DIBUTUHKAN SEGERA KARYAWAN UNTUK MENJAGA TOKO PRIA / WANITA MINIMAL LULUSAN SMP
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
PALING LAMBAT TANGGAL 31 MARET 2015
KIRIM CV KE ALAMAT EMAIL :
ricky_kurniawan02@yahoo.com
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Kisah Bhaddiya Thera
Suatu hari, tiga puluh bhikkhu datang untuk memberikan penghormatan kepada Sang Buddha. Sang Buddha mengetahui bahwa telah tiba saatnya bagi ketiga puluh bhikkhu tersebut untuk mencapai tingkat kesucian arahat.
Maka Beliau bertanya kepada mereka, apakah mereka telah melihat seorang thera saat mereka memasuki ruangan. Mereka menjawab bahwa mereka tidak melihat seorang thera tetapi mereka hanya melihat seorang samanera muda ketika mereka masuk.
Sang Buddha berkata pada mereka, “Para bhikkhu ! Orang tersebut bukanlah samanera, ia adalah seorang bhikkhu senior walaupun bentuk tubuhnya kecil dan sangat sederhana. Aku mengatakan bahwa seseorang tidak dapat disebut ‘thera’ hanya karena ia berusia tua dan tampak seperti seorang thera; hanya ia yang memahami ‘Empat Kesunyataan Mulia’ dan tidak menyakiti orang lain yang dapat disebut seorang ‘thera’.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 260 dan 261 berikut ini :
Seseorang tidak disebut “Thera (lebih tua)”
hanya karena rambutnya telah memutih.
Biarpun usianya sudah lanjut,
dapat saja ia disebut ‘orang tua yang tidak berguna’.
hanya karena rambutnya telah memutih.
Biarpun usianya sudah lanjut,
dapat saja ia disebut ‘orang tua yang tidak berguna’.
Orang yang memiliki kebenaran dan kebajikan,
tidak kejam, terkendali dan terlatih,
pandai dan bebas dari noda-noda,
sesungguhnya ia patut disebut Thera.
tidak kejam, terkendali dan terlatih,
pandai dan bebas dari noda-noda,
sesungguhnya ia patut disebut Thera.
Tiga puluh bhikkhu mencapai tingat kesucian arahat setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Sutta Pitaka-Khuddaka Nikaya-Dhammapada Atthakatha (260, 261)
No comments:
Post a Comment