cocok. (eh)
Bertahan dalam hubungan dengan penuh keraguan sangat tak sehat. Kondisi ini justru akan menyakiti pasangan lebih dalam. Jika memang sudah tak ada kecocokan sebaiknya berani membuat keputusan tegas. Lalu, bagaimana mengungkapkan kejujuran ini?
Jangan merasa kasihan
Tak perlu merasa kasihan pada pasangan. Terutama, jika hubungan ini secara emosi tidak membuat Anda atau pasangan tidak bahagia lagi.
Ungkap semua yang Anda rasakan. Misalnya, soal keraguan mengenai hubungan yang terjalin. Dia punya hak untuk mengetahui alasan hubungan ini tak bisa diteruskan. Komunikasi ini penting dengan harapan tak saling menyalahkan satu sama lain selepas putus.
Hadapi dengan berani
Jika Anda sudah tak bisa melanjutkan hubungan, sebaiknya jujur daripada menghilang tanpa alasan. Bila Anda tiba-tiba tak mau mengangkat teleponnya atau menolak bertemu, si dia pasti akan membangun presepsi negatif yang memperburuk hubungan.
Lewat tatap muka
Meskipun banyak pasangan sekarang yang memutuskan hubungan via SMS atau telepon, sebaiknya Anda jangan meniru. Cara seperti itu sangat tidak etis, dan justru akan lebih menyakiti pasangan. Putuskan hubungan baik-baik melalui komunikasi tatap muka. Hubungan yang diawali dengan niat baik, hendaknya diakhiri dengan baik juga.
Terima penolakannya
Bila kekasih tidak bisa menerima keputusan Anda, itu wajar. Coba, ajak dia berdiskusi mengenai hubungan selama ini. Beri dia pengertian untuk bisa menerima keraguan Anda mengenai kelanjutan hubungan ini. Ajak si dia berpikir positif dan berdamai dengan keadaan yang sudah tak cocok. (eh)
http://kosmo.vivanews.com/news/read/243661-jangan-takut-mengucap-kata-putus
No comments:
Post a Comment