DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO DI DAERAH DEPOK , PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 MARET 2015
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Asupan Garam Bikin Otak Makin Bodoh
Garam
memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Jum'at, 2 September 2011, 09:43 WIB
Anda Nurlaila
garam untuk makanan (corbis.com)
BERITA TERKAIT
- Cegah Stres dengan Yogurt
- Studi: Obesitas Pemicu Diabetes
- Tidur Setelah Mematikan Alarm Bikin Lelah
- Empat Tanda Kolesterol 'Menyerang' Kaki
- Ini Lima Pemicu Ketidaksuburan Perempuan
VIVAnews - Garam merupakan salah satu bumbu penyedap yang selalu
disiram pada hampir setiap menu masakan. Banyak yang menganggap, makanan tanpa
garam menyebakan hambar makanan, juga kurang nendang. Sebuah studi mungkin bisa
menjadi pertimbangan untuk mengurangi konsumsi garam.
Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi lebih sedikit garam dan berolahraga lebih sering dapat menjaga otak tetap cerdas. Meskipun tak menyelidiki proses garam yang memengaruhi kecerdasan, peneliti menemukan korelasi kuat antara gaya hidup, konsumsi natrium tinggi dan menurunnya fungsi kognitif.
Studi menganalisis data dari studi longitudinal nutrisi dan penuaan. Hasilnya, ada hubungan kuat antara asupan natrium, aktivitas fisik rendah dan penurunan fungsi otak dengan usia seseorang. Hal ini telah memperhitungkan faktor lain seperti tingkat pendidikan dan diet secara keseluruhan.
Para peneliti tidak mengklaim garam mengikis sel abu-abu di otak penyebab penurunan kognitif, namun melihatnya sebagai penurunan tingkat kesehatan secara keseluruhan. Bahwa sodium terkait dengan kenaikan tekanan darah, berdampak pada kesehatan tulang dan jantung secara keseluruhan.
Namun, pengaruh garam dapat dikurangi dengan melakukan aktivitas fisik terutama berolahraga. Penulis utama studi Carol Greenwood, seorang ilmuwan gizi dan direktur interim penelitian terapan di Baycrest Kunin-Lunenfeld Toronto menyatakan," Orang-orang yang aktif secara fisik terlindungi dari efek buruk garam, terlepas berapa banyak asupan sodium mereka. Yang penting adalah menjaga sistem kardiovaskular. Dan manfaat olahraga akan lebih besar daripada efek negatif yang ditimbulkan garam," katanya seperti dikutip dari Shine.
Dr David Katz, direktur studi medis kesehatan masyarakat di Universitas Yale, menambahkan, " Cukup beralasan bahwa orang yang aktif , bugar dan sehat secara keseluruhan, lebih baik dalam 'menahan' potensi bahaya sodium daripada yang kurang berolahraga."
Namun ia mengingatkan, diet sodium akan langsung memengaruhi fungsi kognitif pada orang usia lanjut. Sehingga, asupan garam harus dibatasi hingga tingkat yang direkomendasikan antaralain mengurangi makanan olahan dan lebih baik mengasup makanan yang diolah dari bahan segar.
Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi lebih sedikit garam dan berolahraga lebih sering dapat menjaga otak tetap cerdas. Meskipun tak menyelidiki proses garam yang memengaruhi kecerdasan, peneliti menemukan korelasi kuat antara gaya hidup, konsumsi natrium tinggi dan menurunnya fungsi kognitif.
Studi menganalisis data dari studi longitudinal nutrisi dan penuaan. Hasilnya, ada hubungan kuat antara asupan natrium, aktivitas fisik rendah dan penurunan fungsi otak dengan usia seseorang. Hal ini telah memperhitungkan faktor lain seperti tingkat pendidikan dan diet secara keseluruhan.
Para peneliti tidak mengklaim garam mengikis sel abu-abu di otak penyebab penurunan kognitif, namun melihatnya sebagai penurunan tingkat kesehatan secara keseluruhan. Bahwa sodium terkait dengan kenaikan tekanan darah, berdampak pada kesehatan tulang dan jantung secara keseluruhan.
Namun, pengaruh garam dapat dikurangi dengan melakukan aktivitas fisik terutama berolahraga. Penulis utama studi Carol Greenwood, seorang ilmuwan gizi dan direktur interim penelitian terapan di Baycrest Kunin-Lunenfeld Toronto menyatakan," Orang-orang yang aktif secara fisik terlindungi dari efek buruk garam, terlepas berapa banyak asupan sodium mereka. Yang penting adalah menjaga sistem kardiovaskular. Dan manfaat olahraga akan lebih besar daripada efek negatif yang ditimbulkan garam," katanya seperti dikutip dari Shine.
Dr David Katz, direktur studi medis kesehatan masyarakat di Universitas Yale, menambahkan, " Cukup beralasan bahwa orang yang aktif , bugar dan sehat secara keseluruhan, lebih baik dalam 'menahan' potensi bahaya sodium daripada yang kurang berolahraga."
Namun ia mengingatkan, diet sodium akan langsung memengaruhi fungsi kognitif pada orang usia lanjut. Sehingga, asupan garam harus dibatasi hingga tingkat yang direkomendasikan antaralain mengurangi makanan olahan dan lebih baik mengasup makanan yang diolah dari bahan segar.
• VIVAnews
http://kosmo.vivanews.com/news/read/244262-asupan-garam-bikin-otak-makin-bodoh
No comments:
Post a Comment