Pasang Iklan Di Sini

Saturday, October 27, 2012

Tak Ingin Terikat atau Fobia Komitmen?

(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Hubungi Sutini Herawati: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul.)
=================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram   = Rp. 8.000,-
2. 250 gram   = Rp. 10.000,-
3. 500 gram   = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a



Tak Ingin Terikat atau Fobia Komitmen?
Alasan mencintai kebebasan sering dilontarkan orang yang enggan berkomitmen. Benarkah?
Selasa, 24 Mei 2011, 12:08 WIB
Anda Nurlaila
Description: http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/01/27/104005_ilustrasi-bertengkar_300_225.jpg
Ilustrasi bertengkar (inmagine)
BERITA TERKAIT
VIVAnews - Sebagian pasangan yang menjalani hubungan stabil menyatakan belum membutuhkan komitmen melanjutkan hubungan menjadi lebih serius. Alasannya, bukan karena takut berkomitmen namun lebih untuk menikmati kebebasan dan tetap membuka peluang untuk menggoda orang lain.
Alasan ini pula yang sering menjadi trik para lajang. Mereka menginginkan kebebasan penuh dan tetap ingin berpetualang. Benarkah demikian?
Ada beberapa pertanyaan untuk mengetes komitmen pasangan sebelum beranjak ke hubungan jangka panjang seperti dikutip dari Yourtango.

1. Apakah Anda selalu mencari alasan bersikap kritis terhadap pasangan Anda atau hubungan yang Anda jalani sekarang?
2. Apakah Anda sangat membutuhkan ruang pribadi sehingga tampak egois?
3. Apakah Anda berhubungan dengan orang yang tidak terlalu cocok dengan Anda?
4. Apakah Anda mendasari sebuah hubungan atas ketertarikan fisik semata?
5. Apakah Anda selalu mencari cara mengakhiri hubungan atau melarikan diri saat hubungan memasuki tahap lebih serius?
6. Mengatakan pada pasangan yang sebenarnya ideal bahwa hubungan kalian terlalu rumit atau terlalu sibuk mengejar karier?
7. Menetapkan standar pasangan yang terlalu tinggi?
8. Apakah Anda menunjukkan tanda-tanda takut komitmen dalam aspek lain di kehidupan selain hubungan asmara?
9. Anda merasa takut mengalami perceraian atau masalah seperti orang tua Anda?
10. Apakah Anda mengalami pelecehan di masa kecil Anda?
11. Apakah Anda tak pernah meminta maaf pada pasangan meskipun bersalah?
12. Apakah Anda mengalami patah hati setelah mengalami hubungan romantis di masa lalu?

Jika jawaban beberapa pertanyaan di atas adalah ya, maka itu berarti kemungkinan Anda memang fobia komitmen. Setelah menyadari bahwa Anda memiliki fobia pada hubungan yang lebih serius, ingatlah bahwa ini bukan keengganan yang disengaja.

Tindakan yang Anda lakukan terdorong dari ketakutan alam bawah sadar sehingga memilih pasangan yang tak cocok. Kalaupun bertemu dan menjalin kasih dengan orang yang tepat, Anda lebih sering menyakitinya agar hubungan bubar dan tak berlanjut ke hubungan serius. Akibatnya, Anda lebih sering sendiri dan kesepian.

Untuk mengatasinya, perlu untuk menanyakan pada diri dan mempelajari lebih lanjut tentang alasan yang mendasari fobia dan apa yang Anda inginkan.
Ini berguna saat Anda memasuki hubungan baru dan memelihara hubungan tersebut ke jenjang lebih serius. Beritahu pasangan dan upayakan menyembuhkan fobia Anda, agar memiliki hubungan yang layak dan sehat.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/222260-pecinta-kebebasan-atau-fobia-komitmen-

No comments:

Post a Comment