====================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Diuretika
Merupakan senyawa yang menyebabkan ekskresi urin lebih
banyak akibat kerja langsung pada ginjal. Disebut saluretika jika pada saat
terjadi peningkatan ekskresi air, terjadi peningkatan ekskresi garam. Disebut
Natriuretika jika pada saat terjadi peningkatan ekskresi garam, Garam tersebut
adalah Garama natirum. Diuretika bekerja langsung pada ginjal tetapi tidak
dapat memperbaik atau menyembuhkan penyakit ginjal. Misalnya Pasien dengan
insufisiensi ginjal tidak dapat ditangguhkan dengan menggunakan diuretika.
Diuretika yang ideal dapat mengatur elektrolit organisme seperti konsentrasi
yang ada dalam cairan interstisial. Diuretika dalam bentuk tunggal tidak ada
sehingga dikombinasi. Misal Diuretika yang meningkatkan ekskresi urin
(diuretika jerat henle dan diuretika Tiazid) dikombinasi dengan diuretika yang
mengurangi ekskreis Kalium (diuretika hemat kalium)
Berdasarkan hubungan antara dosis dengan terapi, diuretika
dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Diuretika Plavon tinggi. Artinya semakin tinggi
dosis diuretika yang diberikan, respon yang diberikan semakin meningkat
2.
Diuretika plavon rendah. Artinya semakin tinggi
dosis diuretika yang diberikan, akan didapat respon yang meningkat sampai batas
tertentu kemudian tidak terjadi peningkatan respon lagi.
Berdasarkan tempat kerjanya, diuretika dibagi menjadi 6
macam:
1.
Osmodiuretika bekerja pada seluruh nefron
2.
Diuretika Xantin bekerja pada Filtrasi di
glomerulus
3.
Diuretika IKA bekerja pada tubuli proksimalis
4.
Diuretika Jerat Henle bekerja pada bagian tebal
naik Jerat Henle
5.
Duretika Tiazid bekerja pada tubuli distalis
awal
6.
Diuretika Hemat Kalium bekerja pada tubuli
distalis akhir dan tubuli penampung
Di uretika digunakan untuk indikasi:
1.
Indikasi Utama: Udem akut, Udem kronik, hipertensi, insufisiensi
jantung
2.
Indikasi sampingan: Diursis yang dipaksakan pada
keracunan dan untuk glaucoma
D. Xantin
|
Osmodiuretika
|
D. Jerat Henle
|
D. IKa
|
D. Tiazid
|
D. Hemat Kalium
|
|
Penggolongan
|
-
|
-
|
Gol. Furosemid (Furosemid, Bumetanid), Piretanid) dan gol. Lain
(atakrinatetozolin, muzolimn)
|
-
|
Gol. Klortalidon (Indapamida, Xipamida) dan gol. HCT (Hidro Cloro
Tiazid) seperti bendroflumetiazida
|
Gol. Antagonis aldosteron (Spironolakton, metabolitnya kanrenon,
kanrenoat) dan golongan turunan sikloamidin (triamterene dan amilorida)
|
Contoh
|
Kafein, Teofilin, Teobromin
|
Mannitol dan sorbitol
|
||||
Sifat
|
Semakin lama efek diuretiknya semakin lemah , jarang dipakai
|
Difiltrasi di glomerulus, tidak direabsorpsi di tubulus, ekskresi
elektrolit hanya sedikit meningkat
|
Pengganti d. tiazid jika tidak berkhasiat lagi, kerjanya cepat dan
intensif (untuk keadaan darurat), absorpsi per oral cepat tetapi tidak
sempurna, ekskresi melalui ginjal dan empedu
|
Tubuh banyak kehilangan basa, jadi asidosis, kerja IKA berkurang
cepat, perlu dikombinasi K bikarbonat, absorpsi di usus halus baik, ekskresi
sempurna dalam bentuk tak berubah lewat ginjal, onset 6 jam, durasi 4-6 jam
|
Ekskresi NA, K, Cl, Mg meningkat, Cad an PO4 menurun, berkhasiat pada
asidosis, terapi jangka panjang, efek diuretic diperlemah
|
Baru bekerja setelah eberapa jam dan hanya jika ada aldosterone.
Pada penggunaan lama dijaga elektrolit pasien
|
Mekanisme
|
Meningkatkan aliran darah ke ginjal sehingga laju filtrasi glomerulus
meningkat, merupakan satu satunya diuretika yang meningkatkan Glomerulus
Filtration Rate GFR
|
Mengalami filtrasi di glomerulus tetapi tidak direabsorpsi di tubuli
sehingga menimbulkan tek,osmotic sehingga dapat menahan air tetap di dalam
lumen bahkan dapat menarik air dari sekitarnya
|
Memblok pembawa Na+ K+ dan Cl- sehingga
menghambat absorpsi Na+ K+ dan Cl- dalam
bagian tebal naik jerat henle
|
Menghambat enzim karbo anhidratase sehingga menghambat reabsorpsi Na+
karena ion H+ yang masuk ke lumen lebih sedikit
|
Peningkatan pembebasan renin, peningkatan pembentukan angiotensin II,
peningkatan pengeluaran aldosteron
|
Mekanisme Greeger
|
Indikasi
|
Jarang digunakan
|
Gagal ginjal parah untuk menjaga aliran urin, diuresis yang
dipaksakan, udem otak
|
Udem Paru Akut, Gagal ginjal akut, udem refrakter, hiperkalsemia,
hiperurikemia
|
Alkalinisasi urin, mengurangi alkalosis, glaucoma, mabuk gunung akut,
tambahan epilepsy, ekskresi PO4
|
Mekanisme Greeger ada 4:
1.
Memblok secara kompetitif ikatan aldosterone
pada reseptor sitoplasmanya di tubuli distal akhir dan tubuli penampung
2.
Maka aldosterone tidak dapat masuk ke inti sel
bersama reseptornya.
3.
Selanjutnya sintesis AIP (Aldosteron Induce
Protein) tidak terjadi. AIP berfungsi membuka saluran Na dalam membrane sel
lumen
4.
Akibatnya absorpsi Na akan berkurang dan
ekskresi K juga berkurang
No comments:
Post a Comment