(Dijual sebuah Counter di dalam City Mall Tangerang, ukuran 2 x 2 meter. Harganya sangat murah, hanya Rp 110 juta saja. Cocok untuk usaha di dalam Mall. Hubungi: 0818111368 / 02190450533. Pin bb: 7dfe719a. Foto counter menyusul. Bagi yang membantu memasarkan, akan dapat komisi.)
======================================================
Dijual biji jagung Popcorn ukuran:
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
======================================================
1. 200 gram = Rp. 8.000,-
2. 250 gram = Rp. 10.000,-
3. 500 gram = Rp. 20.000,-
4. 1000 gram = Rp. 40.000,-
Bagi yang berminat hubungi : 089652569795 / pin bb: 7dfe719a
Mitos dan Fakta tentang Tidur Bersama Anak
James McKenna, seorang profesor antropologi di University of Notre Dame dan direktur Mother-Baby Behavioral Sleep Laboratory mengatakan, tidur bersama anak dapat menjadi pilihan yang baik bagi beberapa keluarga. Kami meminta James memberi penjelasan di balik beberapa mitos yang paling sering kita dengar.
Mitos #1: Tidur dengan anak selalu berbahaya
Takut tidur bersama anak itu biasa. Apalagi mengingat peringatan dari American Academy of Pediatrics (AAP) dan US Consumer Product Safety Commission yang mengatakan bahwa membiarkan bayi tidur di tempat tidur Anda dapat membuat mereka mengalami SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). Tapi ada cara untuk aman tidur bersama.
Definisi tidur bersama anak itu bervariasi, tidak selalu berarti berbagi tempat tidur. "Menempatkan bayi di kamar yang sama atau di samping tempat tidur sudah dianggap tidur bersama," ujar McKenna. Dan meski AAP menyarankan tidak membiarkan bayi di bawah usia satu tahun tidur di tempat tidur Anda, mereka merekomendasikan membiarkan bayi tidur dalam boks yang aman atau keranjang dalam jangkauan tangan Anda sebagai cara mengurangi risiko SIDS pada bayi.
McKenna setuju bahwa bersama dengan bayi Anda sepanjang malam benar-benar dapat membantu melindunginya. "Dengan tidur di samping bayi, ibu akan membantu stabilitas pernapasan bayi... Tidak ada alasan ilmiah yang mengatakan tidur bersama itu tidak baik. Kecelakaan, tentu saja, bisa terjadi. Dan segala hal pasti ada risikonya."
Mitos #2: Tidak ada teman Anda yang melakukannya
McKenna mengatakan bahwa lebih dari 80 persen ibu menyusui tidur bersama anak-anak mereka dan mayoritas orangtua melakukannya pada beberapa waktu tertentu. Jika anak Anda tidur di tempat tidur Anda, Anda bukanlah satu-satunya orang yang melakukannya.
Mitos #3: Bayi yang tidur bersama akan menjadi manja
Tidur di samping mama bukan tentang menjadi manja atau tidak, ujar McKenna. Ini tentang biologi. "Bayi merasa aman ketika berada di samping ibu mereka, terlepas dari apakah sang ibu tidur bersama mereka atau hanya memegangnya," ujarnya. "Bayi dirancang untuk melakukan ini, dan itu penting untuk perkembangan mereka. Mereka bergantung pada ibunya."
Mitos #4: Bayi tidak akan pernah belajar mandiri jika ia tidur bersama ibunya
"Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidur bersama ibunya sering tumbuh menjadi lebih berani dan lebih mandiri daripada bayi yang tidur sendiri," ujar McKenna. "Dari usia dini, kita mempersenjatai bayi dan anak-anak dengan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjadi mandiri. Tidur bersama dengan ibu atau pengasuh akan memberi dukungan yang dibutuhkan bayi. Ia menanggapi suara-suara, gerakan dan reaksi dari ibu atau pengasuh mereka."
Mitos #5: Tidur bersama bayi akan memadamkan kemesraan antara Anda dan pasangan
McKenna mengatakan hal itu konyol. "Siapa pun yang bilang pernikahan mereka gagal karena anak mereka tidur bersama mereka, berarti tidak melihat masalah yang lebih besar. Tidak ada data pendukung gagasan bahwa tidur bersama bayi adalah penyebab masalah tersebut.. Tidur bersama anak adalah suatu perjanjian yang Anda buat sebelum punya bayi.”
Mitos #6: Seorang anak perlu tidur sendirian di malam hari
Sebenarnya, ruang yang tenang tidak selalu menjamin tidur yang pulas. "Bayi memerlukan rangsangan sensorik," ujar McKenna. "Mereka perlu mendengar, mendengarkan dan bereaksi pada tindakan ibu, pengasuh atau ayah mereka. Itu normal dan primitif. Untuk menempatkan bayi sendirian di sebuah ruangan dan menutup pintu tidak membantu bayi untuk belajar, menumbuhkan, dan mengembangkan kemampuan sensorik mereka. Ketika bayi pertama kali tiba di dunia, dia membangun hubungan dengan ayah ibunya atau pengasuhnya. Dia bergantung pada orang-orang itu untuk membantu mengajarinya bereaksi."
Mitos #7: Orangtua yang tidur bersama anak itu tidak bertanggung jawab
"Masyarakat beranggapan bahwa tidak menjadi masalah untuk menilai orangtua yang tidur bersama dan berbagi tempat tidur," ujar McKenna. "Orangtua memiliki hak untuk memutuskan apa yang tepat bagi mereka, apa yang aman bagi mereka, apa yang terbaik untuk mereka dan bayinya, dan praktik terbaik yang ingin mereka ikuti." Jika Anda merasa nyaman melakukannya — dan Anda telah mempersiapkan tindakan pencegahan sebanyak yang Anda bisa — percayalah pada intuisi Anda bahwa hal itu adalah pengaturan tidur yang tepat untuk keluarga Anda.
9 Cara untuk Tidur Bersama Dengan Lebih Aman
1) Jangan biarkan bayi di bawah usia satu tahun tidur di tempat tidur Anda. Sebaiknya, gunakan tempat tidur bayi di samping tempat tidur atau boks.
2) Tidurkan bayi dengan posisi telentang untuk mengurangi risiko kematian bayi mendadak.
3) Jangan biarkan bayi tidur di matras empuk, sofa atau kasur air.
4) Jangan biarkan bayi tidur dengan bantal, selimut atau apa pun yang lembut.
5) Jangan merokok, dan jaga rumah Anda bebas asap.
6) Jangan tidur bersama jika Anda minum alkohol atau minum obat yang mengganggu kemampuan Anda terbangun.
7) Jangan biarkan anak Anda tidur sendirian di tempat tidur orang dewasa.
8) Jika anak Anda di tempat tidur Anda, pastikan tidak ada celah di dinding atau antara bantal yang bisa membuatnya terjebak atau terperangkap.
9) Jauhkan benda berbahaya yang bisa membuat bayi tercekik sejauh mungkin dari tempat tidur bayi. Ini termasuk tirai dan tali jendela.
http://id.she.yahoo.com/mitos-dan-fakta-tentang-tidur-bersama-anak-012047731.html
No comments:
Post a Comment